Mulyono D Prawiro : Dosen dan Mahasiswa STIKes Mitra RIA Husada Menyatu Dengan Masyarakat Luas

GEMARI-Jakarta. STIKes Mitra RIA Husada Jakarta menggelar acara Kuliah Umum bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2021/2022 secara online. Acara ini mengundang para tokoh  nasional termasuk, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, SE, MBA, Prof Dr Haryono Suyono, Ketua YKBRP, Efin Soehada, SE, MSi dan beberapa nara sember lainnya, termasuk Dr Mulyono D Prawiro. (Rabu, 22 September 2021)

Dalam kulian umumnya, Dr Mulyono D Prawiro  mengajak seluruh mahasiswa untuk mengingat kembali Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hadjar Dewantara. Menurutnya, suatu perjuangan untuk maju harus dilakukan dengan kekuatan rakyat yang cerdas dalam persatuan dan kesatuan, bukan dalam permusuhan apalagi dengan kedengkian. Ki Hadjar Dewantara memiliki strategi yang kuat dan jelas dengan menyatakan bahwa kekuatan rakyat merupakan jumlah kekuatan tiap-tiap anggota dari rakyat itu sendiri. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa, segala daya upaya untuk menjunjung derajat bangsa tidak akan berhasil, kalau tidak dimulai dari bawah, yaitu dari rakyat bawah yang merupakan bagian terbesar dari bangsa ini. Pernyataan itu sangatlah tepat dan strategis bahwa kekuatan yang melimpah dari bangsa ini, yang kini mempunyai penduduk lebih dari 275 juta jiwa.

 Agar bangsa ini mampu dan maju dalam suatu kedamaian yang sejuk, harus diberdayakan dengan pembekalan pengajaran dan pendidikan yang bermoral kepada sebanyak-banyak rakyat tersebut. Upaya itu, sekali lagi menurut Ki Hadjar Dewantara, harus dilakukan dengan menempatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat, sebagai Tripusat Pendidikan dalam suatu sistem terpadu yang saling memberikan dukungan.

 Lebih lanjut Mulyono menegaskan, bahwa pendidikan yang diberikan haruslah memberi pembekalan yang luas dalam kecakapan hidup (life skills), sehingga rakyat, dalam istilah beliau, dapat makarya, yang menurut pendapat Prof Dr Haryono Suyono akan mengantar rakyat banyak dalam suatu perubahan sosial yang maha dahsyat. Para intelektual yang berpendidikan, saudara-saudara yang hari ini yang secara resmi menjadi mahasiswa STIKes Mitra RIA Husada akan ikut serta menjadi pengantar dari suatu proses pengembangan Kedaulatan Sosial berbasis Sumber Daya Manusia yang melimpah di Indonesia. Mahasiwa nantinya akan mengantar setiap keluarga menjadi keluarga dan masyarakat yang bahagia dan sejahtera secara mandiri.

 

Beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi memberi pengarahan kepada para rektor di seluruh Indonesia, beliau menegaskan bahwa akhir-aklhir ini telah terjadi gelombang besar perubahan dunia. Tugas dari perguruan tinggi termasuk STIKes Mitra RIA Husana Jakarta, harus mampu mencetak dan melahirkan mahasiswa yang unggul dan utuh, mereka harus diajari suatu kemampuan belajar dalam situasi atau keadaan ketidak-pastian seperti yang terjadi sekarang ini. Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talentanya dan merubah pola lama yang tidak sesuai dengan keadaan saat ini. Mahasiswa harus paham semuanya temasuk matematik, statistik, komputer dan ilmu komputer serta bahasa, bukan hanya bahasa Inggris tetapi juga bahasa-bahasa koding. Peguruan tinggi juga harus memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengambil kuliah sesuai dengan talentanya. Pada tingkat pendidikan tinggi, seperti STIKes Mitra RIA Husada, ditantang pula untuk sejak awal berbagi dengan masyarakat. Dalam usaha mengantar rakyat banyak menyongsong perubahan yang sangat cepat, perlu diperluas dengan kuliah bersama masyarakat luas di luar kampus atau di perusahaan yang sedang tumbuh di lingkungan masyarakat, demikian tambah dosen Pascasarjana Universitas Saytagama ini.

 Untuk membangun kedaulatan sosial menghadapi perubahan sosial yang maha besar, diperlukan penguatan SDM yang diikuti program pengembangan dosen sejalan dengan pengaturan kurikulum, sistem pengajaran dan pendidikan, penelitian, dalam budaya entrepreneurship di lingkungan STIKes MRH Jakarta. Disamping itu perlu dikembangkan modernisasi perpustakaan, pilihan mahasiswa, penggemblengan sikap mental dan suasana kehidupan sistem pengajaran dan pendidikan, dimana dosen menyatu dengan mahasiswa dan rakyat banyak. Posisi mahasiswa dan dosen yang menyatu dengan rakyat banyak itu, akan menempatkan kedudukan perguruan tinggi dijantung kehidupan rakyat banyak. Penempatan itu akan menjadikan tenaga pendidikan tinggi sangat terhormat dan menempati posisi tawar yang luar biasa hebat. Para mahasiswa diharapkan akan mulai menjadi pemimpin sebelum mereka menyelesaikan pendidikannya, demikian pungkasnya.

Mulyono D Prawiro saat memberikan Kuliah Umum di STIKes Mitra RIA Husada Jakarta secara online.

Mulyono D Prawiro saat memberikan Kuliah Umum di STIKes Mitra RIA Husada Jakarta secara online.

Mulyono PrawiroComment