Membangun Posdaya Berbasis Masjid dan Musholla di Bogor
Atas undangan Rektor Universitas Ibn Khaldun, di Bogor, Dr H E Bahruddin, MAg, sebagai Ketua Yayasan Damandiri yang dibentuk bersama oleh Bapak HM Soeharto bersama kami dan Bapak Sudwikatmono serta Om Liem Soei Liong, kami didampingi Dr. Mulyono D Prawiro serta staf diundang berkunjung ke Kampus Universitas Ibn Khaldun di Bogor.
Sampai di Kampus yang padat itu kami disambut Rektor, para Wakil Rektor dan Ketua LPPM serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang menurut rencana akan menurunkan mahasiswa ke desa-desa, utamanya berkunjung dan mendampingi Pengurus Masjid dan Musholla bersama para santri dan masyarakat umum mengadakan kegiatan dalam rangka membangun Pos Pemberdayaan Keluarga atau Posdaya di Desa. Rencananya Posdaya itu dijadikan tempat berkumpul keluarga desa dalam memperkuat persatuan dan kesatuan agar secara gotong royong dengan didampingi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan pemberdayaan keluarga membangun kemandirian mengantar keluarga desa membangun keluarga sejahtera.
Setelah berkenalan dengan Rektor, Wakil Rektor dan Dosen Pembimbing Lapangan yang tergabung dalam LPPM maka kami dipersilahkan memberikan masukan melalui Seminar bersama ribuan mahasiswa yang didampingi para Dosen Pendamping yang telah berkumpul rapi pada ruang pertemuan yang megah di Kampus yang maju tersebut.
Karena para mahasiswa akan berhadapan dengan banyak sekali keluarga dari Bogor yang terdiri dari campuran keluarga desa dan keluarga metropolitan yang berdekatan dari Jakarta, maka secara sengaja Prof. Dr. Haryono Suyono memulai kuliah umum tersebut mengutip gagasan Stephen Covey bagaimana mendapatkan simpati dan trust melalui peningkatan “trust atau kepercayaan masyarakat” sebagai syarat utama bekerja sama agar persahabatan dan gagasan yang kita perkenalkan diterima masyarakat dengan mulus dan ikhlas.
Secara singkat dengan gaya populer dan menawan Prof. Dr. Haryono mengurai syarat-syarat itu secara ringkas dengan permintaan agar “ribuan mahasiswa yang diundang mengulangi poin-poin penting” sehingga bahan kuliah mudah diingat oleh setiap mahasiswa. Syarat pertama adalah bahwa setiap mahasiswa harus percaya pada diri sendiri. Oleh karena itu setiap mahasiswa perlu membuka kembali bahan kuliah selama tujuh Semester agar pada waktu menghadapi masyarakat seakan sudah layak dihargai sebagai seorang sarjana yang mendalami semua bahan kuliah yang telah diberikan. Dan karena itu menumbuhkan penghargaan tinggi kepada Kampus Ibn Khaldun.
Kedua setiap mahasiswa perlu menghormati dan menghargai rekan sesama mahasiswa, tidak saling menjelekkan atau memberikan kritik kepada rekan mahasiswa lain di muka publik. Kepercayaan kepada rekan mahasiswa sesama tersebut dimaksud agar tumbuh “trust” sesama mahasiswa serta merangsang kepada semua rombongan mahasiswa yang datang ke Desa. Secara bersama memberi penghargaan kepada semua mahasiswa dan Kampus yang diwakilinya. Mahasiswa akan disambut dengan persahabatan yang dari hari ke hari akan bertambah erat sehingga gagasan yang ditawarkannya mudah diterima masyarakat.
Ketiga para mahasiswa perlu memberikan penghormatan kepada kampus mereka berasal sehingga hasil kerja mahasiswa “menambah kepercayaan atau trust” kepada perguruan tinggi para mahasiswa berasal sehingga merangsang rasa hormat kepada kampus yang akhirnya menambah mahasiswa yang mengikuti jejak langkahnya masuk dan kuliah pada Perguruan Tinggi asal mahasiswa yang bersangkutan.
Keempat para mahasiswa diharapkan memberikan hormat, berpikir positif terhadap masyarakat desa yang dikunjunginya, rendah hati menyatakan bahwa sumbangan yang diberikan sesungguhnya bukan tinggi nilainya tetapi justru mahasiswa ingin belajar dan bertukar dengan masyarakat desa barangkali akan banyak gagasan yang dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui Kampus dan kegiatannya.
Melalui empat sikap yang memberikan kepercayaan kepada masyarakat desa itu diharapkan masyarakat desa akan memberikan tanggapan positif sehingga gagasan yang saling dipertukarkan dengan masyarakat desa disambut baik dan berhasil. Para mahasiswa berkembang menjadi sahabat masyarakat desa. Usaha memperkenalkan tiga variabel pokok Human Development Index (HDI) atau peningkatan nilai kualitas sumber daya manusia berupa usia yang panjang dan sehat, tingkat pendidikan yang tinggi, merata dan bersemangat yang mengantar seluruh warga makin terampil, siap bekerja keras dan bermutu sehingga yakin menjadi syarat untuk maju dengan lancar dan mulus.
Ceramah dalam Seminar Pembekalan itu berjalan lancar dan mahasiswa karena setiap kali bersama-sama mengulang poin-poin penting bahan ceramah, pada akhirnya diajak mengulangi bersama termyata menyebut lima syarat bergaul bersama masyarakat dengan lancar dan benar layaknya semua mahasiswa seperti rombongan penyanyi bersama yang menyanyikan lagu perjuangan yang bersemangat dengan irama dinamis, bersemangat dan tanpa salah.. Rektor dan para Dosen berterima kasih, menghargai kedatangan wakil Yayasan yang memberikan motivasi kepada ribuan mahasiswa yang hadir dengan antusiasme tinggi. Semoga bakti sosial mahasiswa mendampingi masyarakat desa itu masih tetap berlangsung secara konsisten. Aamiin YRA
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Mohon kesediaan untuk SUBSCRIBE Kanal Youtube kami :
youtube.com/c/HARYONOSUYONO-Prof
Terima kasih, wassalam, 🙏
Prof Dr Haryono Suyono.