Mahasiswa STIKes Mitra RIA Husada Jakarta Asal Papua Menerapkan Asuhan Komplementer

Mahasiswa Profesi Bidan STIKes MRHJ, Fatma Purol, S.SiT saat melakukan praktek asuhan komplementer terhadap Rahel

GEMARI.ID-CIBUBUR. STIKes Mitra RIA Husada Jakarta memiliki salah satu keunggulan di Program Studi Profesi Bidan yaitu Komplementer, didalam Asuhan Komplementer terdapat program Mam & Baby massage, Prenatal Yoga, Hypnobirthing- Hypnoterapi, Aromaterapi, Deep back massage, dan  Pijat Oksitosin, demikian dikemukakan Daniah, S.SiT, MKM, Kepala Bagian Marketing, Humas dan Kerjasama di Jakarta. Rabu (21/09/2022).

Menurut Daniah, mahasiswa STIKes MRHJ profesi bidan bernama Fatma Purol, S.SiT saat ini bertugas di Puskesmas Bonggo Timur Kabupaten Sarmi Papua. Mahasiswa tersebut beberapa waktu lalu sedang menangani salah satu pasien bernama Rahel yang berusia 17 tahun. Penanganan yang dilakukan antara lain adalah Kala 1 dilakukan akupresure pada titik Meridian spleen 21, akupresur LI 4 di tangan dan titik H3 dan limpa 67 di kaki untuk merangsang kontraksi uteri, katanya.

Fatma Purol, S.SiT mahasiswa Profesi Bidan STIKes MRHJ saat berfoto di Puskesmas Bonggo Timur Kabupaten Sarmi Papua

Selanjutnya menurut ceritanya, pasien Rahel, berkat asuhan komplementer yang sudah dipraktekkan oleh Fatma Purol, S.SiT di ruang bersalin, sekarang menjadi pembicaraan di kalangan Ibu-Ibu di wilayah Bonggo Timur Kabupaten Sarmi Papua. Berkat kuliah di STIKes MRHJ, mahasiswa asal Papua ini mendapat sanjungan yang luar biasa, dirinya menyampaikan pendapat dari Ibu-Ibu disana mengenai asuhan komplementer, yaitu mereka terlihat senang sekali. Menurut anggota masyarakat terutama ibu-ibu disana mengatakan bahwa sekarang ini pelayanan tambah bagus, ada pijat-pijat dan ada kompres hangat. Mereka terlihat senang, karena ternyata komplementer bagus sekali, dan mereka mengucapkan terima kasih Fatma Purol yang sedang kuliah di Jakarta, dan terima kasih juga kepada STIKes Mitra RIA Husada Jakarta yang  menjadi tempat menimba ilmunya, jelas Daniah. @Humas/MDP.

Mulyono PrawiroComment