Haryono Suyono : Harus Ada Gebrakan Baru Tentang Kesuburan Berencana

Prof Dr Haryono Suyono bersama staf pribadinya, Dr Mulyono D Prawiro saat santai di kediamannya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan

GEMARI.ID-JAKARTA. Mantan Menteri Kependudukan/Kepala BKKBN Prof Dr Haryono Suyono dalam tulisan terbarunya yang dimuat di GEMARI.ID beberapa hari lalu menjelaskan, diakhir tahun 2025 dan menjelang tahun baru 1 Januari 2026, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN belum terlihat adanya gebrakan baru, terutama pada Kesuburan Berencana. Hal ini terutama ditujukan bagi pasangan muda yang susah mengandung dan susah memiliki anak. Jum’at (19/12/2025).

Menurut Prof Haryono, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN dan jajarannya seharusnya berani membuat gebrakan ini, dan apabila gebrakan program Kesuburan Berencana ini dijalankan, maka program ini akan menguntungkan sekitar 30 persen pasangan usia subur yang selama ini sangat menderita karena tidak bisa punya anak, jelas Haryono.

Lebih lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin di Era Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie ini menegaskan, gebrakan ini sebaiknya disampaikan kepada masyarakat luas dan utamanya bisa dimulai saat anak gadis mulai menstruasi. Semua gadis periksa pada bidan dan dokter ahli kandungan. Dijelaskan, apabila seorang gadis mulai mens harus segera diberi asupan makanan dengan kadar gizi yang tinggi. Selanjutnya diperiksa sel telur dan rawat mens agar kondisi mereka bisa semakin baik. Pemeriksaan bisa mulai dari anak gadis usia 15 tahun sampai 25 tahun, tegasnya.

Sebagai mantan Kepala BKKBN yang telah memimpin lebih dari 17 tahun, Prof Dr Haryono Suyono mendorong agar treatment semacam ini dilakukan melalui pemantauan bidan dan dokter ahli kandungan yang baik, kalau perlu disediakan fasilitas pengobatan gratis untuk perbaikan kondisi sang gadis. Usaha ini diharapkan bisa mencegah penggunaan dukun atau cara tradisional lainnya. Setelah seorang  ibu muda berusia sekitar 25 tahun perlu mempermudah cara adopsi atau lainnya yang lebih baik, dan tentunya programnya bisa dengan subsidi, kata Haryono. @mulyono_dp

Mulyono D PrawiroComment