Menugasi Juken Dalam Pembangunan
Para pensiunan pegawai BKKBN dapat dibagi menjadi dua kelompok, yang masih segar bugar dan yang perlu beristirahat. Yang rajin berkumpul biasanya yang masih segar bugar biarpun usianya mencapai usia lansia, bisa melanjutkan baktinya untuk nusa dan bangsa dengan tetap mengabdi kepada Masyarakat di sekelilingnya. Karena itu pada abad mendatang jumlah lansia akan membengkak dan usia sebagai lansia akan sangat Panjang. Agar lansia lebih bahagia bagi mereka yang masih mampu bersilaturahmi diundang melanjutkan baktinya ikut memberdayakan masyarakatnya.
Yang masih sehat dan mampu diundang melanjutkan bekerja selama dua sampai tiga jam setiap hari antara Senin sampai Jumat melanjutkan kerjanya di desa masing-masing sekitar rumahnya membantu PLKB sebagai tenaga sukarela dengan diberikan uang transport untuk jajan dan makan ekstra di warung desa.
Kerjanya berkunjung silaturahmi kepada keluarga yang semasa masih dinas tidak sempat dikunjungi dengan mengisi formulir berupa pertanyaan terutama kepada keluarga dengan anak perempuan sekitar aktifitas anaknya sehari hari dalam pendidikan atau kegiatan sosial. Tujuannya adalah merangsang setiap keluarga agar anak perempuan mereka disekolahkan setinggi-tingginya, bekerja dalam bidang sosial, atau bekerja dan melupakan pikiran untuk segera menikah. Anak-anak perempuan dianjurkan sekolah setinggi-tingginya atau bekerja diluar rumah, bikin kebun bergizi atau kesibukan lain agar terbebas pikiran untuk menikah. Target utamanya adalah keluarga dengan anak perempuan usia SD, SMP dan SMA sebelum usia 19 tahun.
Formulir ini dikumpulkan sehingga targetnya adalah semua keluarga sekeliling dikunjungi dan di follow up oleh petugas lain secara tuntas atau oleh PLKB sebagai mencari calon akseptor usia muda..
Pada masa dekat dengan hari-hari besar seperti 17 Agustus tugasnya bertambah mengajak anak-anak muda yaitu berkumpul mengadakan kegiatan bersama dengan ceria agar membebaskan mereka dari kesepian dan lari tidak mikir nikah dibawah usia 19 tahun.
Bahkan kalau nikah uisa 19 tahun dianjurkan menikmati honey moon model desa dengan berbagai kegiatan sehingga ikut KB menikmati perkawinannya. Para anggota JUKEN tetap memiliki kesempatan melanjutkan kegiatannya dalam pembangunan dan dana untuk kegiatan Stunting bisa dialihkan sebagai subsidi uang tranport untuk menghidupkan usaha meningkatkan kesadaran pencegahan stunting secara efektif,