Budi Supriyanto : Arogansi DPR RI itu Sangat Keterlaluan

Sambil tersenyum Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi mengajukan pertanyaan kepada promovendus, Irjen Pol Hermanta

GEMARI.ID-JAKARTA. Kalau kita melihat, menyaksikan dan mendengar dari berbagai media massa, bahwa Indonesia hari-hari dihebohkan dengan berbagai persoalan nasional, diantaranya adanya demo besar-besaran di berbagai wilayah di tanah air, baik itu di Ibukota Jakarta, maupun di daerah-daerah lain seperti di Surabaya, Makassar, Mataram dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Bukan sekedar demo biasa, tetapi juga sudah mulai mengarah pada tindakan penjarahan.

Memperhatikan keadaan demo besar-besaran yang menuntut agar DPR RI tidak menaikkan tunjangan bagi anggotanya, bahkan ada yang menuntut DPR untuk dibubarkan, seorang guru besar Universitas Satyagama, Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi sebelum menguji disertasi mahasiswa calon doktor pada Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama promovendus, Irjen Pol Hermanta, kepada tim gemari.id menyampaikan pandangannya, saya kira tuntutan masyarakat sangat realistis, karena anggota DPR RI sekarang itu seolah-olah arogansi, tidak mementingkan rakyat, hanya mementingkan diri sendiri, yang penting gajinya tambah, tunjungannya tambah, padahal rakyat saat sekarang ini kondisi sangat miskin, terlantar, seolah tidak ada anggota DPR RI yang simpati terhadap rakyat. Inilah yang menjadikan saya sendiri melihat arogansi DPR RI itu sangat-sangat keterlaluan. Sabtu (30/08/2025).

Prof Dr Budi Supriyanto bersama tim penguji disertasi memberikan ucapan selamat kepada doktor baru Universitas Satyagama, Irjen Pol Dr Hermanta

Sebagai guru besar Ilmu Pemerintahah, Prof Budi panggilan akrab Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi menghimbau kepada pimpinan dan anggota DPR, saya kira DPR harus menahan diri, lihatlah situasi kondisi masyarakat sekarang itu sedang tidak baik-baik saja, saya berharap DPR harus menahan diri supaya tidak menimbulkan gejolak demonstrasi besar di mana-mana, jangan menuntut gaji atau tunjangan, yang wajar-wajar sajalah, sehingga masyarakat itu tidak marah, sekarang ini masyarakat marah, ditumpahkan kepada DPR, katanya.

Kemudian ia menyarankan terkait dengan tunjungan untuk anggota DPR RI, kalau untuk tunjangan OK-lah, tetapi jangan dinaikkan, kalau perlu dikurangilah, atau yang wajar-wajar saja. Apalagi tunjangan perumahan 50 juta per bulan itu terlalu besar, sedangkan masyarakat itu ada yang tidak bisa makan, masyarakat juga miskin, apalagi kemarin ada seorang ojek online itu malah tabrak sama Brimob atau Polisi, sepertinya tidak manusiawi itu, maka saya mohon kepada anggota DPR RI agar ngerim atau dirim, jangan sampai membuat masyarakat marah, sarannya.

Sebelum sidang terbuka dimulai, Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi sempat berfoto bersama dengan anggota senat, Dr Mulyono D Prawiro, SE, MM dan Dr Ir Murdiyono, MSi

Sebagai akademisi, Prof Budi juga menghimbau Presiden RI, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang saya cintai, semoga Bapak bisa mengerim para anggota DPR RI di parlemen, sehingga jangan sampai menimbulkan gejolak. Bapak Prabowo sebagai pimpinan nasional harus tegas, menghimbau agar anggota DPR RI supaya lebih bijaksana, jangan menuntut tunjungan yang sangat besar. Sekarang ini ekonomi kita belum baik-baik saja, masyarakat kita masih banyak yang miskin, paparnya.

Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi berfoto bersama doktor baru, Irjen Pol Dr Hermanta dan beberapa guru besar serta anggota senat Universitas Satyagama

Bukan hanya itu, kepada para pendemo dan masyartakat luas, Prof Budi mengajak untuk lebih sabar, sekarang tuntutannya sudah mulai dipikirkan oleh pemerintah, masyarakat jangan sampai keterlaluan, tetapi kalau mengadakan demo boleh saja, itu merupakan hak demokrasi bagi rakyat kita, demo boleh tetapi jangan sampai merusak fasilitas negara, karena itu milik bangsa dan negara serta dananya berasal dari masyarakat, pungkasnya. @mulyono_dp

Mulyono D PrawiroComment