Peran Anak-anak PAUD dalam Upacara
Dalam upacara peresmian Gedung atau rumah Siti Padmirah untuk wahana pemberdayaan keluarga dan masyarakat Pacitan, anak-anak PAUD yang telah beroperasi di Kopleks yang sama beberpa tahun sebelumnya, mengambil peran sangat menentukan. Peran anak-anak dan para gurunya sangat memberi inspirasi dan mendorong peran tokoh-tokoh lain yang berpartisipasi tanpa hitung untung rugi karena semua untuk masyarakat kampung halamannya sendiri.
Sejak rombongan pak Haryono dan keluarga dari Jakarta berfoto kenangan di halaman kediaman pak Alimoeso, satu rumah disebelah Bangunan Siti Padmirah, telah terdengar bunyi drumband yang ditabuh anak-anak balita murid PAUD tersebut. Konon sejak kelahirannya, drumband ini beberapa tahun lalu, anak-anak ini telah main di Kabupaten dan trempat-tempat upacara resmi lainnya. Demo tanggal 1 Oktober ini membuktikan bahwa melalui pembinaan berkelanjutan, bakat dan ketrampilan kelompok itu bisa diturunkan kepada generus yang lebih muda secara langsung dan dengan baik.
Rombongan yang kemudian setelah foto-foto di rumah yang disulap menjadi tempat singgah dan menginap tersebut, kemudian jalan pelan menuju Rumah Pemberdayaan Siti Padmirah. Genderang drumband melengking diiringi tetabuhan dan bunyi seruling yang ditiup anak-anak balita dengan percaya diri penuh. Kami tidak bisa menahan air mata haru atas penghormatan tersebut karena diujung lain anak-anak balitan yang tidak memainkan alat music membawa bendera merah putih kecil dikibar-kibarkan sebagai perlambang bahwa usaha pemberdayaan adalah untuk ikut mempertahnakan Sang Saka Merah Putih. Di sebelahnya lagi kakak-kakak mereka pada tingkat SD dengan seragam Pramuka siap memberi salam hormat dalam barisan yang teratur rapi. Kak Triadi dari Jakarta yang anggota Pimpinan Pramuka DKI Jakarta, dengan penuh kasih sayang membalas hormat mereka.
Setelah para tamu duduk manis maka anak-anak PAUD ini menyanyi dan menari untuk mengisi lowongan waktu sehingga tidak ada kesan menunggu berkepanjangan. Ibu Kepala Sekolah PAUD, ibu Sulih dan para guru PAUD yang cantik dan nganteng perlu mendapat acungan jempol dan ucapan terima kasih yang tulus.
Tidak itu saja, para guru PAUD termasuk pemakai fasilitas pelatihan yang disediakan dengan berlatih UMKM menjual gagasan hidup sehat serta totok muka yang menyegarkan ala mas Nugroho, putra pak Slamet Sugianto, adik mas Haryono Suyono. Para guru yang berlatih langsung membuat kelompok Bersama masyarakat desa yang ada sehingga pelatihananya tidak sekedar mengubah mind set tetapi mendorong perubahan tingkah laku dan budaya bangsa.