Panti Wreda RIA Pembangunan Menghormati Sesepuh Bangsa
GEMARI.ID-JAKARTA. Salah satu gagasan cemerlang Almarhumah ibu Tien Soeharto sebagai pendamping Bapak Presiden HM Soeharto adalah pamanfaatan Kompleks Pembangunan di Cibubur adalah memanfaatkan sisa-sisa pembangunan didaur ulang menjadi komplek baru yang memberi manfaat lebih besar untuk kepentingan kemanusiaan yang syarat dengan nilai luhur bangsa yaitu penampungan untuk para lansia, demikian dijelaskan Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP), Prof Dr Haryono Suyono di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin ini menyampaikan, konon salah satu tempat itu oleh Ibu Tien bersama isteri-isteri Menteri Kabinet Pembangunan disulap menjadi Pusat Penampungan penduduk lanjut usia, laki dan peremuan yang tidak terpelihara oleh anak anak atau kerabatnya. Jumlahnya pernah mencapai sekitar 100 orang atau lebih. Mereka ditampumg di Panti Wreda dengan kamar tidur lengkap, makan minum dan fasilitas kesehatan yang memadai. Mereka diberikan bantuan lengkap kebutuhan sehari-hari, katanya.
Haryono menambahkan, para penghuni mendapat bantuan kegiatan sosial kemanusiaan dari berbagai Lembaga Sosial dan Perguruan Tinggi di Jakarta. Baru-baru ini Gedung yang sudah rapuh, diganti dengan Gedung baru yang lebih kokoh oleh pemerintah, melalui Menteri PUPR sehingga mampu menampung lebih banyak penghuni. Panti Wreda RIA Pembangunan ini adalah salah satu kegiatan dari isteri-isteri mantan Menteri jaman pak Harto yang dipimpin oleh ibu Tien. Sekarang dilanjutkan ibu Efin Soehada, SE, MSi sebagai ketua yayasan dengan Ketua Dewan Pembinanya Prof. Dr. Haryono Suyono. Kegiatannya sangat luas, meliputi pelayanan kesehatan oleh para dokter dan mahasiswa kedokteran, sehari-harinya dipimpin oleh ibu dr. Sri Kusumo Amdani, Sp.A (K) MSc, biasa dipanggil Ibu Dani, tambahnya.
Disamping itu Haryono menjelaskan, sebagai Silver College dengan kegiatan beraneka ragam menjadi acuan untuk berbagai Panti Asuhan di seluruh Indonesia. Mereka juga diberikan pelayanan sosial serta hiburan keliling kota menggunakan fasiltas bus kota, suatu kesempatan yang langka. Biasanya peserta menggunakan kesempatan itu sampai meninggal dunia. Untuk perbaikan pelayanan usaha Panti menerima sumbangan dari kalangan terbuka yang luas, pungkasnya.