Gaya Amal Narayono Kepada Masyarakat Desa

Raja muda dari Kerajaan Ngawonggo  merasa bahwa putra dari ibu selir ayahanda yang digantikannya sebagai raja selalu saja menggoda. Sudah disershi hadiah sebagai bupati di suatu wilayah yang makmur masih membuat onar karena ingin dikukuhkan sebagai Pangeran pati yang dipersiapkan menggantikan raja apabila raja meninggal dunia. Ada saja intrik-intrik beliau untuk meyakinkan bahwa gejolak Kerajaan itu bisa diselesaikan olah putra mahkota yang dipercaya ileh raja yaitu dirinya sendiri,

Melihat ancaman yang makin hari makin kentara, Raja Baudewo memanggil garwo  prasmwswari agar membawa tiga orang anak-anaknya yang masih kecil Raden Kakrasana, setelah dewasa Bernama Baladewa, Nayarana setelah dewasa bernama Sri Batara Kresna dan puterinya Roro Ireng atau Dewi Sembadra. Konon kepada Sang prameswari sang raja ingin bermain dengan para putra putrinya tersebut.

Tanpa curig apapun garwo prmeswari membawa abak0anak yang masih kecil itu kepada raja dan meninggalkan ketiganya pada raja yang dengan sangat akrab dan penuh kasih saying segera bermain bersama.

Konon rja Basudewo yang gagah itu msih muda dan sangat suka gending dan lagu Jawa sehingga sering mengundang penyanyi dan penari untuk pamern secara pribadi dihadapannya. Konon beliau sangat tertarik pada penampilan penari dan penyanyi Sagopi yang cantik dan montog, Raja bisa duduk berjam jam menikmati tarian dan lagu yang dinyanyikannya, Tidak jarang raja ikut menari seakan seperti Raden Janaka yang mengajari Dewi Sriakndi belajar menyanyi.

Raja secara tidak sengaja yang disengaja menenggol tangan dan pantat Sagopi yang dutanggapi dengan lirikan penuh artimoleh sanga penari. Tidak itu saja, kemben Sagopi dibuat kendur sehingga apabila sanga penari nunduk maka payusaranya menyembul ingin keluar yang dengan gaya lembut disambu sanga penari seakan melarang payudara yang “nakal” itu keluar sekaligis memberi tahu sanga raja tang sangat memperhatikannya makin tertarik. Suaatu adegan penuh romantic yang membawa kesan sangat dalam pada raja dan semua pengiringnya, utamanya [engendang yang sangat sadar apa yang terjadi dalam gejolak raja muda yang jatuh hati, Akhirya tidak jarang sanga penyanyi diundang raja untu minym dan makan hidangan kecil dalam posisi apresiasi dan bicara empat mata. Bicara anatar dua manusia lain jenis itu makin melantur penuh artia dan raja minta sang penyanyi untuk memperbaiki kembennya karena makin melotot sehingga payu daranya menggoda sanga raja.

Tetpi lama lama raja membiarkan kemben tu melorot dan raja tidak sanbar langsung menarik kemben bukan ditarik keatas tetapi diturnkan melot kebawah sehingga sanga penyanji telanjang dada menjadi sangat mempesona.

Sang penyanyo mencoba menutup dadanya dan sang raja ikut membantu ingin menutup buah dada yang menggofa tetapi lebih cepat disbanding yang punya sehingga raja dengan bebas menutup buag dada yang tersembaul itu dengan mesra.

Sang penyanyi menikmati adegan itu deangan senanga dan raj melanjutkan tutupan tngannya itu dengan sentuhan mesra yang tidak ada seorangpun punggawa raja yang akan tahan. Adegan itu berlangsung ala sehingga dengan sentuhan mesra sang penyanyi diundang ke praduan raja dan berlngsunglah adegam yang lebih mera di praduan sang raja.

Peristiwa itberlangsung berulang kali sehingga terlihat tanda tanda bahwa sang pnyanyi mengandung anak sang raja. Untuk tidak memalukan sanga raja memanggil salah satu “pengarit” atau tukang penyetor rumout untuk kuda sang raja agar menghadap lengsung.

Kepada tukang romput itu dianugrahi penari yang molek dan beberpa bidang sawah serta penyanyi yang sangat cantik tersebut secara rahasia. Tukang rumput harus menyimpan rahasia dan apabila anak lahir lelaki supaya diberi nama Raden Sombo  yang kelak menjadi patih dari Negeri Dworowati tatkala Raden Nayorono men  jadi raja di sana.

Selama diasuh Ki Demang Kokrosono sangat rajin bersama ki Demang mengolah sawah dan lafang hadiah dari raja. Sementara Nayarono rajin bertualang mengabdi pada Brahmana terkenal diberbagai tempat. Selama sehari dua hari di rumah, seminggu sampai kadang lebih sebulan tidak kelihatan karena nyantrik ikut seorang btahmna belajar segala macam ilmu yang sangat beliau sukai.  Kebiasaam itu tidak bisa diegah oleh ki Demang maupun kakaknya.

Pada suatu hari Kokrosono jedatangan Betara Surto yang memberikan kepadanya dua jenis puska yaitu Manggala berwujud sebgagai pusaka yang sangat ampuh dan kekuatan tertenyu pada epek2 tangannya yang bila ditempelengkan pada musuh akan menyebabkan kematian tidak ada ampun. Sekaligus kepadanya diberi tahukan bahwa dirinya bukan anak Ki Demang tetapi Putera raja yang sengaja dititpkan demikeamanan dari intrik adipati yang berambisi jadi putra mahkota.

Kokrosono ingin memberi tahukan hal ini kepada adiknya Noyprono yang secara kevetulan paa eaktu yang sama dapay hadiah pusaka apuh Senjata Cakra, Kembang Wijaya Kusumo dan kaca di epek2 untuk melihat kejadian yang ada. Aehingga pada waktu kakaknya cerira bahwa di dan adiknya bukan anak Ki Demang Noyorono langsung bahwa mereka anak raja. Begitu juga kakak mereka adalah anak ibunya yang memelihara bersama Ki Demang jug anak raja tetapi bukan isteri dan hanya terjadi tidak sengaja. Kokrosono terkesima dan saling mersa terharu serta tetap ingin meneruskan aktifitas masing-masing.

Kokrosono memberi peringatan bahwa ada beberapa punggawa raja yang melapor prbuatannya membhal karyawan raja dan meram[ok untuk dibagi k[ada rakyat.

Bupati yang ingin jadi putramahkota memneri inytuksi untuk menangkap dan menyret sebagai bukati bahwa raja dikibuli di desa dengan dirampaok pajaknya oleh plnum tidak bertanggung jawab, Tetapi dipesan agat Semodro jangan diganggu karena ingin dijadikan pra,eswari tatkala nanti jadi taja. Karean itu Ki Deanga dikejar dan ditanya mana Noyorono berada.

Kebeti;am di alun-alun ada adu manusia biayan Adipati yang mereka yasa bahwa yang kalah harus meningga;kan istana karena taruhannya adalah istana untuk jagp raja dan Kadipaten untuk jagonya,

Jago krajaan adalah Bima atau Werkudara tang ternate menang sehingga jago adipati meninggal dunia sera kalah total. Pedowo bebas dari hukuman kalah main judi pada Lakon Bale si Gala-gala.

Haryono SuyonoComment