Mas Drs. Dadi Permadi Bintang KB DKI Meninggalkan kita
Hari Rabu malam sekitar jam 19.00 Drs Dadi Permadi, kakak ipar Ibu Ria Indrastuty, kakak mas Triadi Suparta, anak laki pertama Bapak dan Ibu Suparta, meninggal dunia dengan tenang setelah menderita sakit yang agak lama. Semasa hidupnya beliau adalah Kepala BKKBN DKI Jakarta yang berhasil. Beliau adalah seorang aktifis Gerakan Pramuka yang sangat rajin dan telah berkeliling hampir ke seluruh Indonesia melakukan berbagai kegiatan Camping maupun kegiatan bhakti Pramuka lainnya.
Isteri beliau mbak Ani Sumargo telah mendahului meninggalkan beliau dan kita semua, dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa sejak tahun 2008, lama sekali karena terkena penyakit gula tinggi. Pasangan mas Dadi dan mbak Ani meninggalkan seorang anak lelaki Mas Danang yang sudah berkeluarga dan mempunyai tiga orang anak, yang pertama perempuan yang manis, yang kedua anak lelaki berkulit putih yang lucu. Anak pertamanya Alea konon kesayangan kakeknya yang biasa mendampingi dan tidur bersama sehingga waktu bertemu kami, gadis kecil yang mungil ini tidak bisa menahan air matanya.
Anak-anak mas Danang sangat menghibur bapak, ibu, kakeknya mas Dadi, neneknya yang juga ditinggalkan kakeknya dari fihak ibunya beberapa waktu lalu, tantenya yang cantik cantik dan anggota keluarga lainnya.
Mas Danang bekerja pada perusahaan swasta dan kelihatan menyukai pekerjaannya. Selama ini mas Danang dan isterinya hidup serumah bersama bapak Dadi sekaligus merawat mas Dadi yang terkena penyakit gula darah sejak beberapa tahun belakangan. Sebelum meninggal dunia mas Dadi sangat tersiksa karena setiap kali harus suntik insulin guna mengontrol kadar gula yang diidapnya.
Sejak semalam keluarga dari mas Danang, mas Triadi Suparta yang baru saja kehilangan kakak perempuannya, dan mbak Ria, isteri beliau, mas Rudi dan mbak Rina, serta banyak sekali rekan-rekan Pramuka datang ,menemani mas Danang dan isterinya yang berduka. Pagi ini aktifis Pramuka mbak Sandra dan suaminya farly sangat sibuk mengibur dan bercerita tentang hari hari terakhir mas Dadi yang masih ingin menghibur dirinya.
Hari ini sejak pagi pak Haryono Suyono, diantar mbak Rina. Mas Teguh dan Bibit memerlukan datang langsung duduk diatas kursi roda disamping keranda mendoakan mas Dadi. Beliau sempat bertemu dengan ibu isteri mas Danang yang rupanya semalam menemani anak perempuannya yang berduka.
Anak petama mas Danang , Alea gadis kecil usia Sembilan tahun yang merupakan cucu kesayangan mas Dadi, kelihatan sangat sedih ditinggalkan kakek yang sangat dicintainya sekaligus sebagai Pramuka handal, sebagai teman main yang banyak memberi insprasi dinamis kepada gadis kecil seperti ibunya setap hari.
Suasana rumah duka pagi ini sudah ramai dengan para sesepuh yang kemarin belum sempat datang melayat. Sementara jenasah mas Dadi almarhum sudah dimandikan sejak kemarin dan ditata rapi di keranda tertutup kain hijau dihiasi bunga aneka melati diatasnya. Di pelataran sudah siap dengan mobil ambulan yang akan membawa jenazah ke pemakaman terakhir di Karet Bivak. Konon mas Dadi akan menikmati kubur bersama isteri tercintanya mbak Ani Sumargo yang meninggalkan beliau sejak tahun 2008.
Kita doakan arwah beliau diterima dengan baik dan ditempatkan di sorga Bersama isteri serta mendapat ampunan segala kesalahan dan dosa-dosanya. Aamiin YRA.