Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Konsentrasi Utama Harus pada Keluarga Pra-Sejahtera

Prof Dr Haryono Suyono terlihat santai di kediamannya ditemani sang ajudan, Dr Mulyono D Prawiro

GEMARI.ID-JAKARTA. Seusai menyaksikan pengumuman susunan Kabinet Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Jend TNI (Purn) Prabowo Subianto, mantan Kepala BKKBN periode 1983-1998, Prof Dr Haryono Suyono saat santai di kediamannya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pagi ini menjelaskan kepada Tim Gemari.id, bahwa diantara sekian banyak Menko dan Menteri yang telah diumumkan tadi malam, ada seorang menteri yang diserahi tugas sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang sekaligus akan memimpin BKKBN ke depan. Menteri tersebut adalah kader Partai Golkar dan mantan Bupati Batang, Jawa Tengah, periode 2017-2022, Dr H Wihaji, SAg, MPd. Senin (21/10/2024).

Menurut mantan Menteri Kependudukan/Kepala BKKBN, Haryono Suyono, menteri baru ini selanjutnya pasti akan berkantor di BKKBN Pusat di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. BKKBN selama ini memiliki jaringan yang luas sampai ke tingkat kota dan kabupaten lengkap dengan pejabat yang sangat berpengalaman, ditambah petugas lapangan di tingkat desa. Menurutnya, di masa lalu setiap desa memiliki seorang petugas lapangan, tetapi akhir-akhir ini yang pensiun tidak diganti petugas baru, sehingga banyak desa tidak memiliki petugas lapangan yang gesit, katanya.

Sebagai sesepuh BKKBN, Haryono mengharapkan, sebagai kementerian baru kiranya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / BKKBN, di setiap desa perlu dilengkapi dengan petugas lapangan untuk menjalankan gerakan bersama masyarakat. Salah satu bagian kependudukan perlu segera memberi penjelasan bahwa tidak ada lagi piramida penduduk, karena struktur penduduk kita telah dirubah makin efisien melalui program KB yang berhasil. Saat ini sudah tidak ada legokan revolusi, G30S atau legokan lain, sehingga kebijakannya bisa jadi seragam. Pembangunan wilayah desa dan kota sama sehingga bisa saja semua desa dibangun seperti kota yang maju dan mandiri, harapan Haryono.

Lebih lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin di Era Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie ini menekankan, pembangunan keluarga bisa dilanjutkan dengan konsentrasi utama pada keluarga Pra-Sejahtera, sehingga dalam waktu sekitar dua tahun seluruh keluarga Pra-Sejahtera sudah naik menjadi keluarga Sejahtera I. Stunting otomatis akan habis, karena stunting umumnya milik keluarga Pra-Sejahtera yang sangat miskin dan kurang gizi. Konsentrasi ini perlu diambil oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN yang baru dengan koordinasi antar Menteri yang ketat. Menteri ini diharapkan bisa melapor kepada Presiden setiap bulan terkait dengan kemajuan yang ada seperti zaman dulu, tegas Haryono. @mulyono_dp

Mulyono D PrawiroComment