Mengitari Bumi Bulat dalam 14 Hari: Terjebak Lift Tua di Musium Seni Casablanca

Bersama Thariq, yg membantu saya saat hampir terjebak di dalam lift gedung tua peninggalan era kolonial Perancis di Casablanca.

Ini tulisan draft-nya dibuat di Casablanca, saat mengalami pengalaman yang lumayan membuat deg-degan.

Bagi saya musium merupakan tempat yang saya wajib dikunjungi saat melakukan perjalanan mancanegara. Dari musium bisa diketahui banyak hal mengenai sejarah atas sesuatu di masa lalu dan masa kini, update dan informasi penting lainnya mengenai suatu hal.

Ceritanya  saya mau melihat musium seni  pribadi seorang pengusaha, artis dan kolektor seni terkemuka asal Maroko, bernama Abderrahman Slaoul, nama musiumnya Abderrahman Slaoul Foundation Museum, terletak  di sebuah gedung bersejarah (peninggalan era kolonial Perancis) di lt. 17. di kawasan 12 Rue Du Parc, Casablanca.

Gedung-gedung di kota lama Medina, Casablanca.

Kebetulan hari minggu, banyak kantor-kantor tutup. Gedung itupun sangat sepi. Tidak ada seorangpun saya temui. Tapi akhirnya muncul seseorang yang rupanya pegawai salah satu kantor di gedung tua itu. Waktu saya bertanya ingin ke musium seni Abderrahman Slaoul, ia mempersilahkan masuk, musium ada di lantai 17. Harus naik menggunakan lift.

Saya tahu di jadwal musium ini buka di hari minggu, justru tutup di hari Senin. Ada biaya masuk kira-kira dalam Rupiah sebesar 95.000.- Informasi lainnya sudah saya telusuri via web dan sumber lainnya di internet. Termasuk juga komentar dari para pengunjung, yang umumnya sangat positif.

Namun gedung ini sangat sepi. Oke ini hari minggu, kantor-kantor tutup, tapi apa iya tidak ada seorangpun yang mengunjungi musium? Jadi Pengunjung hanya saya sendiri. Saya membuka lift dan masuk, saya sendirian dalam lift tua... saya tekan lantai nomor 17. Lift melaju ke atas, sangat lambat… ada suara-suara krek.. krek.. dalam perjalanan ke atas. Perjalanan ke lt. 17 terasa lambat, plus suara-suara krek.. krek.. menjadikan agak-agak serem... akhirnya tiba juga di lt. 17, namun pintu lift tidak terbuka... saya bingung sendiri,  semua info dalam lift berbahasa Perancis... tidak mengerti. Mengapa pintu lift tidak terbuka? padahal sudah sampai di tempat tujuan. Tiba-tiba lampu lift padam, gelap... Jadi saya meraba-raba tombol. Jangan sampai salah menekan tombol. Yang saya khawatirkan lift turun meluncur tanpa terkontrol. Dalam kegelapan saya tekan tombol yang paling atas. Berarti lt. 17 ini paling atas, berharap terbuka dan lampu menyala kembali. Paling bawah pasti lt. 1 atau lantai dasar. Kalau saya tekan lt. 1, takutnya lift meluncur ke bawah tidak terkendali.

Saya tekan tombol paling atas, syukur setelah ditekan lampu menyala kembali. Tapi pintu lift tidak terbuka. Bingung cara membukanya. Biasanya tiba di lantai tujuan lift terbuka sendiri. Saya putuskan turun kembali. Terus, bismillah saya tekan tombol 1, tapi masih ada tombol tanpa angka paling bawah.

Meluncur ke bawah tapi normal, cenderung pelan, meskipun ada suara-suara krek... krek... kembali, saya menenangkan diri mungkin faktor usia lift ini. Agak lega karena saya segera bisa turun.

Saya baru sadar, ternyata pintu lift harus dibuka manual dengan cara didorong ke depan... waktu keluar di lantai 1 pintu saya dorong, terbuka, tapi ternyata di lantai ini ruangan kosong... sepi.. bukan lantai dasar, tapi sebuah kantor yang nampaknya sudah lama tutup... salah lantai, saya masuk lift kembali. Menekan tombol paling bawah. Ternyata masih ada lantai tapi tanpa nomor. Alhamdulillah waktu pintu lift sy dorong sudah di lobi kembali....

Dimana peran Thariq? Ia laki-laki yang saya temui di awal kedatangan di gedung ini. Ia salah satu pegawai perusahaan yang menyewa gedung itu. Sendirian di tempat, mungkin sedang ada pekerjaan di hari minggu. Jadi kebetulan ketemu. Waktu sudah di lobi gedung saya bertemu kembali.

Waktu saya bilang dari Indonesia, ia senang sekali... " orang2 Indonesia baik-baik... ramah... suka senyum...” Ujarnya. Rupanya ia sering ketemu jemaah Indonesia saat ibadah haji.

Ia kemudian meyakinkan saya lift tidak apa-apa... terawat dengan baik... suara krek krek itu biasa... dia bilang dengan meyakinkan, tapi aman.

Ia bahkan mengajak saya buktikan lagi, sekaligus mengantar saya ke musium. Ia tahu musium buka pada hari minggu. Kami berdua naik kembali ke lt. 17 sambil mengecek ke musium seni Abderrahman Slaoul.

Aman. Meskipun seperti tadi sangat pelan, dan suara-suara itu tetap terdengar… tapi sekarang ada teman, tidak terlalu khawatir lagi. Betul, ternyata pintu lift harus dibuka manual dengan cara didorong. Bukan secara otomatis terbuka sendiri.

Sayang di pintu musium ada tulisan, kira-kira artinya, sementara satu minggu ini musium tutup, pemilik sedang dalam perjalanan ke luar negeri, dalam bahasa Perancis. Thariq menerjemahkan untuk saya. Kalau tidak ada Thariq saya tidak mengerti dan tidak tahu. Tentu tidak mau kembali naik ke lt. 17 ini.

Kami turun kembali. Gagal mengunjungi musium seni yang direkomendasikan banyak kalangan dan terkenal ini. Musium ini mendapat approval rate sangat tinggi dari pengunjung. Berarti musium yang layak dikunjungi saat di Casablanca. Belum rejeki. Tapi alhamdulillah bisa keluar lift dengan selamat.

(Bersambung)

Aam Bastaman. Ketua Senat Universitas Trilogi. Sering melancong mancanegara untuk belajar antar budaya.

Aam BastamanComment