“Warung Kopi dan Tempat Istirahat”

Mempersiapkan Agro Wisata di Kebun Astury di Cinangka

kopia1.jpg

Upaya mempersiapkan suatu Agro Wisata tidak bisa disulap dengan mudah karena setiap tanaman yang dirancang tidak bisa tumbuh secara instan. Lebih dari itu arah dedaunan biarpun bisa direka yasa tidak semudah membuat suatu industri manufakturing yang segala sesuatu diatur dengan mudah kartena bisa direkayasa secara fisik dan hasilnya bisa dilihat dengan mudah. Pengembangan Agro wisata dari Kebun Astuty yang dipenuhi tanaman langka tidak mudah, tetapi gagasan untuk menyediakan Warung Kopi, lain dari pada yang lain dengan mudah bisa disulap dari Gedung Utama berupa “Rumah Betawi” yang dulu dimaksud sebagai tempat istirahat dan kumpulan kenangan indah selama bertugas mengabdi untuk bangsa segera ditata menjadi Warung Kopi yang sangat menarik.

kopia2.jpg

Sementara mas Fajar, Mas Rudi, Mas Sule, dr. Rina dan Ibu Ria mempersiapkan Kebun dengan menunggu setiap pohon menyesuaikan diriny, Warung Kopi Nenek Astuty setap minggu sealu menjadi tempat singgah dan istirahat anak-anak muda yang melakukan wisata sepeda keliling kampung. Mereka ngopi, minum kopi dan teh kelor, makan singkong goreng yang anget serta makanan kecil lain guna menyambung dan menambah stamina guna melanjutkan keliling kampung yang makin menarik.

kopia3.jpg

Dalam persiapan Agro Wisata itu dibayangkan kemungkinan tamu yang ingin istirahat dalam suatu serie perjalanan, maka di setiap sudut ada tempat istirahat dengan kemungkinan pesan kopi atau minuman penyegar lain. Di suatu sudut ada “Rumah Betawi” kecil lengkap dengan suasana lampu gantung, pintu, jendela dan kamar model Betawi di mana tamu bisa mengambil gambar seakan berduaan mesra di serambi rumah sementara orang tuanya ikut nimbrung dar kamar belakangnya.

kopia5.jpg

Selama di Kebun mereka bisa keliling Kebun dengan sepeda karena di sekeliling Kebun telah tersedia jalan mulus yang bisa bersambung keliling kebun tetap dengan sepedanya. Atau jalan kaki yang nikmat karena di sekeliling jalan bisa menikmati berbagai pohon langka maupun atraksi alam yang telah disulap makin sistematis. Ada kandang burung, kambing, kelinci, ayam dan lainnya yang bermain natural dengan suasana bersih karena kotorannya digunakan sebagai bahan baku membuat pupuk Organik yang menjadi makan utama sayur dan buah-buahan yang ada di dalam paparan yang sangat luas. Suatu simbiose mutualistis suatu kerja sama saling memanfaatkan menerapkan “sisa alam dimanfaatkan untuk proses berikutnya” menjadi bagian yang menarik dari suatu proses alam saling ketergantungan yang menguntungkan.

 

 

Haryono SuyonoComment