Sudibyo Alimoeso : Lebaran Menjadi Kesempatan untuk Mempererat Hubungan Emosional dan Sosial
Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana (JuKen)
GEMARI.ID-JAKARTA. Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2025, Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), Dr Sudibyo Alimoeso, MA disela-sela kesibukannya menyempatkan diri untuk menyediakan waktu kepada Tim Gemari.id untuk diwawancarai. Dalam wawancaranya ia menyampaikan, setelah menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan, Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu. Sabtu (29/03/2025).
Menurutnya, lebaran adalah waktu yang tepat untuk kita semua berkumpul bersama keluarga, oleh karena itu supaya dapat merasakan hari kemenangan Idul Fitri dengan gembira bersama sanak keluarga, kerabat, handaitolan, kesehatan tubuh terutama bagi kita-kita ini anggota JuKen yang usianya semakin lanjut harus dijaga sejauh-jauh hari. Cara menjaga kesehatan tubuh kita supaya baik, ini berbagai macam yang bisa kita lakukan. Tentu kita harus senantiasa secara rutin melakukan aktivitas fisik, jadi bagi kita ini yang sudah memasuki usia lanjut, usahakan terus melakukan aktifitas-aktifitas fisik yang pasti akan mampu mendorong penguatan sistem kekebalan tubuh. Aktivitas fisik ini tentu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kita, tidak harus terlalu berat apalagi diwaktu-waktu puasa, katanya.
Kemudian, kita harus memperhatikan kesehatan mental kita bersama. Kesehatan mental ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ini harus diketahui juga, kecemasan serta depresi bisa menghampiri siapa saja, tidak padang dulu, oleh karena itu hindarkan hal-hal yang membuat kita menjadi stress, merasa kesepian, dan seterusnya apalagi nanti kita disaat lebaran, jadi kita tidak perlu minder atau merasa kemampuan kita tidak sebagus mereka yang muda-muda. Ini akan mengganggu mental kita dan kemudian bisa kita menjadi depresi, ini harus kita hindarkan.
Selain itu ia menjelaskan, apabila kita memiliki penyakit atau masa pemulihan, kita harus menjaga dengan baik. Obat-obatan harus dipersiapkan dengan baik, terutama menjelang lebaran. Diatur supaya kita tidak lupa pada saat kita membutuhkannya. Apabila memerlukan pendampingan, kita tidak usah malu-malu untuk meminta pendampingan, perawatan bagi kita yang memang aktivitas kehidupan sehari-hari kita sudah mulai terganggu. Bukan hanya itu, bagi Lansia perlu menghindari kontak dengan orang yang sakit, karena bagi kita usia lanjut adalah usia yang sangat riskan. Oleh karena itu, memelihara kesehatan dapat dimulai langkah-langkahnya dengan cara pencegahan. Cara mencegah menjaga kesehatan kita sebagai lansia, salah satunya adalah mengurangi kontak dengan orang yang sedang sakit, karena lansia ini lebih rentan untuk tertular penyakit, jelasnya.
Mantan Sestama BKKBN ini menghimbau kepada Lansia Indonesia, kita harus melakukan pola tidur dan makan yang teratur, jadi upayakan nanti dalam lebaran itu kita tidak usah melakukan hal-hal yang membuat kita kemudian menjadi capek-capek yang berlebihan. Kalau kita memang memerlukan waktu istirahat, lakukan saja kita tidak perlu sungkan-sungkan untuk pamit misalnya, karena memang kita memerlukan pola tidur yang teratur karena kondisi fisik kita. Kita harus senantiasa menjaga asupan nutrisi kita setiap hari, jadi terutama karena kita berpuasa dan sebagainya, kemudian mengurangi beberapa makanan, perlu dijaga asupan gizi kita yang sesuai dengan kondisi kita sebagai lanjut usia, sehingga itu yang penting bagi kita di dalam menyongsong atau nanti kita masuk merayakan hari kemenangan kita setelah berpuasa selama satu bulan penuh.
Di dalam menjaga kesehatan mental ini supaya kita sebagai Lansia ini tidak mengalami depresi, saat lebaran ini merupakan momentum yang tepat bahwa untuk menegaskan kembali pentingnya peran keluarga dalam memastikan kita para Lansia itu merasa bahagia, dan dihargai martabat kita yang sebagai Lansia, supaya kita merasa ikut berbahagia di dalam perayaan lebaran. Keluarga memiliki peran besar dalam menjaga kebahagian para lanjut usia, karena lebaran menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan emosional dan sosial, sehingga kita semua ini merasa tidak kesepian dan terabaikan. Meskipun lebaran adalah momentum suka cita, bagi para Lansia, terutama JuKen kita ini, perayaan ini juga bisa menghadirkan tantangan tersendiri, baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, perlu dijaga rasa lelah, stress atau kecemasan yang bisa muncul jika kegiatan lebaran ini tidak sesuai dengan situasi dan kondisi kita yang menjelang semakin lanjut usianya. Atas nama Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), Dr Sudibyo Alimoeso, MA mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 bagi pengurus dan anggota JuKen di seluruh Indonesia, mohon maaf lahir dan batin, pungkasnya. @mulyono_dp