Petruk Mau Dibunuh Jadi Kembar Tiga
Dalam setiap pertemuan, Raja Asina Prabu Kurupati selalu menyatakan rasa gelisah dan tidak tenteram karena merasa bayang-bayang keluarga Pendowo yang ingin mengambil kekuasaan yang Rajanya digegangnya, Biasanya patih Sengkuni dan pendita Durna menghibur bahkan menyarankan kepada raja siasat untuk menghabisi nyawa keluarga pendawa. Bahkan ada kalanya terlebih dahuku membunuh anggota abdi Pendowo, Semat Gareng Petruk atau Bagong.
Pada suatu pertemuan pagi hari Bersama isterinya Dewi Plongkowati anak raja Dworowati +{rabu Kresno hasil sayembara menemukan pusaka Senjata Cakra yang hilang, Bersama anak mereka Raden Lesung,
Petruk bercerita bahwa semalam mimpi dibunuh orang tidak dikenal sehingga sampai pagi ini terkenang seakan sudah mati. Petruk pamit mati dan iasteri serta anaknya diminta teriak bahwa Petruk mendadak mati agar para tetangga datang berduka cita untuk melihat siapa yang membunuhnya. Petruk pura2 mati dan diselimuti kain oleh isteri dan anaknya.
Diantara tamu yang dtang ada Raden Wisanggeni yang menyayangkan {etruk yang masih muda meninggal dunia. Raden Wisanggeni merayu Isteri Petruk untuk ikut Raden Wisabggeni menjadi isterinya. Isteri Petruk nurut saja, dan Petruk tidak rela terus bangkit lagi bangun dari tidurnya yang pura-pura mati.
Raden Wisanggeni pura2 kaget dan Petruk cerita adanya sKenario pembunuhan Petruk oleh Korawa.
R Widanggeni mencipta tiga Petruk. Satu ditugaskan ke Kahyangan melapor kepda Dewa akan akal licik Korawa. Satu lagi dipasang manakala utusan Astina datang untuk ajak Petruk sowan Raja Astina. Dan satu lagi untuk keperluan lainnya.
Akhirnya Dewa pura2 kaget dan mencipta Petruk untuk menghadap akal licik sebagai seorang Satriya yang gagah untuk membatalkan penggunaan Petruk sebagai tumbal kejayaan Astina, maka rencana Korawa batal dan gagallah pemasgulan Petruk untuk tumbal di Kerajaan Astina tersebut.