Kena Pengaruh Sinetron Korea

Seperti biasa saya panggil mas Teguh membantu untuk menaikan saya dari tempat tidur ke kursi roda sekitar pukul enam pagi langsung memcuci muka terus ke meja makan untuk sarapan agi.

Pagi ini bel sudah bolak balik saya pejet tetapi mas Teguh tidak muncul juga. Saya pejet bel mas Rudi juga tidak muncul. Dr Rina saya bel tidak juga nyahut. Saya pikir seperti sinetron Korea dua duanya kembawa mas Teguh ke Rumah Sakit siapa tahu ada gangguan kesehatannya.

Mbak Kus yang biasanya muncul kalau mas Rudi lagi mandi, kasih tahu saya supaya sabar. Inipun tidak terjadi.

Saya berusaha memejet bel dan menghubungi orang lain dirumah dan hampir saja memaksa untuk keluar kamar.

Mendadak mas Teguh muncul dan bertanya apakah saya mengebelnya. Saya jawab berulang saya bel Mas Teguh yang langsung ambil bel dari tangan saya terus keluar kamar dan tidak segera masuk lagi.

Terpengaruh sinetron Korea saya pikir yang masuk tadi adalah bayangan mas Teguh kasih tahu bahwa mas Teguh sudah tidak ada.

Setelah mas Teguh masuk lagi terus cerita bahwa dia mengecek bel di kamarnya kok tidak berbunyi, ternyata kabelnya putus. Aman deh sinetron Korea tidak berlaku di Jakarta. Kita semua ketawa karena mas Teguh tetap sehat dan Teguh membawa saya ke meja makan untuk sarapan dan sesudah itu menulis drama ini untuk kalian semua.

Haryono SuyonoComment