Herwanto Mahasiswa Pascasarjana Universitas Satyagama Menyoroti Pembangunan Kota Tangerang
Dr Mulyono D Prawiro
GEMARI.ID-JAKARTA. Salah seorang mahasiswa saya yang bernama Herwanto, saat ini sedang giat-giatnya kuliah mengambil program studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama. Sebagai dosennya, saya anggap mahasiswa ini sangat rajin dalam pengikuti perkuliahan tentang Pembangunan Kontemporer. Saya memberi tugas kepada yang bersangkutan untuk membuat tulisan atau makalah. Ia memilih judul makalahnya“Pengaruh Reinventing Government, Kepemimpinan, dan Pelaksanaan Otonomi Daerah terhadap Pemerataan Pembangunan di Kota Tangerang”.
Saya memperhatikan, dalam latar belakangnya ia menjelaskan, bahwa di beberapa kecamatan di Kota Tangerang, pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik telah menunjukkan kemajuan signifikan, sementara wilayah lainnya masih memerlukan perhatian lebih. Kondisi ini menunjukkan bahwa proses pembangunan tidak selalu berjalan secara merata, sehingga diperlukan tata kelola pemerintahan yang efektif, adaptif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif.
Ia mengusulkan, bahwa salah satu kerangka yang relevan untuk memperbaiki kualitas tata kelola tersebut adalah konsep Reinventing Government. Konsep ini menekankan pada perubahan paradigma birokrasi dari sistem yang kaku, lamban, dan berorientasi prosedur menuju pemerintahan yang inovatif, efisien, responsif, serta berorientasi pada hasil. Penerapan prinsip-prinsip reinventing government seperti pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas layanan, pemanfaatan teknologi, serta orientasi pada kinerja diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan di Kota Tangerang.
Dalam tulisannya Herwanto menggunakan teori salah satunya adalah teori Reinventing Government. Menurutnya ini merupakan konsep pembaruan birokrasi yang dipopulerkan oleh Osborne dan Gaebler (1992). Konsep ini menekankan transformasi dari model pemerintahan yang kaku, hierarkis, dan prosedural menuju pemerintahan yang lebih inovatif, efisien, responsive, berorientasi pada hasil (result-oriented), mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan menggunakan mekanisme pasar dan kompetisi untuk meningkatkan kinerja.
Selain itu ia juga menggunakan teori kepemimpinan, hal ini penting karena kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengkoordinasikan orang lain dalam mencapai tujuan bersama (Yukl, 2010). Dalam pemerintahan daerah, kepala daerah berperan sebagai pengambil keputusan strategis, pengarah visi pembangunan, penggerak birokrasi, pelaksana kebijakan publik dan fasilitator kolaborasi antar-stakeholder.
Kemudian Herwanto mengupas bagaimana penerapan konsep Reinventing Government di Kota Tangerang, bagaimana peran kepemimpinan kepala daerah dalam pemerataan pembangunan, bagaimana pengaruh pelaksanaan otonomi daerah terhadap pemerataan pembangunan di Kota Tangerang dan sejauh mana hubungan antara ketiga variabel tersebut terhadap pemerataan pembangunan.
Dari hasil kajiannya Herwanto menjelaskan bahwa terdapat pengaruh Reinventing Government terhadap Pemerataan Pembangunan di Kota Tengerang dan secara empiris penerapan reinventing government berpengaruh positif dan signifikan, terutama terkait dengan pemberdayaan masyarakat meningkatkan kesetaraan pembangunan antar wilayah, orientasi hasil memperbaiki ketepatan sasaran program publik dan efisiensi anggaran menurunkan pemborosan dan membuka ruang pemerataan.
Untuk pengaruh kepemimpinan terhadap pemerataan pembangunan, menurutnya juga terdapat pengaruh yang signifikan, terutama berkaitan dengan kepemimpinan visioner memberikan arah yang jelas terhadap prioritas pemerataan, kepemimpinan kolaboratif memperluas jejaring dan sumber daya pembangunan, pengambilan keputusan yang cepat mempercepat penyelesaian proyek merata di 13 kecamatan. Dijelaskan pula bahwa Kepala Daerah yang mampu menggerakkan birokrasi menjadi faktor kunci keberhasilan pemerataan.
Sedangkan pengaruh Otonomi Daerah terhadap Pemerataan Pembangunan disampaikan bahwa ini merupakan pengaruh paling kuat. Hal ini dapat diartikan bahwa kemandirian daerah dalam anggaran dan kebijakan memungkinkan pembangunan berbasis kebutuhan lokal, transparansi dan akuntabilitas memperkecil kesenjangan antarwilayah dan partisipasi masyarakat melalui Musrenbang meningkatkan keadilan distribusi program.
Sebagai mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan, Herwanto dalam tulisannya menyimpulkan, bahwa Reinventing Government berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemerataan pembangunan. Semakin tinggi penerapan prinsip inovasi, efisiensi, dan orientasi hasil, semakin merata pembangunan antar wilayah Kota Tangerang. Kepemimpinan kepala daerah berpengaruh signifikan terhadap pemerataan pembangunan. Kepemimpinan visioner, transformasional, dan kolaboratif memperkuat arah kebijakan pembangunan merata dan Pelaksanaan Otonomi Daerah menjadi variabel paling dominan yang memengaruhi pemerataan pembangunan. Kemandirian anggaran dan kebijakan lokal sangat menentukan perbaikan pemerataan layanan dan infrastruktur.
Sementera itu ia menyarankan agar pemerintah meningkatkan inovasi birokrasi melalui digitalisasi layanan, penguatan evaluasi berbasis outcome, dan pemberdayaan masyarakat setiap kecamatan, mengembangkan kapasitas kepemimpinan aparatur dan kepala daerah agar lebih visioner, adaptif, dan kolaboratif, mengoptimalkan kewenangan otonomi daerah, terutama dalam distribusi anggaran berbasis kebutuhan lokal, memperkuat partisipasi masyarakat dalam seluruh tahapan pembangunan, mulai perencanaan hingga evaluasi dan mengembangkan sistem data spasial pemerataan pembangunan untuk memonitor secara real-time disparitas antar wilayah.
Saya sangat menghargai hasil karya dari mahasiswa saya yang menurut saya Herwanto merupakan salah satu mahasiswa terbaik di program studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama, terutama pada klas saya di mata kuliah Pembangunan Kontemporer. Disaat kuliah ia selalu aktif untuk bertanya dan juga tidak segan-segan menyampaikan pendapatnya di depan dosen dan teman-teman se klasnya. Untuk itu saya ucapkan selamat kepada saudara Herwanto dan teman-teman lainnya dan berharap mereka dapat membawa nama baik Universitas Satyagama dimanapun mereka berada. Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama