Cara Pandang Spiritual
Secara umum perbedaan cara pandang Dunia Timur dan Barat bisa dilihat dari pandangan dunia kedokterannya. Kedokteran Barat lebih fokus pada ‘body’ and ‘mind’, dalam upaya penyembuhan. Dunia kedokteran Timur selain fokus pada ‘body’ and ‘mind’ juga pada ‘spirit’.
Paradigma atau cara pandang atau pemahaman lain adalah bagaimana kita memandang dari jendela dunia membantu memahami bagaimana individu, suatu budaya ataupun suatu kelompok keyakinan bereaksi atas suatu peristiwa tertentu. Cara pandang inilah yang dimaksud dengan cara pandang spiritual.
Cara pandang spiritual melihat sesuatu dengan penuh rasa syukur, dengan cara pandang ini akan merasakan sakit sebagai kasih sayang Tuhan. Penderitaan bukanlah suatu hukuman, tapi cobaan yang diberikan Tuhan sebagai bentuk ujian ketakwaan.
Cara pandang spiritual melihat segala sesuatu dari kacamata positif, yang melihat dan merasakan suatu aktifitas seberat apapun dengan keyakinan yang membangun. Olahraga saja buat sebagian orang melelahkan, tapi juga menyenangkan, ataupun naik gunung bisa melelahkan, tapi menyenangkan. Ada banyak olah raga dan bentuk aktifitas petualangan yang penuh resiko namun juga dicari dan dilakukan.
Cara pandang spiritual sebenarnya tidak mempertentangkan sains (ilmu pengetahuan) dengan agama. Ilmu pengetahuan merupakan upaya pencarian manusia. Agama sandaran keimanan, dan kesadaran atas keterbatasan yang dimiliki manusia.
Dengan keyakinan dan berserah diri kepada Sang Pencipta manusia terus mencari suatu yang hakiki (kebenaran) yang bersifat duniawi melalui sains (ilmu). Agama memberikan kebenaran dari iman (keyakinan) dan bersifat ‘given’. Keyakinan iman memberikan kepastian.
Keyakinan berkaitan juga dengan kepercayaan (trust) dalam hubungan sosial. Umumnya penumpang pesawat percaya kepada pilot, saat memasuki pesawat untuk suatu penerbangan. Penumpang percaya percaya pesawat akan mengantarkan ke tujuan. Sangat jarang penumpang pesawat meragukan kemampuan pilot.
Dalam Islam, ada satu petunjuk, Riadah yaitu ilmu ketenangan, meski tentu perlu dilatih, antara lain dengan bersikap berserah diri kepada Allah Sang Pencipta. Menerima takdir setelah upaya sungguh-sungguh dilakukan.
Bisa jadi hidup yang positif yang memberi ketenangan bermula dari penderitaan. Seperti puasa, ada sensasi penderitaan yang membahagiakan, karena niat ibadah, disamping kesadaran manfaat kesehatan. Kesuksesan bisa jadi merupakan akhir dari penderitaan yang sudah dilalui..
Oleh karena itu semangat spiritual merupakan suatu perjalanan secara fisik Islam menyuruh manusia untuk berjalan di muka bumi untuk lebih memahami, bersyukur dan meningkatkan keimanan. Berjalanlah di muka bumi atau berjalanlah sampai di ujung bumi maka akan lebih mengetahui keagungan Tuhan.
Secara spiritual manusia juga diminta melakukan perjalanan dalam jiwa, dalam dirinya sendiri untuk menemukan suatu yang hakiki, juga untuk lebih memahami, bersyukur dan menambah keimanan.
Hidup adalah perjalanan, baik fisik maupun spiritual.
(Aam Bastaman – www.aambastaman,com)
Photo: Sumber open access