Bidadariku Diterima Masuk ITB Di Jatinangor

Bidadariku berbadan sedang tinggi sekitar 170 cm, cantik, manis dan selalu menahan senyumnya, setelah mengirim hasil hobynya melukis gambar model, hasil tes kesehatan dan narkoba dinyatakan lulus seleksi masuk ITB yang akan kuliah tahun pertamanya dilakukan di Jatinangor, Bandung.

Sekali lagi saya kakeknya akan kehilangan cium kangen cucu yang biasanya setiap weekend datang dan berebut mencium kakeknya. Kehilangan cucu menggembirakan karena mas Bima yang di Unair telah berjuang menjadi Sarjana Kedokteran sedang praktek pada klinik anak, Lila adiknya sedang berjuang praktek membuat Robotik pilihannya, Cici anak mBak Ria yang ketiga yang di Universitas Diponegoro sedang bergelut dengan skripsi sebagai calon Sarjana Diplomat, tertinggal Lola yang pipinya gembil bersama orang tuanya mas Fajar dan Bubu yang kalau datang selalu mencium pipi kakeknya dengan kenceng.

Keluarga gembira karena tes Narkoba yang tergolong mahal merupakan jaminan bahwa cucu kami akan berkawan dengan teman temannya yang bebas narkoba. Semoga Narkoba tidak memasuki kampus setelah cucu kami kuliah.

Pada ITB kalau itu menjadi  pilihannya cucu kami akan memantabkan hobinya dengan ilmu sehingga hobinya memiliki bobot ilmiah yang tidak dapat dipandang enteng.

Dewasa ini Rosa sudah seperti berada diantara teman temannya yang memiliki pilihan yang sama dan siap memperkaya dirinya dengan ilmu yang dicita citakannya. Semoga berjalan lancar dan cita citanya tercapai dengan mulus.

Haryono SuyonoComment