Bersama Pahlawan KB dari Brebes
GEMARI.ID-JAKARTA. Hari Kamis kemarin kediaman kami di Jalan Perdatam nomor 4 Jakarta mulai kedatanagn sebuah bus dari Brebes Jawa Tangah. Satu per satu dengan hati-hati penumpangnya yang tidak lagi muda itu turun dari bus langsung masuk aula kediaman yang dirombak jadi ruang pertemuan untuk 150 tamu. Mereka bertemu dengan Bapak Dr Mazwar Noerdin dan mbak Sri Rahayu atau mbak Yayuk yang telah terlebih dulu hadir untuk mendampingi pak Haryono, sesepuh BKKBN yang pernah memimpin BKKBN selama tujuh belas tahun tanpa sela di zaman Presiden HM Soeharto dengan hasil gemilang.
Tamu-tamu segera disambut pak Haryono idola mereka hampir semuanya belum pernah bersalaman, tetapi petunjuk yang jelas selalu mudah dilaksanakan dan kalau berhasil tidak jarang mendapat pujian langsung dengan tanda tangan Kepala BKKBN Pusat. Suatu penghargaan yang biasanya sangat menyentuh dan membuat yang bersangkutan terkenal di daerahnya.
Mas Fajar Wiryono anak lelaki pak Haryono setelah Dr Mulyono D Prawiro atau mas Mul membuka acara, segera mengucapkan selamat dan terima kasih atas kunjungan para sahabat dari Brebes. Secara kebetulan ada yang punya kebun pisang sehingga ada oleh-oleh standan pisang, telur asin dan lainnya. Keluarga pak Haryono menyediakan juga sovenir berupa termos dan lainnya,
Setelah Bapak Dr Sudibyo Alimoeso, MA selaku Ketua Umum JuKen Nasional yang baru memberi sambutan, maka giliran sesepuh pak Haryono yang didampingi pak Dr Mazwar Noerdin, pak Dr Moch Soedarmadi, pak Drs Hardiyanto dan Ibu Ir Ambar Rahayu, MNS diberi mikrofon untuk menyambut tamunya.
Begitu bersuara masih tetap tegar biarpun kakinya lumpuh kalau buat berdiri tidak kaut biarpun usia baru 86 tahun tetapi di masa lalu setiap minggu jalan keliling Indonesia minimal dua desa setiap minggu. Setelah mengucapkan selamat datang, terima kasih atas oleh-oleh dan doanya selama ini, maka kemudian pak Haryono mengundang para tamu untuk cerita tentang pengalaman yang unik.
Salah seorang peserta dulu pernah menjadi Kepala BKKBN Kabupaten Brebes, Drs Winarno, MM yang kebetulan memiliki seorang akseptor habis dipasangi spiral oleh dokter ahli kandungan seorang Kolonel AURI dari Madiun lalu meninggal dunia. Pastinya bukan karena spiral, tetapi segera ditangani dan tiga orang anaknya disekolahkan sampai tamat SMA dengan baik tidak menimbulkan gejolak karena pak dokter ahli telah memasang ratusan spiral dengan hasil sangat baik,
Ada lagi seorang ibu cantik, Ibu Peni Wachyatun yang membawa pesan dari rekan rekan sesama akseptor yang memiliki syaraf kejepit yang sesungguhnya ingin sekali ikut berkunjung ke Jakarta. Salam ibu-ibu telah saya terima dan saya menitipkan pesan agar ibu-ibu tetap sehat dan hati-hati karena syaraf kejepit bisa sangat sakit. Ada lagi biarpun sudah pensiun tatap diminta nasehat oleh generasi muda pegawai BKKBN dianjurkan diberi pengalaman yang baik dan bersifat ramah kepada para akseptor KBnya. Setiap sumbangan merupakan amal ibadah yang sangat dihargai.
Pengalaman saya setiap ada yang memusuhi selalu dipanggil dulu oleh yang Maha Kuasa untuk mempertanggung-jawabkan tuduhannya dan hampir pasti terbuka bahwa tuduhannya itu tidak benar.
Setelah diskusi panjang lebar para peserta foto bersama serta sekali lagi bersalaman dengan para sesepuh yang hadir dengan ceria biarpun pak Haryono anjurkan agar peserta dari Brebes konsentrasi mengangkat keluarga prasejahtera menjadi keluarga Sejahtera I. Itu saja dengan konsentrasi secara gotong-royong dengan keluarga yang telah mapan. Kalau ini berhasil bisa ditiru daerah lain.