Anak buah Panyandang Cacat Bu Yuli Latihan Gamelan
Setelah mengikuti acara Ziarah keluarga di Makam Pahlawan Kalibata, sepuluh orang tokoh2 penyandang cacat binaan Yayasan Bunga Kemboja Ibu Yuli meneruskan perjalanan ke Semarang. Di Semarang mereka mengontrol penjualan [Produk mereka kaos dan jilbab yang diproduksi denagn 75 mesin jahit otomatis dengan Sebagian karyawannya penyandang cacat.
Hasil penjualan itu Sebagian oleh Ibu Yuli dan suaminya untuk biaya keliling meninjau gunung Soeharto di Ponorogo dan terus ke Pacitan menyambangi para penyandang cacat di Kabupaten terpencil itu.
Di Pacitan mereka menginap pada pusat Pemberdayaan Keluarga Siti Padmirah di Pucang sewu yang dikelola oleh Ibu Sulih bersama dengan Pusat Pendidikan dan Penitipan anak Balita Siti Padmirah.
Dengan pelatih Ki Bimo dari Desa dalam dua kali latihan mereka bisa menguasai empat alat Sambal. Kebogiro, Gending pembuka dan gending penutup. Luar biasa pelatih yang pegang kendang dan Ibu Yuli yang mainkan Bonang semangat pemuda pemudi penyandang cacat yang biasa pegang mesin jahit itu dimulai dengan lagu sampak semangatnya melonjak lonjak.
Setelah itu mereka Kembali ke Bekasi karena usaha mereka membuat kaos, jilbab dan lainnya ditunggu oleh pedagangnya di daerah. Oleh karena itu digagas mendirikan pabrik serupa di Pacitan guna menolong sebagian masyarakat di Pacitan, termasuk penyandang cacat, yang perlu pekerjaan.
Bu Yuli dan pak Bimo sabgat bahagia karena semangat penyandang cacat pada seni gamelan ternyata sangat tinggi karena dalam dua pelatihan dapat dikuasai empat lagu. Menurut pak Bima hal ini luar biasa. Kalau di Jakarta atau Bekasi ada yang punya gamelan bisa ikut memanfaatkan untuk Latihan lanjutan.