“Haryono Show” ke XI Berjalan meriah

hshowxi1.jpg

“Haryono Show” bulan ke XI yang membahas diterbitkannya “Buku sahabat Sehat”, Pola Komunikasi Ideal dan dokter dambaan Pasien mendapat perhatian dari para dokter dan masyarakat luas. Setiap keluarga hampir pasti mempunyai seorang dokter ideal atau dokter keluarga atau dokter yang dianggap dekat dengan keluarga dan anggotanya. Dokter dambaan keluarga itu biasanya mengetahui sejarah penyakit anggota keluarga sehingga kalau ada anggota yang sakit, dokter keluarga sudah tahu hubungan anggota yang sakit itu dengan penyakit yang sebelumnya di derita yang bersangkutan atau keluarganya. Karena banyak tinggal dan bekerja dari rumah.

hshowxi2.png

Prof. Dr. Haryono Suyono yang di masa lalu bekerja sangat erat dengan para dokter, guru besar Fakultas Kedokteran, bidan dan relawan dari seluruh Indonesia, di kota dan di Desa, telah menulis dan menerbitkan Buku  “sahabat Sehat” yang mengurai pengalaman maha dahsyat dari ribuan dokter ideal yang dicintai masyarakat. Buku tersebut diterbitkan oleh Badan Penerbit Universitas Airlangga di Surabaya di mana Prof Dr. Haryono Suyono pernah mengajar pada Fakultas Kedokteran di sana.

hshowxi3.png

Pada hari ini, dalam Acara Webinar yang diselenggarakan atas kerja sama dengan “Maestro terkenal Handoko” telah diundang Prof Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA (K), seorang dokter anak yang sangat terkenal dari Jakarta, Ibu Dra Nina Akbar Tanjung MSi seorang penggiat dan Pimpinan berbagai Yayasan Kemasyarakatan dan Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, MKes, Rektor Universitas Ronggolawe Tuban, Jawa Timur untuk tampil sebagai nara sumber dengan para peserta lain yang datang dari seluruh Indonesia. Seperti diketahui, pada waktu ini, sekitar 250 Buku, yang di sponsori berbagai kalangan, telah beredar pada kalangan sahabat, para Guru Besar, Dekan Fakultas Kedokteran, para dosen dan sahabat dokter di beberapa Perguruan Tinggi, di desa dan di kota.

hshowxi4.png

Dalam Webinar pagi ini Prof Dr. dr. Hanifah menguraikan pengalaman beliau mengelola klinik untuk anak-anak yang sangat nyaman, di tata sesuai selera anak, bukan selera dokternya. Setiap anak yang datang dengan orang tuanya ke klinik merasa nyaman dan senang hati bermain tidak terasa menunggu giliran bertemu dokternya. Apabila bertemu dengan dokternya, maka “Dokter yang sayang anak” akan berusaha bertanya kepada anaknya guna mengetahui sakit yang dideritanya, yang tentu di konfirmasi oleh ibunya. Lama-lama anak akan sayang pada dokter, tidak takut dan merasa diperhatikan oleh dokternya. Akhirnya kalau keadaan makin akrab “muncul pengakuan dari anak” yang merasakan sakit pada tubuhnya, suatu pendidikan kepada anak untuk mengenali dan sayang pada keadaan tubuh yang disayanginya.

hshowxi5.png

Bahkan karena sistem elektronik makin maju, maka seorang pasien dan orang tuanya bisa datang dan segera dilayani dengan baik tanpa membuang waktu teralu lama menunggu dokter. Layaknya seperti beli hamburger, sampai di pintu klinik, turun masuk ke ruang dokter dan main dulu di ruang dokter seperti kamar bermainnya, baru dokternya datang menyapa. Keadaan ini berbeda dengan situasi, tamu datang melihat dokter menghadapi meja dan pasiennya datang. Dalam konteks ini, “seorang pasien adalah pemilik ruangan” dan “sehingga boleh main dalam ruangan sepuasnya, setelah puas main di kamar milik pasien” baru dokter datang menyapa dengan akrab anak dan keluarga yang bermain tersebut. Kamar itu “miliknya” bukan milik dokternya. Suatu tatanan yang sangat berpihak pada “kepuasan pelanggan” seperti pengelolaan “perdagangan yang sangat berpihak pada kepuasan pelanggan” pada umumnya.

hshowxi6.png

Dr. dr. Ade Armada dari Jombang sempat memberikan komentar yang memberi angin sejuka kepada kita semua.. Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, MKes, Rektor Universitas Ronggolawe Tuban, memberi komentar berdasarkan pengalaman beliau di Tuban dan sekitarnya, termasuk mendampingi mahasiswa dalam berbagai kegiatan masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata di desa. Lebih-lebih dewasa ini dalam gelar pencegahan pandemi Covid-19 yang luar biasa. Komentar pajang lebar beliau bisa diikuti dalam You Tube yang disiarkan secara lengkap.

Ibu Nina Akbar Tanjung yang biasa keliling desa bersama Pak Akbar memberi komentar sangat positif pada pendekatan Prof Dr. dr. Hanafiah dan rupanya akan membawa cucunya kalau sakit ke kliniknya yang tersebar di beberapa daerah di Jakarta. Banyak lagi yang diceritakan oleh Ibu Akbar Tanjung yang sekaligus memberi komentar pada Buku “sahabat Sehat” yang diterbitkan. Komentar terperinci bisa diikuti pada “You Tube” dan “Face Book” yang disediakan pada kanal Prof. Dr. Haryono Suyono di Media Sosial.

hshowxi7.png

Ada lagi komentar para dokter dan Doktor dari Universitas Airlangga juga komentar dari Ibu Maya Rosida yang pernah menjadi Wakil Bupati di Wonosobo yang ternyata daerahnya terlanda serangan Covid-19 yang sangat berbahaya. Kegiatan beliau dengan jaringan ke desa-desa masih berjalan dengan baik sehingga rakyat desa masih mendapat pelayanan formal maupun jaringan masyarakat luas yang di masa lalu dilayani dalam bentuk kelompok Posdaya di masyarakat luas.

Buku itu umumnya mendapat sambutan baik sekali. Muncul gagasan dari  berbagai kalangan adanya keluarga yang ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada dokter ideal dan dambaan mereka dengan mengirim “Buku Sahabat Dokter” tersebut. Yayasan “Anugerah Kencana Buana”  atau “Anugerah” yang bergerak dalam bidang sosial memberi kesempatan untuk itu. Siapa saja yang ingin memberi “hadiah atau penghargaan” kepada dokternya atau dokter lain, atau anggota keluarga yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran, bisa mengirimkan uang pengganti cetak dan ongkos kirim untuk setiap buku sebesar Rp. 69.000,- kepada rekening Anugerah Kencana Buana pada Bank BRI Cabang Graha Pulo, Jakarta, nomor rekening 2074-01-000173-30-5.

hshowxi8.png

Sesudah itu, kirimkan tanda bukti transfer kepada Drs Rudi Lubis melalaui WA nomor 08118881404 disertai nama dokter, atau “yang akan diberi buku”, alamat dan nomor hapenya, karena buku akan dikirim melalui jasa pengiriman JNE. Apabila ada pertanyaan langsung kepada nomor tersebut, WA saja. Ongkos kirim dibuat rata-rata, sehingga apabila ada kelebihan, setiap kali akan diundi guna mendapatkan “hadiah berupa buku” atau “bibit sayur untuk Kebun Bergizi”. Terima kasih kepada para Nara Sumber dan para sahabat yang mengikuti Acara dengan antusiasme yang tinggi. Semoga bermanfaat meningkatkan komunikasi antara dokter dengan pasiennya.

Haryono SuyonoComment