HLUIN 2023 di Indonesia Mendunia
(Gemari.id) Jakarta - Pesatnya perkembangan lanjut usia (lansia) di berbagai negara telah menarik perhatian para pemangku kebijakan kependudukan dunia termasuk di Indonesia. Kondisi ini yang menjadi alasan berbagai negara melakukan peringatan Hari Lanjut Usia Internasional (HLUIN) yang diselenggarakan setiap 1 Oktober. Itulah sebabnya, Pembina Yayasan Swastisvarna Dr (HC) Susianty Kawira dan Ketua Dewan Pembiana Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP) Prof Dr Haryono Suyono menggagas untuk menggelar acara Peringatan HLUIN 2023 ke-33 pada Sabtu, 30 September 2023 dan Minggu, 1 Oktober 2023.
Acara yang berlangsung dua hari di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan, Jl Karya Bhakti No 2 Cibubur, Jakarta Timur, ini telah menarik perhatian berbagai kalangan, baik dari jajaran pemerintahan, kalangan swasta, berbagai lembaga dan organisasi kemasyarakatan, sejumlah tokoh nasional maupun sejumlah lembaga dan tokoh kependudukan dunia,
Acara yang terselenggara atas kerja sama Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP), Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), Gerakan Nasional Lansia Peduli (GNLP), Agrianita IPB, Silver Collage IPB, Yayasan Pelita Usila, Yayasan Insan Cipta Indonesia, Old Timer, World Halal Industry and Trade Alliance (WHITA) dan Senam Tera Indonesia (STI) ini menyedot perhatian berbagai kelompok lansia di tanah air untuk turut serta hadir dan menghikuti berbagai rangkaian acara yang berlangsung. Tercatat tidak kurang dari 150 peserta antuasias mengikuti langsung kegiatan ini.
Hadir pada acara ini Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) Prof Dr Haryono Suyono, MA, Ph.D, Kepala Pusat Kesehatan TNI AD 2020-2021 dan Ketua Yayasan Stroke Indonesia Mayjen TNI (Purn) Dr dr Tugas Ratmono, MARS, MH, Guru Besar Ahli Gizi Masyarakat IPB Prof Dr drh Clara M Kusharto, MSc, Dr dr Martina Wiwie Setiawan Nasrun, Sp.KJ(K) dari Univeritas Indonesia, mantan Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN Dr Sudibyo Alimoeso, MA, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prof Dr H Bomer Pasaribu, SH, SE, MS, Ketua YKBRP Sri Kusumo Hamdani, pakar demografi dan kependudukan, serta guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof Dr Prijono Tjiptoherijanto, mantan Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Andi Hanindito dari Kemensos, Ketua STIKes MRHJ, Sri Danti Anwar, Dr Samidjo dari UNFPA, Ketua Yayasan Anugerah Kencana Buana Dra Ria Indrastuti, Ketua Panitia Pelaksanaa Dr Mulyono D Prawiro serta tamu undangan lainnya yang hadir dari berbagai daerah di tanah air.
Tampak hadir pula pada acara ini ibu-ibu istri Kabinet Pembangunan RI era Presiden HM Soeharto, di antaranya Ibu Sri Harmoko, Ibu Nina Akbar Tandjung, Ibu Etty Mar’ie Muhammad, Ibu Suryati Roesmin Nurjadin, Ibu Ratih Siswono Yudo Husodo, Ibu Milangoni Subiakto, Ibu Kiki Giri Suseno, Ibu Justika Baharsjah, Ibu Lies Purnomo Yusgiantoro. Tampak pula tamu kehormatan Partiwi Hasan (istri alm Bob Hasan), Hardjanto dari Juang Kencana dan istri-istri menteri lainnya serta beberapa pejabat dari berbagai Kementerian dan Lembaga Pemerintah terkait, termasuk DPR-RI.
Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta kemudian disusul dengan doa menurut agama Islam oleh Sekretaris Panitia Ustadz Abas yang juga salah satu Pimpinan Panti Werda STW. Selanjutnya acara dihiasi dengan nyanyian lagu-lagu merdu rombongan Angklung dari Gerakan Nasional Lansia Peduli (GNLP) yang sangat meriah. Lagu-lagu merdu disusul tarian Betawi dari mahasiswa STIKEs Ria Husada yang menawan dengan pakaian sopan sesuai adat ketimuran.
Baru acara resmi dimulai dengan Pidato Ketua Panitia Dr Mulyono D Prwiro secara singkat membeberkan Sejarah Hari Lansia Internasional dan siapa saja yang diundang. selanjutnya disusul Pidato Nyonya rumah dr Sri Kusumo Amdani, SpA(K), MSc, yang secara luas bercerita tentang STW dan berbagai kegiatan Yayasan RIA Pemangunan termasuk Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat dan Kebidanan yang sejak awal diasuh oleh Ibu-ibu istri Menteri yang sebagian hadir dalam acara itu. Sambutan ini disusul dengan sambutan tertulis oleh Kepala Perwakilan UNFPA di Jakarta.
Sambutan penutup sekaligus membuka acara Webinar dilakukan Ketua Dewan Pembiana YKBRP Prof Dr Haryono Suyono, sekaligus pembawa gagasan awal bersama Pembina Yayasan Swastisvarna Dr (HC) Susianty Kawira sampai acara ini bisa diselenggarakan dan ditindaklanjuti sekitar 10 Organisasi swasta peduli Lansia secara gotong royong. Acara ini juga didukung banyak sponsor, di antaranya Ibu Linda Mardalena, Dr Saelan, Yayasan Damandiri, PT Taspen, BPJS Kesehatan, RS Premier Bintaro, Prodia, Kalbe Farma, Yayasan Anugerah Kencana Buana dan masih banyak lainnya.
Pada kesempatan itu, Prof Dr Haryono Suyono menegaskan, bahwa Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2023 di Indonesia itu dituangkan dengan ciri khas Indonesia artinya Indonesia mendunia, “Dan hal ini sudah saya laporkan ke PPB melalui dr Agraha yang ada di New York. Dan sekarang diikuti dalam siaran Webinar yang sampai ke sana sebagai bagian hari lansia sedunia setiap tanggal 1 Oktober. Jadi acara kita ini dipantau dari New York kemudian nanti disiarkan kepada teman-teman yang ada di PBB,” ujar Menko Kesra dan Taskin era Presiden HM Soeharto dan BJ Habibie ini saat menyampaikan sambutan di depan ratusan peserta HLUIN 2023.
Hari Lansia sedunia ini, lanjut Menteri Kependudukan dan Kepala BKKBN era Presiden HM Soeharto ini merupakan peringatan kepada para pengatur kebijaksanaan kependudukan dunia. Karena sebelumnya jumlah yang melimpah itu adalah balita, sehingga perhatian dunia tertuju kepada anak balita. Tetapi sejak tahun 1990 an, jumlah balita ini sudah dilampaui oleh jumlah lansia. “Sehingga kita perlu sekarang memberikan perhatian kepada lansia. Tetapi di negara berkembang tidak boleh lansia itu dipisahkan hanya pemberdayaan lansia saja, tetapi pemberdayaan lansia dalam keluarganya. Sehingga pemberdayaan itu, termasuk pemberdayaan keluarga, pemberdayaan anak, cucu, cicit sampai yang terkecil. Sehingga keseluruhan anggota keluarga itu menjadi upaya pemberdayaan. Sebab, nanti ada saatnya lansia itu akan mengecil kembali, sementara anak usia 15 tahun hingga usia 64 tahun akan kembali membengkak. Sehingga perhatian dunia akan kembali berubah kepada usia dewasa,” papar ayah 4 anak (Ria Indrastuti (1964), Dewi Pujiastuti(1965), Fajar Wiryono (1967), Rina Mardiana (1968)) ini buah pernikahannya dengan Hj Astuti Hasinah Haryono (alm).
Menurutnya, apa yang diadakan saat ini adalah hal-hal yang bisa mencegah lansia itu terbebas dari penyakit-penyakit lansia seperti, stroke, alzhaemer dan yang lainnya. Terkait tema yang diangkat pada HLUIN 2023 yaitu Menua dengan SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat), pria kelahiran Pacitan, Jatim, 6 Mei 1938 ini menegaskan, menua dengan SMART itu intinya adalah lansia sehat dan harus bermanfaat. “Jadi lansia itu tidak saja sehat untuk dipakai sendiri, namun sehatnya harus tetap bermartabat, yaitu mempunyai kepedulian terhadap anak-anak, cucu, cicit dan generasi seterusnya,” tegas pria yang menempuh Doktornya di Chicago University Amerika Serikat ini seraya menyemangati seluruh peserta yang mayoritas para lansia.
Dirinya pun menyampaikan bagaimana kiat agar lansia bisa tetap SMART, kuncinya lansia harus akrab dan dekat bersama dengan anggota keluarganya. Selain itu, lansia juga perlu akrab dan dekat dengan sesama lansia lainnya. “Seperti saat ini, saya bisa mengikuti kegiatan peringatan HLUIN tahun 2023 melalui kegiatan Webinar bersama para lansia lainnya rasanya bahagia dan ini menambah usia tetap bahagia,” tutur Prof Haryono kepada Ade Sudrajat, Wartawan Gemari.id saat diwawancarai di sela acara HLUIN 2023 seraya menyampaikan dirinya pun sebenarnya dalam kondisi kurang sehat dengan menunjukkan bekas infusan di tangannya, namun tekadnya ingin bersama dengan sesama lansia di acara peringatan HLUIN maka bisa menjadi obat untuk segera sembuh dan bisa menghadiri acara itu.
Di hadapan ratusan peserta dan awak media yang turut meliput acara ini ia pun menyerukan kepada seluruh lansia yang mengikuti kegiatan HLUIN 2023 yang hadir langsung maupun melalui kegiatan Webinar Aplikasi Zoom untuk tetap ceria, optimis dan memandang masa depan dengan penuh semangat. “Sampai masa-masa terakhir itu kita harus tetap memberi sumbangan yang terbaik bagi masyarakat. Kita harus tetap akrab dengan masyarakat dan kita harus menghargai masyarakat yang berada di sekitar kita,” imbuhnya.
Dalam memeriahkan Peringatan HLUIN 2023 ini panitia penyelenggara menggelar berbagai kegiatan. Di ataranya hari pertama menggelar Webinar kombinasi Zoom dan Pertemuan terbuka yang diikuti tokoh-tokoh mantan Duta Besar, para istri menteri, pejabat Komda Lansia dari Daerah. Selain itu, digelar juga acara Konverensi Nasional Kelembagaan Lansia 2023, pelatihan Shibori, yaitu pelatihan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Yang diikuti sebagian besar ibu-ibu lansia dan malam harinya diadakan acara City Tour, menikmati indahnya Ibu kota Jakarta. Sedangkan pada hari keduanya yaitu pada Minggu, 1 Oktober 2023, digelar acara senam Lansia Ceria, Bazar dan Pameran dari hasil karya Lansia, perlombaan Lansia SMART, permainan congklat dan sejumlah permainan lainnya. Selamat dan sukses lansia Indonesia. ADS