Pejuang Posdaya Bersilaturahmi dan Berkumpul di Universitas Merdeka Malang

GEMARI.ID-MALANG. Mantan Koordinator Posdaya wilayah Jawa Timur Bagian Timur, Prof Ir Agus Suprapto, MSc, PhD, menggelar acara Silaturahmi Bersama dengan para pejuang Posdaya yang sebagian besar mereka adalah mantan Ketua LPPM dari berbagai perguruan tinggi di Malang dan sekitarnya yang selama bertahun-tahun bergelut dan berjuang dalam program Pemberdayaan Masyarakat dalam wadah Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA). Sabtu (20/11/2021).

Dari berbagai perguruan tinggi yang hadir antara lain dari UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Brawijaya, Universitas Widyagama, Universitas Tribhuwana, STIE Malangkucecwara, STIA Malang dan STIKI Malang serta tua rumah Universitas Merdeka Malang.

Saat dihubungi awak media, Agus Suprapto menyampaikan bahwa, hampir semua peserta menyatakan kangen, meskipun rata-rata personilnya sudah tidak lagi berada di LPPM. Pertemuan seperti ini diharapkan bisa terus dilakukan, tidak harus di tempat yang mewah, tidak harus dengan makanan yang mahal. Dengan rasa sedih Agus menyampaikan, pendampingan Perguruan Tinggi dalam kegiatan pengabdian masyarakat masih tetap dilakukan, tetapi sangat disayangkan Program Posdaya yang sudah berjalan baik di masyarakat harus berakhir, jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemberdayaan masyarakat yang berbasis Masjid juga masih berjalan, meskipun programnya tidak lagi bernama Posdaya, ia berharap program seperti Posdaya ini bisa dibangkitkan kembali dan kerjasamanya bisa dengan LPPM atau dengan Fakultas.

Mantan Ketua LPPM UNMER menambahkan, seluruh pejuang Posdaya yang hadir menyatakan kangen, beberapa di antaranya ada yang menitikkan air mata, mereka sangat berharap pertemuan seperti ini bisa terus dilakukan, agar tali silaturrahmi yang sudah terjalin di program Posdaya tidak putus. Banyak diantara mereka menyampaikan terima kasih kepada Prof Dr Haryono Suyono ( mantan Ketua Yayasan Damandiri) yang telah memberikan Program Posdaya dan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan baik, sehingga manfaat dari program ini sangat dirasakan oleh masyarakat banyak, tegasnya.

Meskipun program Posdaya sudah berakhir, tetapi masyarakat masih tetap menjalankan prinsip-prinsipnya khususnya pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan, karena roda kehidupan harus tetap berjalan, pungkasnya.

 Sementara Koordinator Posdaya Berbasis Masjid, Prof Dr Mufidah Ch, MAg, menyampaikan bahwa peremuan kali ini membahas, apakah model Posdaya masih dipergunakan atau model lain yang prinsipnya sama tetapi tanpa nama Posdaya. Meskipun program-program yang tidak didampingi secara langsung, tetapi sampai saat ini masih berhubungan terus, terus dibina dan ada estafetnya itu sangat bagus, seperti halnya di UNMER Malang, masih menggunakan Prof Agus Suprapto sebagai resources dan juga sebagai penasehat pemberdayaan, jelasnya.

Lebih lanjut mantan Ketua LPPM UIN Maulana Malik Ibrahim menjelaskan, di UIN MALIKI ada tiga macam, pertama perkembangan di tingkat internal, kedua perkembangan di tingkat Jawa Timur dan ketiga perkembangan Posdaya Masjid di tingkat nasional.  UIN MALIKI saat ini tidak menggunakan nama Posdaya, tetapi masyarakat itu, ada UIN datang  atau tidak itu tidak terlalu berdampak, karena memang mereka sudah terbiasa melakukan kegiatan dengan prinsip-prinsip yang sudah kita tanamkan dari awal, misalnya pengembangan masyarakat berbasis potensi lokal, partisipatif dan sustainable, dan mereka itu sudah banyak yang memahami. Meskipun namanya bukan lagi Posdaya tetapi model-model pengembangan tetap saja menggunakan model Posdaya, katanya. (MDP)

 

Bersilaturahmi dan berkumpul sambil menikmati makanan ringan khas Malang, terlihat Prof Dr Mufidah Ch, MAg dan para pejuang Posdaya (mantan Ketua LPPM dari berbagai perguruan tinggi di Malang)

Mulyono PrawiroComment