Sudibyo Alimoeso : Kedudukan Setinggi Apapun Tetaplah Menghormati Senior
Dr Sudibyo Alimoeso, MA seusai diwawancarai awak media di depan Gedung Balai Pelatihan Kewanitaan (BPKw) di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur
GEMARI.ID-JAKARTA. Beberapa waktu yang lalu, Perkumpulan Juang Kencana (JUKEN) menggelar acara Halal Bihalal di kantor BKKBN Pusat. Salah Dewan Pakar JUKEN, Dr Sudibyo Alimoeso, MA tidak bisa hadir karena ada tugas ke luar kota. Yang bersangkutan sebagai salah satu Dewan Penyantun STIKes Mitra RIA Husada Jakarta hadir di acara Halal Bihalal yang digelar oleh Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP) di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur bersama teman sesama Dewan Penyantun lainnya, yaitu dr Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, MKes. Sabtu (11/05/2024).
Sebelum meninggalkan tempat acara, Ketua Umum IPADI ini kepada awak media menjelaskan, walaupun secara fisik saya tidak bisa hadir di acara Hahal Bihalal JUKEN, yang dilaksanakan beberapa waktu, karena dalam waktu yang bersamaan saya bertugas ke kepulauan Riau. Disana ada pertemuan regional tentang percepatan penurunan stunting, tetapi saya sudah pesan kepada kawan-kawan, dari lubuk hati yang paling dalam, saya secara pribadi mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin, dan saya menilai sangat sungguh luar biasa, acara Halal Bihalal kemarin yang digelar JUKEN, selain menunjukkan silaturahim sesama karyawan-karyawati, baik yang masih resmi bertugas, maupun yang purna, itu sungguh luar biasa. Kelekatan kekeluargaan BKKBN itu memang sungguh bisa dicontoh di antara kementerian atau lembaga yang lain, jelasnya.
Terlihat Dr Sudibyo Alimoeso, MA duduk dibarisan depan bersama Prof Dr Haryono Suyono, Ketua Umum YKBRP, dr Sri Kusumo Amdani, SpA(K), MSc dan Ibu Hartini Hartarto (Ibunda Menteri Airlangga Hartarto)
Peraih dua gelar doktor dari Universitas Satyagama dan Universitas Padjadjaran ini mengatakan, saya merasa terharu, kita melihat bagaimana Bapak Hasto Wardoyo menghargai seniornya dan ini akhirnya patut juga dicontoh oleh kita semua, walaupun kedudukan kita setinggi apapun, tetaplah menghormati pada senior-senior kita, karena merekalah sebenarnya yang memberi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Tanpa mereka sebenarnya kita bukan apa-apa, dan kita hanya melanjutkan saja, sehingga kita harus mengerti, istilahnya mikul duwur mendem jero. Mudah-mudahan pengalaman berharga kemarin itu, terus menjadi budaya kita dan harus kita lestarikan dengan baik, katanya.
Dr Sudibyo Alimoeso, MA berkesempatan berfoto dengan Ibu Ratna Djoko Suyanto, Ketua Umum YKBRP, dr Sri Kusumo Amdani, SpA(K), MSc dan dr Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, MKes.
Salah satu Dewan Pakar JUKEN ini menghimbau kepada pengurus dan anggota JUKEN di seluruh Indonesia, pensiunan itu harus menjaga kondisi badannya, harus sehat, selain sehat mereka juga harus bisa mengabdikan dirinya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Karena begini, sehat itu harusnya bukan hanya sehat fisik, tetapi sehat rohani dan sosial. Sebetulnya Halal Hihalal, silaturahim itu bagian dari sehat sosial, jadi kalau kita hanya diam di rumah merasa diri sehat, tetapi tidak pernah bersosial, tidak pernah ketemu teman-teman, itu namanya tidak sehat juga, jadi saya anjurkan bagi kawan-kawan yang sudah purna, tetaplah menjaga sehat fisik dan rohani, rohani itu tentu dengan mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi sehat sosial itu menjadi penting, tuturnya.
Dr Sudibyo Alimoeso, MA berfoto bersama mantan Menteri Pertanian dan juga Menteri Sosial, Prof Dr Ir Justika Baharsjah, MSc
Dirinya berharap, para pensiunan BKKBN harus membantu program-program BKKBN, banyak program BKKBN yang bisa dilakukan oleh kawan-kawan kita yang purna, karena mereka biasa berkecimpung di masyarakat dan kemudian banyak program-program BKKBN yang langsung menyentuh masyarakat, bukan hanya soal KB saja ya, tetapi misalnya masalah stunting dan masalah-masalah lainnya, masalah UPPKS misalnya, kita bisa melakukan wirausaha kecil-kecilan di rumah sesuai dengan kemampuan situasi kondisi masing-masing, jadi jangan terbatas pikirannya perlu modal yang tinggi ini dan sebagainya, tetapi sebetulnya dari suatu hal yang kecil, yang bisa menghidupi pada kita sendiri, itu jauh lebih baik daripada tidak berbuat sama sekali. Satu kata penting yang diharapkan “Tetap Semangat”, pungkasnya. @mulyono_dp