Memelihara Kekerabatan antar Pejuang Keluarga Sejahtera
Bapak Prof Dr Haryono Suyono, mantan Kepala BKKBN untuk 17 tahun, mantan Deputi untuk 10 tahun dan sebelumnya pejuang KB bersama Bapak Ali Sadikin di DKI Jakrta, biarpun sudah pensiun sejak tahun 1999, setiap kali keliling ke desa-desa bersama Dr. Mulyono Dani Prawiro, staf khusus Yayasan Damandiri, selalu menyempatkan diri berkunjung kepada Bupati, Walikota atau Sekda dan dengan senang hati berusaha meluangkan waktu berkunjung ke Kantor BKKBN di Kabupaten atau Kota. Seperti diketahui Kantor-kantor itu dibangun karena sukses Program KB di Indonesia pada jamannya.
Para pejabat baru, Bupati atau staf BKKBN, biarpun sebagian belum kenal secara langsung, mereka sangat mengidolakan jaman KB lama karena cerita para senior yang merasakan perjuangan gegap gempita membangun kesertaan KB yang mengantar pada upaya penurunan fertilitas sampai 50 persen dibandingkan pada tahun 1970.
Kadang-kadang lucu karena dewasa ini mereka mengenal pasangan usia uvur hanya rata-rata memiliki anak tidak lebih dari tiga orang, padahal pada awal program KB jumlah anak rata-rata pasangan usia subur adalah enam anak, suatu perubagan yang pahlawan-pahlawannya senior yang menghuni kantor megah atau relawan-realawan senior mereka sering harus tidur di kantor karena pagi-pagi berangkat bersama ke desa dengan para bidan dan petugas antar innstansi yang berkumpul bersama di Kantor BKKBN.
Pertemuan yang akrab ini adalah salah satu dari puluhan atau ratusan kenangan pada tahun 2016 di Kanrtor BKKBN di Ngawi dimana “seorang asing Prof Dr, Harono Suyono”: mendadak menjadi seakan ada legenda anak-anak muda yang hanya pernah mendengar namanya bisa ikut melihat wajah, berfoto bersama dan bersalaman dengan “kakek KB” yang sering mereka dengar nama dan kridanya. Bagi pak Haryono kunjungan itu merupakan kesempatan untuk mengucapkan rasa hormat dan terima kasih atas dukungan yang luar biasa demi suksesnya program KB dengan pendekatan kemasyarakatan yang gegap gempita.
Lebih dari itu, kunjungan itu selalu disertai harapan agar generasi BKKBN yang lebih muda melanjutkan pembangunan keluarga sejahtera dengan membantu meningkatkan delapan fungsi keluarga yang utama. Lebih-lebih memberi perhatian pada generasi muda, anak balita yang jumlahnya sangat menyusut menjadi generasi muda dengan pendidikan dan ketrampilan tinggi serta mewarisi tata sopan santun budaya nenek moyang dalam kehidupan bersama membangun bangsa yang mandiri dan sejahtera. Selamat berjuang anak-anak muda BKKBN dan mitra kerjanya, utamanya dalam masa pandemi dewasa ini. Semoga semua berjalan lancar dan berhasil tanpa halangan. Aamiin YRA.