Keajaiban Indonesia

WEBINAR AZYUMARDI AZRA - PANCASILA.jpg

Webinar:

Pancasila Jatidiri bangsa Indonesia untuk Dunia..

Berikut ini merupakan catatan penulis sebagai host/moderator pada webinar bertopik: Pancasila jati diri Bangsa Indonesia untuk dunia, bersama Prof. Azyumardi Azra, CBE dan Jusuf Sutanto, pada hari Minggu/27 Juni 2021.

Banyak orang di dunia internasional yang kagum pada Indonesia, dan mengatakan Indonesia merupakan sebuah keajaiban (miracle).

Apalagi banyak sekali ramalan buruk dari para pengamat asing tentang akan terpecahnya  Indonesia justru tidak terjadi.

Pada saat reformasi 1998 banyak pengamat asing yang meramalkan akan terjadi Balkanisasi di Indonesia.

Balkanisasi mengacu pada terpecahnya negara – negara Balkan di Eropa menjadi beberapa negara yang terpisah, seperti Yugoslavia yang terpecah menjadi negara – negara Serbia, Kroasia, Slovenia, Kosovo, Makedonia, Bosnia Herzegovina, Montenegro, dan lain – lain.

Bahkan Chekoslovakia pun terpecah menjadi dua negara, yaitu Cheko dan Slavia

Sebelumnya negara yang sangat besar seperti Uni Soviet juga terpecah menjadi banyak negara.

Namun prediksi mengenai Indonesia yang akan terpecah menjadi beberapa negara tidak pernah terjadi.

Padahal dilihat dari berbagai perspektif Indonesia sangat beragam, berbeda – beda dalam suku, ras, bahasa, budaya, dan agama.

Meskipun Islam merupakan agama mayoritas (87%) namun Indonesia bukan negara yang berdasar negara agama.

Inilah yang disebut keajaiban bagaimana keragaman kawasan kepulauan bisa bersatu dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Umat Islam (muslim) di Indonesia juga berbeda dengan umat Islam di negara – negara Timur Tengah. Umat Islam Indonesia dikatakan banyak pengamat sebagai Islam yang ramah, inklusif, toleran, selalu mengambil jalan tengah atau dikenal dengan Islam Wasatiah.

Masyarakat Islam di Indonesia tumbuh dalam ikatan budaya keberagaman sehingga lebih pengertian dan lebih ramah terhadap umat agama lain.

Oleh karena itu agama justru menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Karena orang Aceh akan merasa satu saudara dengan orang Padang, Sunda, Jawa, Bugis, Makassar, Sasak dan lain - lain karena kesamaan agama. Begitu pula masyarakat NTT yang beragama Kristen, merasa memiliki ikatan dengan masyarakat di Sulawesi Utara, Sumatera Utara ataupun sebagian Maluku.

Islam Wasatiah di Indonesia yang selalu mengambil jalan tengah mempengaruhi penerimaan masyarakat islam terhadap negara kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila.

Pancasila bagi umat Islam Indonesia merupakan perjuangan terakhir dalam memperkokoh rasa kebangsaan, sebagai Dasar Negara.

Kebesaran jiwa umat Islam Indonesia terhadap penerimaan dasar negara Pancasila dikagumi banyak pihak di dunia Internasional.

Sikap tepo saliro, tenggang rasa dengan wajah ramah menjadi ciri khas Muslim Indonesia, yang membedakan dengan Muslim di Timur Tengah yang cenderung kurang ramah terhadap perbedaan, mau menang sendiri dan lebih suka kekerasan.

Indonesia beruntung dua ormas Islam terbesarnya, yaitu NU dan Muhammadiyah memiliki komitmen keindonesiaan yang kuat.

Bahkan banyak pendapat pakar islam asing menyampaikan bahwa muslim Indonesia umumnya adalah muslim yang taat atas ajaran agamanya. Dikatakan bahkan lebih taat dibandingkan dengan Muslim di negara-negara Timur Tengah dan Asia Selatan.

Tidak heran banyak pengamat menilai kemajuan Islam justru akan terjadi di Indonesia.

Dari sebuah survey yang dilakukan sebuah lembaga internasional diketahui pula masyarakat Indonesia, yang mayoritas  muslim  merupakan masyarakat yang paling dermawan dan suka berbagi.

Dengan begitu banyak nilai-nilai positif yang dimiliki bangsa Indonesia, maka tidak ada alasan untuk tidak optimis, meskipun tantangan yang dihadapi juga tidak mudah.

(Aam Bastaman - Host/Moderator Webinar).

Aam BastamanComment