Dr dr R. Hapsara Habib Rahmat yang berFikir Maju

Sejak kami kenal dr Hapsara, sebagai Kepala Biro Perencanaan Departemen Kesehatan, kami sangat menghargai dan merasa akrab dengan beliau karena sebagai pejabat tinggi seperti jalmya almarhum dr Adyatma paling menaruh perhatian dan hormat terhadap kebijakan dan langkah-langkah yang dilaksanakan BKKBN. Setiap kali bertemu beliau selalu menyambut dengan senyum dan menyatakan hormat pada kebijakan dan langkah-langlah yang diambil BKKBN yang dilepaskan dari Departemn Kesehatan.

Kita berpisah sejak beliau ditarik WHO sebagai staf senior bertugas seakan sebagai Dirjen Kementerian Kesehatan Dunia di wilayah Asia. Mungkin sebagai renungan tugasnya yang multi kompleks itu beliau menulis buku yang isinya sangat komprehensif berjudul “Penguatan Pembangunan Kesehatan”.

Kami sendiri sewakru menjabat sebagai Deputy bidang Penelitian BKKBN pernah ditunjuk WHO di Geneva sebagai anggota Tim Penilai Prposal Penelitian WHO yang akan dibiayai oleh Markas Besar WHO sehingga sedikit tahu cara berfikir teman-teman di WHO.

Buku Dr dr Hapsara menurut uugaan kami lebih dijiwai pengalaman beliau dalam mengolah data dari pengalaman di Jakarta. Karena itu pada waktu menulis buku tentang tujuan “{enguatan” yang beliau tulis banyak menyinggung masalah diskriptif yang harus ditempuh, seperti halnya banyak penelitian yang masuk ke meja WHO di Geneva.

Dalam mrnyebut tujuan pengembangan Kesehatan beliau mengutip UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan “Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang ….”   

Usaha ini ditetapkan juga dalam visi misi pembangunan Kesehatan yang antara lain berbunyi “memantapkan ketahanan sosial budaya masyarakat dst….” Yang banyak dilakukan di daerah dengan ragam budaya yang bervariasi.

Kami anjurkan buku ini banyak dibaca oleh para pejabat agar kebijakan dan langkah-langkah pemberdayaan lebih banyak dikerjakan dalam lingkungan keshatan masyarakat. Selamat pak Dr Hapsara.

Haryono SuyonoComment