Pemerintah harus Memberikan Ruang kepada Perguruan Tinggi Swasta untuk Maju

Prof Dr Khasan Effendi, MPd terlihat sedang mengajukan pertanyaan kepada promovendus, Marsekal Muda TNI Palito Sitorus pada Sidang Terbuka Promosi Doktor

GEMARI.ID-JAKARTA. Salah satu tenaga ahli pengajar sistem manajemen nasional Lemhannas, Prof Dr Khasan Effendi, MPd sebelum menguji disertasi atas nama promovendus, Marsekal Muda TNI Palito Sitorus pada Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama yang diadakan pada minggu lalu di Cengkareng, Jakarta Barat, kepada tim gemari.id menyampaikan, bahwa suasana hari ini cukup bagus, karena yang saya uji itu adalah seorang Jenderal Bintang 2, di satu sisi, tetapi sisi lain beliau juga ilmuwan, yang merangkap menjadi seorang birokrat. Dua sisi itu bertemu dalam satu figur yang namanya Marsekal Muda TNI Palito Sitorus. Sabtu (23/08/2025).

Lebih lanjut Prof Khasan panggilan akrab Prof Dr Khasan Effendi, MPd menjelaskan, saya mengamati sebagai seorang teman di Lemhannas, beliau cukup lama bekerja di sana, kemudian ditarik ke kembali ke satuannya dalam rangka memperkuat di KASAU (Kepala Staf Angkatan Udara), itu yang pertama. Yang kedua, saya sebagai seorang temannya beliau itu mengapresiasi penuh, beliau itu teliti, teliti dan juga mau belajar. Berbagai potensi itulah yang saya melihat dari figur beliau, cukup mumpuni untuk memperoleh gelar doktor, tinggal sekarang langkah beliau setelah jadi doktor, sebaiknya perlu dikasih ruang oleh pihak-pihak tertentu, termasuk di kesatuannya, agar bisa mengabdikan ilmunya, karena angkatan udara itu cenderung lebih pada mekanik, teknis, teknisi bidang engineering, pesawat termasuk pilot, jelasnya.

Sebelum sidang terbuka promosi doktor dimulai, Prof Dr Khasan Effendi, MPd sempat berfoto bersama Prof Dr Budi Supriyanto, MM, MSi

Guru besar IPDN ini menegaskan, fenomena itu menjadi menarik, ketika seseorang dibekali dengan potensi akademik, artinya dalam pengambilan keputusan untuk organisasi angkatan udara itu penting, karena angkatan udara itu secara harfiah, ruangnya begitu luas, ruang luas itu menuntut SDM-nya menjadi unggul. Nah, keunggulan-keunggulan itulah yang harus dibaca oleh pimpinan Angkatan Udara, setelah dibaca oleh Angkatan Udara, dikasih porsi, kemudian diberikan satu jangkauan pemikiran untuk bisa mengembangkan potensi-potensi di Angkatan Udara, jadi jangan sampai kesannya sudah pensiun, sudah selesai, harus mampu mengkaryakan. Kalau angkatan udara, angkatan darat, angkatan laut dan kepolisian kan sudah dikaryakan, tegasnya.

Sementara itu Prof Khasan mempertanyakan, kalau ini kan angkatan udara dikaryanya itu bagaimana, sekalipun di undang-undang TNI itu membuka ruang ada 16 item jabatan, tetapi bagaimana seorang yang sudah lulus di ujung karirnya ini bisa melakukan eksploitasi dan pengembangan diri, itu aja pertanyaan.

Prof Dr Khasan Effendi, MPd dan beberapa guru besar tim penguji dan Promotor/Co-Promotor terlihat sedang serius mengajukan pertanyaan kepada promovendus, Marsekal Muda TNI Palito Sitorus

Kemudian untuk progam doktor di Universitas Satyagama menurut pandangannya, Universitas Satyagama ini sebuah perguruan tinggi yang punya kapasitas menyelenggarakan program S3 ilmu pemerintahan. Nah, ilmu pemerintahan itu sebuah ilmu yang ontologi, aksiologi dan epistemology-nya dalam ranah ilmuwan dia sudah pure science. Ilmu pemerintahan sebagai pure science atau governance memberikan ruang kepada perguruan tinggi negeri dan swasta untuk menyelenggarakan, berpartisipasi dalam penyelenggaraan pengembangan SDM, terutama doktor. Ini juga tantangan, bagaimana pemerintah dan swasta berkolaborasi untuk bisa mengembangkan perguruan tinggi yang swasta. Perguruan tinggi swasta juga dikasih peran, jangan sampai tidak dihidupkan oleh pemerintah.

Yang sekarang ini pemerintah cenderung kurang mendukung, adanya program-program untuk perguruan tinggi swasta yang punya bidang studi yang strategis. Pembiaran ini juga tidak boleh terlalu lama, harus kasih ruang, karena swasta ini bisa mati kalau dia inputnya tidak kuat, katanya.

Seusai Sidang Terbuka Promosi Doktor, Prof Dr Khasan Effendi, MPd dan beberapa guru besar dan anggota senat Universitas Satyagama berkesempatan untuk berfoto bersama

Prof Khasan menghimbau kepada pemerintah di bawah kepemiminan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah harus mengakomodir, bagaimana caranya pengembangan SDM-nya, juga dibaca, naik jabatannya juga dibaca, dikembangkan tungkirnya juga harus di beri ruang, jadi jangan swasta berbeda guru besarnya dengan negeri. Ke depan pemerintah harus memberikan ruang itu, sehingga program studi yang ada di perguruan tinggi swasta seperti di Universitas Satyagama itu diberikan ruang untuk maju, itu yang paling penting. Secara historis di Universitas Satyagama cukup mumpuni, namun dalam proses perkembangannya harus mendapat dukungan secara internal, rektorat dengan yayasan secara eksternal, regulasi membuka ruang untuk pengembangan SDM dan bantuan-bantuan yang lainnya, pungkasnya. @mulyono_dp

Mulyono D PrawiroComment