Peringatan “Hari Keluarga Nasional 2021” makin Membumi

unawards.jpg

Alhamdulillah “Hari Keluarga Nasional 2021” sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebrhasilan Program KB, diperingati di seluruh Indonesia dengan berbagai Acara yang menarik. Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo SpOG bersama banyak kalangan, termasuk seluruh Perwakilan BKKBN dari daerah pada tanggal 29 Juni 2021 mulai jam 9.00 pagi secara virtual menghadiri Peringatan Hari Keluarga Nasional itu dari rumah masing-masing. Acara itu mendengarkan Pidato Bapak Presiden RI dan menghadiri acara sapaan Bapak Presiden kepada keluarga-keluarga Indonesia dari berbagai wilayah. Dalam waktu yang sama, banyak para sahabat menghadiri Acara “Haryono Show ke 10” memperingati “Hari Keluarga Nasional 2021” dengan tema “Kebun Bergizi untuk memperkuat Daya Tahan” menghadapi serangan Virus Covid-19 kepada Keluarga Indonesia di seluruh tanah air.

whkn3.png

 Kedua acara yang menarik itu dilakukan dengan sistem daring dari pukul 9.00 sampai pukul 12.00 dengan perhatian yang tinggi. Acara “Haryono Show” dilakukan dengan sistem Zoom yang disponsori oleh Drs. Handoko Wignyosastro, Maestro trerkenal, dengan sangat baik tanpa interupsi sama sekali.  Acara ini merupakan serie ke 10 dipancarkan melalui Youtube, Face Book dan WA secara luas, sehingga yang secara kebetulan bentrok dengan Acara resmi bersama Bapak Kepala BKKBN Dr (HC) Hasto Wardoyo SpOG bersama Bapak Presiden Joko Widodo bisa melihat kembali secara lengkap melalui saluran YouTube atau Face Book Haryono Suyono kapan saja sesuai waktu yang luang.

trilogi11.png

 Acara Haryono Show dibuka dengan mengingatkan cerita singkat dari tangan pertama tatkala Presiden RI HM Soeharto pada tahun 1993, setelah UU nomor 10 tentang Pembangunan Keluarga diundangkan pada tahun 1992, di mana semua materi sebagai dasar pembangunan keluarga Indonesia disepakati DPR, pada tahun 1993 Presiden HM Soeharto menetapkan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni sebagai momentum mengingatkan seluruh anak bangsa untuk memberikan penyegaran perhatian pada pentingnya keluarga sebagai penggerak pembangunan persatuan, kesatuan, dinamika anak-anak dan cucu-cucu mempersiapkan diri untuk pembangunan keluarga, bangsa dan negaranya.

her.png

 Setelah itu Pembawa acara Prof. Dr Haryono Suyono mempersilahkan Dekan Fakultas Agroindustri Universitas Trilogi Dr. Inanpi HS bersama beberapa Ketua Program Studi dalam lingkungannya menjelaskan kegiatan Kebun Bergizi yang menjadi tempat praktik para mahasiswa di Kampus Universitas Trilogi yang terkenal di kawasan Kali Bata Jakarta, menjelaskan secara rinci perkembangan Kebun dengan aneka tanaman yang menjadi inspirasi bagi masyarakat luas di Desa maupun di Kota untuk bisa menanam di lahan sempit dengan nilai gizi tinggi. Pada acara hari ini disajikan juga demo mengolah oleh Dr Hermawan pada Laboratorium Kampus dengan menunjukkan cara mengolah hasil pertanian itu menjadi produk siap makan dengan sangat jelas. Pada saat yang sama, Rektor Prof Mudrajat Kuntoro PhD, yang tidak sempat hadir, melalui WA mengajak generasi muda tamatan SMA apabila ada minat untuk bergabung sebagai mahasiswa dan mendalami pertanian, olahan hasil pertanian dan bisnis pertanian modern agar tidak ragu-ragu bergabung pada Universitas Trilogi.

egi.png
kebu3.jpg

 Selanjutnya kita langsung ke Madiun bertemu dengan “Srikandi” Kampung KB Hj Sugiharti dari Kampung KB di Kota Madiun. Ibu Hj Sugiharti didampingi suaminya menjelaskan kegiatan Kampung KB dengan berpedoman pada implementasi delapan fungsi keluarga secara fasih, barangkali melebih “petugas KB resmi” dalam hal implementasi di lapangan. Inisiatifnya luar biasa karena tidak saja membuat Kebun Bergizi di halaman rumahnya, tetapi juga melihat tanah kosong pinggir sungai di depan rumahnya yang tidak dimanfaatkan. Bersama para anggota kelompoknya di olah menjadi Kebun Bergizi yang hasilnya dibagi kepada para anggota guna menambah masukan gizi anggota keluarganya.

 Kampung KB dulu namanya Kelompok Peserta KB, lalu Posdaya, tidak saja menggarap Kebun Bergizi, tetapi juga bertindak sebagai Posyandu yang menangani masalah penduduk lansia tanpa mengabaikan fungsi utama memelihara kesertaan KB dengan perhatian pada ibu pasangan usia subur muda, ibu hamil, pemeliharaan anak balita dan memberikan perhatian agar tidak terjadi stunting. Kepala BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso MPd, memberikan rekomendasi kesertaan Ibu Hj Sugiharti, telah diminta menyebar luaskan kegiatan Kebun Bergizi itu ke seluruh wilayah di Jatim agar bisa memperkuat daya tahan pada keluarga Indonesia di samping Vaksinasi, konsumsi makanan sehat, dan patuh protokol kesehatan secara ketat.

whkn5.jpg

  Setelah itu Sekjen PWRI Drs Djoko Sidik Pramono MM, “setengah memberi petunjuk” kepada Jajaran PWRI di seluruh Indonesia menjelaskan “Kebun Bergizi” yang telah berhasil dikembangkan pada halaman Kantor PB PWRI di Jakarta. Kebun Bergizi itu telah dilihat oleh para tamu PB PWRI dan ada yang spontan ingin mengembangkannya di Kantor masing-masing.  Sebagai contoh Kebun di Kantor PB mudah ditiru oleh kantor-kantor PWRI di seluruh Indonesia, apabila ada Komitmen, sedikit anggaran dan pemeliharaan kebun secara teratur. Para anggota PWRI bisa juga membuat Kebun Bergizi pada halaman rumah masing-masing. Berkebun ini jauh lebih ringan dibanding selama tiga puluh atau empat puluh tahun sebagai pegawai negeri karena yang harus diikuti adalah komitmen pribadi dan disiplin yang jauh lebih ringan dibanding disiplin pegawai negeri di masa lalu.

 Acara penyajian ditutup oleh Bapak Dr. Moch Soedarmadi yang secara kelakar menjelaskan bahwa sebelum beliau memanfaatkan halaman rumah yang relatif sempit “terpaksa mengadakan perundingan meja bundar” dengan ibu yang sebelumnya memenuhi halaman rumah dengan tanaman bunga dan aneka pohon hias. Dengan penuh kebijakan seorang pensiunan Sekretaris Menko Kesra dan Pegawai Tinggi BKKBN yang sangat berhasil, mengakiri perundingan itu dengan ceria dan damai berupa pembuatan Kebun Bergizi yang diseling tanaman bunga dan pepohonan yang menghias halaman dengan harmonisasi tinggi.

pENDUKUNG “hARYONO sHOW”

pENDUKUNG “hARYONO sHOW”

  Selanjutnya Bapak Dr Moch Soedarmadi berhasil menanam sayur dan bermacam tanaman yang membawa manfaat tinggi untuk konsumsi rumah tangga yang dapat dibanggakan. Ibu Soedarmadi yang semula ragu-ragu menjadi jatuh cinta pada Kebun yang tetap memberi hiasan bunga dan hasil sayur yang langsung bisa dipetik untuk dimasak. Beliau masih belum puas karena ada anggur yang sudah usia delapan bulan tetapi belum juga berbuah. Karena itu bagi “petani baru” yang berasal darl dari pensiunan diharap memulai dengan sayur yang cepat tumbuh, bisa langsung dipetik agar tidak kecewa. Dan jangan lupa setiap tanaman memerlukan lahan yang digarap dengan cermat, kalau beragama Islam dianjurkan memulai menanam dengan “Bismillah” agar mendapat berkah dan tumbuh subur, usahakan mendapat “sinar matahari” dan dipelihara dengan “siraman cinta”  seakan setiap tumbuhan itu adalah anak cucu kita sendiri. Selamat berkebun dan Selamat Hari Keluarga Nasional 2021. Semoga kita berhasil memanfaatkan sejengkal tanah yang ada, membantu setiap keluarga makin mencintai dan iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment