Gebyar Tarian Kay Yang Mempesona
Hari Minggu lalu cicit kami Kay Kalyana anak mas Indra, cucu mbak Ria mas Triadi, cicit kami melakukan gebyar tarian yang selama ini diikuti dengan tekun setiap minngu tanpa mangkir. Apabila neneknya tidak mau mengantar ke tempat Latihan Kay akan ngambeg tidak mau makan dan tidak mau menurut perintah. Padahal waktu pertama kali Latihan Kay setengah dipaksa mau pelatihan.
Tetapi setelah pelatihan dan tariannya mirip yang dia tonton di Sinetron TV dari Korea kay jadi kerancingan ikut lebih rajin Latihan dengan kombinasi mengikuti tarian pada sinetron Korea.
Kesamaan gaya bebas tarian dari Korea nampaknya menjadi motivasi bahwa yang bebas itu ada aturan yang harus diikuti sesuai irama lagunya. Makin hari pelatihan gadis Kay yang kelas 4 SD tersebut makin sadar bahwa segala sesuatu ada aturan dan rumusan yang perlu diikuti degan tekun agar tidak saling bertubrukan.
Kay makin disiplin dan tidak mau kalau hari latihannya tidak doantar ke tempat Latihan. Kay menganggap guru tarinya lebih penting dari guru sekolah yang tiap hari diikutinya dengan disiplin tinggi.
Biarpun kadang menjengkelkan permintaan Kay tersebut neneknya yang menjamin bahwa Kay akan diantar ketempat Latihan dengan disiplin tinggu. Janji itu disampaikan kepada gurunya pada suatu hari latihan waktu neneknya ngwdrop Kay untuk Latihan yang membuat mbak Ria yang antar Kay malu untuk tidak antar cucunya latihan menari. Berkat kerajinan Latihan dan memperhatikan sinetrom dimuka TV Korea Kay termasuk murid yang pamdai menari dan selalu siap dengan improvisasi kalau lupa bagian bagian dari tarian yang diajarkan, Gurunya dengan sabar mengungatkannya dengan agar Kembali ke jalur yang diajarkan.
Kay termasuk anak yang cerdas dan selalu saja mengambil bagian dar sinetron yang diambilnya dari tontonan di You Tube dari Korea. Tidak mustahil gurunya mengambil bagian itu dalan ajarannya, Kenyataan itu menambah rasa percaya diri Kay untuk menurut guru bila lupa bagian tertenru.
Gebyar public hari Minggu sungguh sangat dinantikan karena nenek2 dan kakek2 dari dua jurusan akan hadir dan orang banyak janji akan hadir juga, Guru mereka umumnya tahu bahwa kkek nenek serta keluarga akan hadir dan membeli tiket sebagai sumbangan kehadiran gebyar cucunta. Mereka tahu siapa idola masing masing sehingga dipersiapkan dengan baik.
Setelah pertunjukan dan sementara pemain masih dipanggung orang tua dan simpatisan fiberi wkatu untuk menyerbu panggung membawa bunga untuk diserahkan kepada favorit masing masing segingga panggung seakan banjir dnan sambutan selamat menang bagi setaiap juara. Gegap gempita itu mrupakan p