Ibu-ibu IPB kunjungi Pusat Pembinaan Lansia RIA Pembangunan STW

Hari ini tigapuluh orang dosen dan ibu-ibu isteri Dosen senior IPB bersama-sama berkunjung ke tempat Pembinaan para lansia yang didirikan almarhumah Ibu Tien Soeharto di Cibubur, Jakarta.

Gagasan Ibu Tien itu tumbuh karena setelah mendampingi para suami berjuang untuk tanah air dan bangsanya para ibu itu tidak ada yang memberikan santunan pada saat sudah tua dan tidak berdaya lagi. Gagasan itu timbul tidak untuk tingkat nasional di pusat saja tetapi juga sebagai garapan luas sampai tingkat daerah agar perjuangan yang dimasa muda sangat menggebu, dimasa tua atau lansia, tetap terpelihara sambil menunggu panggilan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada tingkat awal gagasan itu dilakukan dengan memanfaatkan asset negara yang tidak lagi dimanfaatkan sampai pada suatu ketika terbukti pemanfaatannya ada manfaatnya yang jelas. Akhirnya dibangun fasilitas yang cukup bermanfaat sesuai selera masa kini yang bertaraf internasional.

Pertama tama para tamu yang terdiri dari para tokoh berbagai Lembaga sosial dalam IPB yang kebanyakan terdiri dari kaum Wanita itu yang aktip membawa nama baik IPB sampai dewasa ini, antara lain Ibu Prof Dr Clara, Ibu Prof Dr Illa, Ibu Nasution, dan beberapa Ibu ahli Gizi, dan Lainnya yang sebagian besar ibu dosen senior dari IPB.

Para tamu disambut oleh Ketua Umum RIA Pembangunan yang sekaligus adalah Ketua STW Ibu Dr. Sri Kusumawardani MSi didampingi Ketua Tim Tehnis STW yang sehari-hari merupakan tenaga tehnis mendampingi Pengurus maupun Universitas Taruma Negara yang sejak beberapa tahun aktif menjadi pendukung STW dalam  kegiatan yang luas. Ibu Ketua Umum memberikan sambutan selamat datang serta ucapan terima kasih atas perhatian beberapa Organisasi IPB yang juga aktif dalam memberi perhatian pada kegiatan penduduk lanjut usia.

Kemudian Prof Dr Haryono Suyono selaku Ketua Pembina yang datang agak terlambat memberikan sambutan panjang lebar tentang STW yang sebenarnya merupakan Model Lembaga Lansia swasta yang bisa dan dicita-citakan tumbuh di tiap provinsi atau kabupaten kota mengimbangi yang disiapkan Pemerintah dan dikelola Kementerian Sosial.

Selanjutnya para tamu yang umumnya mewakili berbagai Orgnisasi dalam lingkungan IPB memberikan sambutan berisi cerita tentang aktifitas Organisasinya. Sungguh menarik sesuai cerita dan permintaan Pembina, IPB sebagai  mitra STW mengembangkan cita-cita nasional Lembaga Nasional yang berkembang seperti Silver College di Jepang atau Negara maju kain dimana Lembaga swasta sangat tinggi partisipasinya.

Setelah itu dilakukan foto bersama dan peninjauan fasilitas dan para penghuni yang ada. Para tamu mengadakan dialog dengan para lansia penghuni yang Bahagia.    

Kesempatan peninjauan sekarang ini digarapkan akan diulang oleh kelompok-kelompok kecil disertai kegiatan Webinar dengan cakupan lebih luas mengantar kegiatan bersama mitra kerja yang lebih luas dari daerah. Kalau kegiatan ini dapat dilakukan maka cita cita Ibu Tien almarhumah dapat dilaksanakan sekaligus dibangun Silver College model Indonesia dengan cakupan luas dalam partisipasi masyarakat madani yang luas. Model seperti STW bisa dimulai satu provinsi satu lembaga sehingga tidak seluruhnya tergantung pada pemerintah.    

Haryono SuyonoComment