Nenek Astuty Berkunjung Ke Rumah Perdatam
Setelah tanggal 7 Juni kemarin, tiga tahun lalu Nenek Astuty kecintaan kita semua meninggalkan kita menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa, kami bersama dr Rina, mbak Ria, mas Fajar dan mas Rudy mengenang kepergian beliau dengan membawakan bunga Melati ditaburkan diatas pusara beliau di Makam Pahlawan Kalibata.
Dalam kesempatan tersebut pak Haryono dan putra putri beliau mendoakan agar Nenek Astuty tenang berada disisi Tuhan Yang Maha Kuasa serta menikmati surga yang telah disediakan untuk beliau.
Malam Minggu kemarin rupanya Nenek Astuty mengadakan kunjungan balik ke rumah kediaman Jalan Perdatam. Dengan duduk diatas kursi roda dan berbaju yang biasa dikenakan kalau lagi santai, Nenek Astuty masuk ke kamar. Sesampai dibelakang TV kelihatan dari tempat tidur. Kami yang sedang menonton pasukan Astina yang kalang kabut dihantam Raden Setyaki, Nenek Astuty nampak tersenyum diatas kursi roda dari celah-celah TV yang ada.
Kami terkejut terus bangun menyamperi dan langsung mencium pipi kiri dan pipi kanan nenek tercinta dengan penuh rasa kangen. Begitu mau ditanya nenek dengan mendadak hilang. Kami terkejut dan bangun ternganga di tempat tidur melihat lagi pertempuran yang belum selesai. Rupanya kami tertidur sejenak dan pada waktu itu “mimpI nenek datang” berkunjung ke kediaman di jalan Perdatam.
Pada waktu makan malam kami ceritakan kepada dr Rina bahwa ibunya barusan datang berkunjung, katanya bapak ngelamun dan didatangi bayangan ibu yang juga sama sama kangennya. Kita ketawa bahagia karena sama sama kangen pada nenek tercinta.