Desa Cenang Sukses Pelopori Gerakan Kembali Bersekolah di Kabupaten Brebes

Cenang.png

Sungguh sangat menggembirakan menurut Laporan Gedhe Nusantara yang terbaca oleh Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono,  Kabupaten Brebes yang biasanya dikenal sebagai Kabupaten sangat miskin, dilaporkan merupakan salah satu Kabupaten yang merintis Gerakan Kembali Bersekolah (GKB). Pada waktu ini sudah ribuan anak putus sekolah berhasil kembali mengeyam dunia pendidikan. Beragam inovasi dalam GKB sukses menyemai harapan anak untuk mencapai cita-citanya. Emajuan itu a juga tercatat yang berkat asuhan Bupati Brebes, Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang dibina bersama LPPM Universitas Jendral Sudirmen mengalami sukses besar di Brebes.

GKB merupakan dampak dari Program Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) pada 2013. Desa Cenang terletak di Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Desa Cenang adalah salah satu desa dari empat desa yang menjadi pilot projek dari program SIPBM di Kabupaten Brebes. SIPBM merupakan kerja gotong-royong yang melibatkan Baperlitbangda Kabupaten Brebes, Kementerian Desa PDTT, dan UNICEF. Kegiatan SIPBM di Desa Cenang fokus pada isu pendidikan karena angka anak putus sekolah cukup tinggi.

Kabupaten Brebes merupakan salah satu penerima Anugerah Inovasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 di Jakarta sekaligus melengkapi sapu bersih Anugerah yang berhasil disabet propinsi Jawa Tengah. Pada kesempatan presentasi anugerah inovator Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah ( Baperlitbangda ) Pemerintah Kabupaten Brebes memaparkan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) Atasi Anak Tidak Sekolah (ATS). disampaikan oleh Sekda Brebes Djoko Gunawan, inovasi ini adalah Sebuah upaya mengembalikan ATS kembali ke sekolah, di mana salah satu item dalam regulasi Peraturan Bupati 115/2017 adalah memastikan semua anak di desa mengenyam pendidikan baik di formal, nonformal dan informal.

Data SIPBM 2017 menyebutkan bahwa ada ribuan ATS di Kabupaten Brebes yang harus dikembalikan, sehingga Pemkab Brebes sejak Oktober 2017 melakukan launching Gerakan Kembali Bersekolah sebagai jurus jitu dalam mengatasi ATS. Inovasi Perencanaan basis data SIPBM menjadi jurus jitu dalam penanganan perencanaan pembangunan di daerah, tahun 2019 di Kabupaten Brebes mereplikasikan basis data SIPBM di seluruh desa/kelurahan.

Dibalik keberhasilan dan berbagai raihan prestasi implementasi SIPBM Bahrul Ulum adalah sang inisiator yang memfasilitasi Gerakan Kembali bersekolah hingga berkembang hingga timngkat kabupaten Brebes

Pada perkembangan berikutnya kegiatan SIPBM lebih berkembang menyeluruh pada berbagai aspek pembangunan yang dibutuhkan di Desa. SIPBM menjadi solusi bagi Pemerintah dalam menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa), mengingat pembangunan di era sekarang harus berbasis data dan untuk menggali data dibutuhkan sebuah cara atau teknik menggunakan SIPBM tersebut. Sehingga SIPBM menjadi pilihan Pemerintah Kabupaten Brebes yang dipelopori oleh Baperlitbangda untuk memajukan Desa – desanya.

Implementasi SIPBM di Kabupaten Brebes merupakan inovasi yang dapat dijalankan Pemerintah Desa dalam memperbaiki kualitas perencanaan pembangunan Desa yang mengedepankan Data sebagai dasar perencanaan pembangunan Desa, serta menjawab persolaan mendasar terkaitan layanan dasar terhadap masyarakat seperti, kebutuhan kepemilikin akte kelahiran, Kartu Keluarga/KTP, masalah akses Pendidikan, Akses Kesehatan, layanan sanitassi, dll.

Pada kegiatan kunjungan yang di hadiri Supriyanto Subakir, selaku konsultan Unicef terkait dengan Implementasi SIPBM dan penanganan ATS di Desa Cenang. Subakir didampingi oleh Adi Assegaf (Forum Pendamping Anak), Bayu Setiawan (Baperlitbangda), dan Bahrul Ulum (Ketua FMPP) Kabupaten Brebes, selanjutnya SIPBM mulai menyebar dan menjadi komitmen kolektif masyarakat dan pemerintah Kabupaten untuk menduplikasi program SIPBM ke Desa- Desa lain di Brebes.

Desa Cenang melaksanakan SIPBM yang kedua di tahun 2017, dan dari pendataan tersebut menghasilkan data yang pada tahun 2017 digunakan sebagai acuan untuk membuat APBDes. Moh. Pakhruroji, ketua FMPP (Forum Masyarakat Peduli Pendidikan) Desa Cenang mengatakan bahwa ATS di Desa Cenang sudah ditangani dengan baik dan kondisinya juga masih aktif bersekolah, namun ada beberapa siswa yang enggan untuk kembali bersekolah dikarekana beberapa faktor. Sebagian besar ATS di Desa Cenang yang enggan untuk kembali bersekolah adalah mereka yang sudah bekerja ke luar kota, sehingga FMPP sangat susah untuk mengajak mereka untuk kembali bersekolah.

Dari 230 ATS yang ada di Desa Cenang pada tahun 2017 – 2018 sudah dikembalikan ke sekolah sebanyak 85 ATS ke Sekolah Formal dan 25 ATS ke Sekolah Non Formal (Kejar Paket B). Dan direncanakan tahun 2019 ATS di Desa Cenang akan dihabiskan. Pemerintah desa Cenang kecamatan Songgom, Brebes membuka pendaftaran untuk pencacah lapangan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) tahun 2019.

ATS terdiri dari 3 kategori yaitu anak yang putus sekolah (dropout), anak yang lulus tidak lanjut ke jenjang selanjutnya, dan usia anak yang belum pernah ke sekolah. Tugas dan fungsi FMPP adalah mengembalikan ATS kembali bersekolah dan memastikan anak tersebut lulus hingga jenjang SMA.

Tugas tersebut tidak dilakukan oleh satu orang saja, karena pengurus FMPP itu disesuaikan dengan jenjang mulai jenjang kabupaten, kecamatan dan desa. Tugas FMPP tingkat kabupaten adalah melakukan perencanaan program dan kegiatan, mengawal pelaksanaan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) dan melakukan jejaring dengan stakeholder terkait. FMPP tingkat kecamatan melakukan perencanaan program  dan kegiatan FMPP, mengawal pelaksanaan GKB di tingkat kecamatan dan melakukan jejaring dengan stakeholder terkait. Tugas FMPP Desa melakukan perencanaan program dan kegiatan FMPP di desa, mengawal pelaksanaan GKB di tingkat desa dan melakukan jejaring dengan stakeholder terkait. Melalui pembagian tugas ssperti itu dicapai kemajuan yang bagus sehingga Kabupaten Brebes yang miskin mudah-mudahan dengan sumber daya manusia yang pendidikannya makin baik segera terbebas dari kemiskinan. Semoga.

Haryono SuyonoComment