Perkumpulan Juang Kencana Menjadi Pelopor Pembentukan Sekolah Lansia

Dewan Pengawas JuKen, Hardiyanto saat memimpin rapat persiapan Jambore Nasional dan MUNAS Perkumpulan Juang Kencana

GEMARI.ID-JAKARTA. Setelah memimpin rapat persiapan Jambore Nasional dan MUNAS Perkumpulan Juang Kencana (JuKen) tahun 2024 di BKKBN Pusat, Dewan Pengawas JuKen, Hardiyanto Wiryo saat diwawancai oleh Tim Gemari.id di Jakarta menjelaskan, untuk yang kesekian kalinya kita memang panitia pengurus pusat itu berusaha semaksimal mungkin supaya hajat ini bisa terlaksana dengan lancar, sukses, semuanya puas semua happy tinggal kita bisa menyusun program-program selanjutnya. Kamis (22/08/2024).

Pak Hardiyanto sapaan akrab Dewan Pengawas JuKen, mengatakan, terakhir tadi kita pleno seluruh panitia pusat untuk checking terakhir, termasuk pembagian tugas masing-masing personil, saya di mana, tugasnya apa, sehingga nanti bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Mudah-mudahan nanti bisa berjalan baik dan sampai sekarang saya kira sudah terdaftar tadi sekitar 276 orang, baik yang mandiri maupun peserta resmi. Saya kira banyak sekali JuKen, terutama provinsi banyak yang mandiri karena Justru BKKBN tadi kita minta memberikan bantuan minimum tiga berangkat ke Jakarta, tetapi setelah itu ternyata banyak yang mandiri, katanya.

Dewan Pengawas JuKen, Hardiyanto Wiryo saat memberikan penjelasan terkait dengan Jambore Nasional dan MUNAS Perkumpulan Juang Kencana

Ia mencontohkan, peserta dari Sumatera Barat itu sampai 29 orang, yang dibiayai BKKBN 1 orang, sisanya 28 orang biaya mandiri, demikian juga peserta dari Bali 20 orang, yang dibiayai BKKBN 1 orang, sisanya 19 orang dengan biaya mandiri, ini kan luar biasa, antusias mereka untuk bertemu dengan kawan-kawan JuKen seluruh Indonesia.

Antusias para pengurus dan anggota JuKen provinsi untuk hadir pada acara JAMNAS VII JuKen 2024 ini sangat luar biasa. Walaupun bantuan biaya dari BKKBN terbatas, mereka dengan penuh semangat bersedia hadir dengan biaya mandiri berangkat ke Bogor mengikuti acara Jambore VII Juken 2024. Peserta terbanyak tercatat,  Sumatera Barat 29 orang, 1 biaya BKKBN dan 28 orang biaya mandiri, Bali 20 orang, biaya BKKBN 1 orang, biaya mandiri 19 orang, Jambi 19 orang, biaya BKKBN 1 orang, biaya mandiri 18 orang dan Sumatera Selatan 18 orang, biaya BKKBN 2 orang, biaya mandiri 17 orang.

Saya kira ini peluang yang kita harapkan bisa menambah wawasan, kekompakan, keguyuban karena mereka ketahui bahwa JuKen itu anggotanya Lansia, jadi masih punya potensi. Pertama, potensi kita adalah kita punya pengalaman kerja, yang kedua, semangat, ini yang perlu kita pupuk, karena dengan semangat dan pengalaman itu, mungkin bisa didayagunakan oleh BKKBN, karena sesuai dengan semboyan kita. Misalnya, salamnya sehat, semangat, ceria dan berkarya, oleh karena itu ke depan mungkin kita harapkan nanti pengurus ke depan seperti Bapak Ketua Umum JuKen katakan bahwa misi satu, dua, tiga dan empat sudah hampir terlaksana, tetapi yang terakhir tadi misi untuk kemitraan, nanti kita lebih memperhatikan dengan kerja sama dengan BKKBN. Sekarang ini BKKBN sedang mendayagunakan Lansia, nanti diharapkan pengurus-pengurus JuKen itu menjadi pelopor pembentukan sekolah-sekolah lansia. Sekarang ini sudah banyak, tetapi ini harus kita pelopori, nanti kerja sama dengan BKKBN se tempat untuk menjadi pelopor pendirian sekolah Lansia, jelasnya.

Ketua Umum JuKen, Pristy Waluyo beserta para senior JuKen terlihat serius menyimak jalannya rapat persiapan Jambore Nasional dan MUNAS JuKen

Lebih lanjut ia menambahkan, yang kedua tentang stunting, program pemerintah yang baru nanti juga mengurusi SDM yang sangat kuat sekali, kemarin juga kampanye Presiden juga ingin menguatkan SDM terutama kualitas, termasuk mengatasi stunting ini. Saya kira nanti stunting kita juga bisa ambil peran, paling tidak kita bisa melakukan kegiatan ikut dalam program stuting di lingkungan masing-masing anggota. Masing-masing anggota kita punya misalnya Posyandu, ada macam-macam lainnya, kita bisa ikut di situ, bisa menyemangati yang muda-muda karena punya pengalaman yang sangat baik, sehingga nanti diharapkan tanggal 27 Agustus 2024 nanti bisa terlaksana dengan baik, lancar, yang penting sehat semua pada Happy semua, sehingga semakin guyub ke depannya, imbuhnya.

Lebih dari itu pak Hardiyanto menekankan, Juken itu juga Lansia anggotanya, nanti kita bisa berkontribusi terhadap pemerintah khususnya BKKBN untuk mendayagunakan Lansia, sehingga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan di dalam kelas nanti pada waktu Jambore Nasional, kita adakan semacam peningkatan pengetahuan, yaitu ada sesi atau materi yang diberikan dari Kedeputian KSPK, di sana akan disampaikan bagaimana potensi Lansia dan pendayagunaannya.

Yang kedua, kita ikuti nanti di lapangan, kita melihat langsung contoh konkret bagaimana penyelenggaraan sekolah lansia di lapangan. Nanti akan ditanyakan bagaimana pendanaannya, kenapa muridnya bisa stabil, ini nanti kita tanyakan, dan ini akan memperkaya pengalaman mereka, selanjutnya juga dalam Jambore Nasional, kita juga akan mendatangkan narasumber, terutama dari Kedeputian DALDUK, kita akan minta kepada mereka bagaimana memanfaatkan bonus demografi yang kedua, sehingga nanti juga membawa wawasan yang baru, sehingga nanti apa yang bisa diambil perannya di masyarakat oleh JuKen. Juken nanti bisa mengetahui, mana celah yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi, umur dan situasi.

Pengurus senior JuKen, Sukirno dan Asrul Agin terlihat serius menyimak paparan yang disampaikan oleh pimpinan rapat

Sebagai Dewan Pengawas JuKen, ia menghibau kepada para calon peserta Jambore Nasional dan MUNAS, yang pertama manfaatkan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya, terutama pencerahan pengetahuan yang didapatkan baik dari Kedeputian KSPK dan di lapangan. Yang kedua, juga saling tukar pengalaman, karena sekarang ini dari sekitar 500 kabupaten/kota belum terbentuk semua JeKennya. Dari perluasan jangkauan seperti misi ke empat itu, nanti para pengurus provinsi bisa saling tukar pengalaman, sehingga nanti bisa diterapkan di daerah masing-masing. Ia berharap para peserta saat mereka kembali bisa lebih fresh lagi, selain mereka berkomunikasi baik melalui Whatsapp dan sebagainya, tetapi komunikasi langsung itu sangat penting sekali, pungkasnya. @mulyono_dp

Mulyono D PrawiroComment