Untung Ganda
Salah satu gagasan agar daerah di luar Jawa maju pesat adalah memindahkan segala sesuatu yang maju di Jawa ke luar pulau Jawa, termasuk ada Universitas di Luar Jawa dengan memindahkan dari Jawa. Apabila hal ini dilaksanakan bisa ada yang untung ganda.
Salah satu sebut saja kasus contoh karangan, Universitas di Palangka Raya (PR) menerima dosen dari IPB di Bogor.
Univ Palangka Raya menerima dosen dari Bogor, maka mahasiswa dosen tersebut bisa ikut pindah ke PR. Terusnya arahan Disertasi dan penelitiannya. Kasus dan sampel nya bisa diteruskan di tema Untung Ganda yang baru.
Konon umpama penelitiannya tentang Kebun Karet.Semua uraiannya sama hanya tempatnya dari Bogor diganti PR.
Cerita fiktif ini, Dosen yang pindah diikuti mahasiswa yang pindah. Lokasi penelitiannya saja yang dipindah. Dengan persetujuan Dosen pembimbing dipindahlah Lokasi penelitian ke OR.
Kebetulan ada Kebun Karet. Dengan persetujuan pemiliknya bisa dijadikan ajang penelitian. Datanglah sang Dosen dan nahasiswa minta ijin dan diijinkan,
Pada suatu hari datanglah sang mahasiswa kepada bapak pemilik untuk interview. Biasanya karena sepuh bapak ini didampingi anak lelakinya, tetapi karena anak lelakinya tidak ada diganti anak perempuannya yang baru kelas tiga SMA. Sambil malu malu anak kelas tiga ini di kenalkan sang bapak sama mahasiswa Tingkat doctoral tersebut. Mahasiswa ini senang karena anaknya cantik. Sang bapak menyatakan kalau dia tidak ada langsung saja pada Anak anaknya itu atau Adi kakaknya. Mahasiswa itu manggut-manggut, Sang mahasiswa mita ijin meninjau lapangan. Sang bapak kasih pinjam mobil jeepnya kalau mahasiswa bisa nyopir atau ditemani supir bapaknya.
Sang mahasiswa ngaku punya sim bisa nyupir jadi tidak perlu diantar sopir ngrepoti katanya.
Besoknya kedua anak itu berangkat ke Kebun berdua saja. Kakaknya tidak ada.
Sampai di Kebun Ani tunjuk tunjuk batas kebun dan ajak sang mahasiswa periksa kebun sampai ke dalam untuk priksa pohonnya. Si Ani nurut saja karena dia juga senang melayani sang mahasiswa. Lama lama pembicaraan makin lancar dan mereka saling tukar nomor hp untuk omong2 kalau perlu. Ani dengan senang hati ngasih nomor hapenya. hatinya senang, Siang hari mereka baru pilang ditanya mbolos kata Ani tidak apa2 sudah ijin.
Sang mahasiswa ajak lagi Ani diminta menentukan harinya.
Pagi harinya di tentukan besok sudah bisa, Bapaknya kasih pinjam mobilnya. Sang mahasiswa seneng sekali. Sisannya ikut gembira. Bulan itu Ani bantak bolos dan seneng seneng saja, Padahal selalu ditelpon makin akrab. Malah sering makan di restoran si PR seperti layaknya pacarana. Bapaknya juga kasih ijin.
Karena sering bicara Ani dan bapaknya kerjaan sang nahasiswa selesai dalam satu tahun. Dosennya senang dan Rektornya memberi dukungan yang tinggi. Ani juga hampir ujian tamat SMA, Hububungan mereka sudah seperti kekasih yang direstui bapak ibunya. Setelah Ani lulus Sang mahasiswa juga lulus ujian doktornya hampir bersamaan, Pada waktu ujian doctor Ani dan orang tuanya hadir memberikan restu dan mereka ikut Bahagia,
Akhirnya mereka tentukan hari pernikahanya. Untung ganda bagi mahasiswa.