Memperkuat Peran sebagai Sesepuh
Sebagai orang tua hampir pasti akan diperankan oleh lingkungan sekitarnya sebagai sesepuh dan panutan sekelilingnya. Oleh karena itu dari hari sehari perlu ada evaluasi yang jujur atas riwayat panjang mulai anak muda dengan segala sikap dan tingkah sebelum sampai menjadi sesepuh yang akan melekat sebagai sosok yang diteladani rekam jejaknya,
Dalam evaluasi yang jujur itu dengan mudah diketahui lebih dan kurang yang kita alami dalam sejarah panjang yang kita lakukan sebagai tahapan perjuangan yang tidak ringan. Karena itu kita perlu mengisi kekurangan yang menjadi dasar Keputusan yang kita ambil dakam rangka maju ke tahapan lebih lanjut sehingga kitab isa memaafkan atau menegetahui kelemahan kita sebagai anak muda.
Pengetahuan itu bisa menjadi dasar untuk diturunkan kepada generasi muda agar dihindari rasa maju drhingga kecepatannya tidak dihambat oleh jejak yang kurang menguntungkan.
Selalu jangan lupa meminta maaf dan bersyukur telah mampu mengatasi kekurangan engan baik menurut ukuran kita tetapi mengakulah bahwa para generasi muda pasti bisa mengatasi dengan lebih baik lagi.
Pengakuan salah itu akan meringankan kesalahan yang kita lakukan dan awal usaha menebus dosa karena kita memang tidak berbuat salah atau mungkin kita lupa mengaku tidak salah.
Kesadran itu akan memperkuat percaya pada diri sendiri yang disusul kepercayaan pada sahabat yang akan memperkuat kepercayaan pada istitusi yang memberi dukungan yang kat pada kepercayaan didi dan para sahabat pendukung positif yang jujur dan sangat bermakna. Itu sebabnya kita menambah kawan dengan kepercayaan pada khalayak yang paling dekat dan diharapkan menjadi pendukung yang kuat dan positif.
Phenomena itu adalah syarat utama untuk berani berperan sebagai sesepuh dengan latar belakang yang tidak jelas atau mesasa ridak nyaman memiliki latar belakang dengan riwayat hidup yang remang-remang atau kabur menurut system niilai yang berlaku.