Universitas TRILOGI di Cianjur

Atas persetujuan Rektor lama  Universits Trilogi di Jakarta, Prof Mudrajad Kuncoro MA, PhD, dilanjutkan Rektor baru, Prof. Dr. Pramono Hari Adi , imengirim Dosen dan mahasiswanya ke tempat musibah di Cianjur. Karena telah banyak yang datang ke Desa Gasol, kecamatan Cigenang dengan bantuan darurat berupa makanan dan keperluan darurat lainnya, para mahasiswa yang diberangkatkan tersebut ditugaskan membantu masyarakat dengan program pemberdayaan agar mereka selanjutnya tidak tergantung lagi pada bantuan masyarakat yang hanya bersifat konsumtif semata.

Untuk itu dikirim Kaprodi program study Agri Bisnis Dr. Dina Nurul Fitria, SE, MT, CSCA, CRP. dengan sekitar 12 orang mahasiswa dari Fakulta Agribisnis dan lainnya.  Segera sampai di Cianjur dengan beberapa rencana programnya mereka mengadakan penelitian akhir tentang kecocokan program yang direncanakan tersebut.

Para dosen dan mahasiswa mengadakan pertemuan resmi dan informal dengan para sesepuh dan mereka yang berpengaruh di desa guna menentukan program terbaik guna menolong masyarakat yang terkena bencana di Cianjur tersebut. Setelah beberapa kali pertemuan disepakati untuk mmbuat lahan pertanian yang bisa segera menghasilkan. Putusan jatuh pada pembuatan system penggunaan air yang relative melimpah sehingga sayur dan tumbuhan cepat tumbuh bisa tumbuh dengan baik tanpa kekurangan air. Diputuskan membauat “system Hidrophonic” sebagai lahan untuk ditanami.

Ke 27 mahasiswa segera bergerak dengan masyarakat membangun system hidrophonic tersebut. Entusiasme mahasiswa dalam kerja bhakti itu mebuktikan bahwa system Pendidikan pada Universitas Trilogi bisa sangat ilmiah tetapi bisa sangat praktis dipraktekkan dalam masyarakat biasa. Ini semua adalah atas dasar moto Trilogi yang berdasar pada entrepreneur, gotong royong dan kemandirian yang intinya adakah suatu proses pemberdayaan pada masayarakat yang sangat kntal berorientasi pada falsafah dasar mantan Presiden HM Soeharto yang mendirikan Universitas Trilogi sebagai kelanjutan STEKPI yang hanya pada bidang ekonomi semata.   

Para dosen dan mahasiswa segera bergerak membngun sistem Hidro phonic itu dengan memanfaatkan air yang ada di sekitarnya. Masyarakat diajari memelihara ikan dalam sistem itu sehingga persediaan ikan untuk konsumsi masyarakat dapat dipenuhi.

Masayarakat sangat berterima kasih atas sumbangan ide gemilang itu dan berterima kasih pada mahasiswa serta Dosen pendampingnya. Diharapkan masyarakat memperluas kegiatan itu sehingga hasilnya bisa dijual diamping untuk konsumsi masyarakat setempat.

Haryono SuyonoComment