Universitas Trilogi siapkan Dinamika Baru
Rapat lengkap Universitas Triloagi antara Yayasan JPPIY Pimpinan Dr Arissetyanto Nugroho MM dan Dr Ir. Indra Kartasasmita beserta Pembina Prof. Dr Haryono Suyono hari ini bersama Rektor Prof Dr. Pramono Hari Adi MM dan dua orang Wakil Rektor Dr, Anies Lestiati, SE, Ak, MHRN, NEdSt, CA dan Dr. Dendi Anggi Gumilang, SE, MM. lancar. Secara khusus Rapat lengkap tersebut mendengarkan laporan perkembangan terakhir Perguruan Tinggi ternama tersebut berkenaan kegiatan yang sejak beberapa waktu lalu telah dibuka resmi dalam bentuk kuliah tatap muka. Dilaporkan oleh Rektor jumlah mahasiswa sampai dewasa ini termasuk berpuluh mahasiswa terdaftar tetapi tidak atau belum membayar kontribusi uang kuliahnya.
Rektor dan para wakilnya melaporkan bahwa kuliah baru setelah masa yang cukup tegang gara-gara pandemic Covid-19 sudah cukup lancar dengan cakupan mahasiswa seperti semula. Dalam waktu yang sama para Dekan, Ketua Prodi dan jajarannya mempersiapkan diri mulai membuka dialog dengan beberapa Sekolah Menengah Atas guna menjelaskan pembukaan pendaftaran bagi mahasiswa baru untuk tahun ajaran yang akan datang. Dialog tersebut dilakukan dalam bentuk kunjungan ke beberapa SMA yang kali ini dilakukan bersama Tim Sekolah Tinggi Kesehatan RIA Husada Pembangunan di Cibubur yang didirikan oleh almarhumah Ibu Tien Soeharto. Perguruan Tinggi RIA Husada ini secara khusus menawarkan program studi Kesehatan Masyarakat dan Kebidanan yang sampai hari ini ikut berusaha memenuhi kebutuhan tenaga bidan yang terampil, professional dan bermutu.
Rektor secara khusus menyinggung kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan operasional di lapangan berhubung datangnya bulan Ramadhan yang biasanya diikuti lambannya pemasukan dana berasal dari uang kuliah kalangan mahasiswa berhubung keperluan keluarga yang meningkat.
Dr Arissetyabto Nugroho selaku Ketua Yayasan minta para anggota pengurus mencari cara meningkatkan pendapatan dari kalangan lain yang dianggap siap membantu Trilogi sebagai Donor atau simpatisan pengembangan SDM di Indonesia atau usaha-usaha lain yang dianggap menarik atau produktif. Kegiatan Riset yang dananya berasal dari pemerintah pada umumnya habis untuk pembiayaan Riset yang harus diselesaikan. Usaha lain berupa kontrak kerja belum memberikan hasil seperti di luar negeri karena umumnya pekerjaan suatu kantor atau Lembaga dilakukan sendiri oleh banyak kantor atau Lembaga yang aparatnya padat tenaga.
Ada pikiran-pikiran untuk meminjam dana guna kegiatan investasi dan operasional yang sifatnya sangat urgen sambil menunggu masuknya uang kuiah para mahasiswa sehingga kegiatan pada bulan Ramadhan tidak perlu dikendorkan tetapi justru ditingkatkan agar nama baik Universitas Trilogi makin moncer.
Prof. Dr Haryono Suyono selaku Ketua Dewan Pembina menyampaikan gagasan memperluas studi management S2 bagi para professional yang sudah lama berkecimpung dalam praktek dan perlu penyegaran ilmu melalui kemudahan seperti misalnya pengalamannya di lapangan dihargai sebagai bagian dari “kuliah merdeka” seperti ditawarkan secara gencar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Disampaikan juga kemungkinan membuka kursus-kursus singkat oleh dosen dan mahasiswa Semester terakhir bagi tenaga kerjawan yang bekerja dalam bidang tetentu tetapi belum pernah ikut Pendidikan pada Perguruan Tinggi. Kursus-kursus itu bisa diatur sebagai kuliah yang dicicil sampai waktunya secara kumulatif menjadi bagian dari kuliah regular sehingga masa kuliah mahasiswa memakan waktu lebih singkat. Kursus yang diajarkan tersebut perlu diatur oleh para dosen sesuai ilmu praktis yang banyak digunakan untuk kepentingan suksesnya pembangunan.
Prof. Dr Haryono juga melaporkan bahwa dalam waktu singkat ada kesediaan Mendagri dan Sekjennya untuk menerima silaturahmi dalam kaitan peningkatan mutu tenaga lapangan yang tusasnya mwncakuo beban pembangunan yang luas. Diminta kesediaan Rektor untuk menemani kunjungan pada Mendagri tersebut. Akhirnta Rapat ditutup dengan rencana kunjungan pada beberapa Lembaga Donor mitra Trilogi di masa lampau untuk penyegaran dan bantuan lain yang diperlukan.