“Bank Sampah” Ikut Membangun Desa Kemlagi
Laporan Ainur Rofiq menggelitik Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono karena sekali lagi terbukti bahwa sampah bisa menjadi topik yang menarik untuk kegiatan bertempat di Balai Desa Kemlagi, pada hari Kamis 23 Januari 2020 yang dihadiri oleh Camat Kemlagi, diwakili Bapak. H. Wujud, SH, Sekcam Kemlagi, Kepala Desa Kemlagi, diwakili Bpk. M. Ainur Rofiq, TA P3MD Kabupaten Mojokerto Bpk. Bustomi, Ketua BPD, Ketua LPM, Tokoh Masyarakat, TP PKK Desa Kemlagi dan pengelola bank sampah dari Desa Kemlagi membawa angin segar bahwa diskusi tentang sampah dapa meyakinkan semua pihak bahwa sampah apabila ditngani dengan baik bisa membawa berkah, ikut membangun desa dan masyarakat desanya.
Ggasan ini dikembangkan berkat dorongan oleh P2KTD yang merupakan singkatan dari Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa yang mencoba mengetrapkan prinsip pengelolaan sampan dengan sistem Tiga-R yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia yang tidak saja membuang sampah tetapi kalau bisa mengolahnya bisa di pergunakan untuk membantu pembangunan suatu daerah atau bahkan bisa menjadi sampah suatu bahan baku yang diolah untuk menghasilkan produk yang nilainya tinggi dan memiliki daya guna yang membawa manfaat.
M. Ainur Rofiq-Kasi Pemerintahan mewakili Kepala Desa Kemlagi, atas nama pemerintah dan masyarakat Desa Kemlagi, mengucapkan terima kasih kepada Camat Kemlagi dan TA P3MD Kabupaten Mojokerto yang telah mempercayakan kepada Desa Kemlagi mengikuti Progam Inovasi Desa Tahun 2020 di bidang pengelolaan sampah khususnya kegiatan bank sampah, dan dorongan untuk segera memulainya di desa Kemlagi.
Sudah sangat lama sampah merupakan permasalahan serius yang dialami oleh bangsa dan negara-negara yang ada didunia ini”, tutur H. Wujud, SH. Lebih lanjut Sekcam Kecamatan Kemlagi ini menyampaikan bahwa ada beberapa desa yang sudah menerapkan sangsi bagi orang atau warga yang membuang sampah sembarangan. “Ini menunjukan betapa pentingnya pengelolaan sampah dalam suatu desa”, lanjut H. Wujud, SH ini. Petunjuk ini sekaligus merupakan cambuk bagi Desa Kemlagi untuk segera mengambil langkah-langkah positif dalam pengelolaan sampah.
Menurut laporan itu selanjutnya, Bapak Bustomi selaku TA P3MD Kabupaten Mojokerto berpesan kepada peserta pendampingan agar mengikuti dengan seksama materi yang diberikan oleh pemateri. Sementara itu Bapak Sisyantoko, yang akrab dipanggil Pak Toko dalam pembuka penyampaian materi kegiatan ini menyatakan agar pengelolaan sampah di Desa Kemlagi menjadi rujukan bagi desa-desa lain. Kegiatan pendampingan berjalan lancar dan diharapkan segera di tindak lanjuti dengan pembentukan Bank Sampah oleh seluruh aparat desa dan masyarakatnya.
Lebih dari itu apabila Desa ini bertambah maju, maka dari bahan sampah dapat dibuat pelet sebagai bahan bakar sehingga seluruh desa dapat menghemat bahan bakar untuk masak di dapur dan untuk keperluan rumah tangga lain dengan menggunakan Kompor Rakyat yang bahan bakarnya adalah pelet yang dibuat dari sampah organik dengan biaya pembuatan yang relatif murah dan lebih dari itu bahan bakar dari sampah itu bahan bakunya melimpah ruah sehingga sangat menghemat biaya rakyat kecil karena penghematan bahan bakar di desanya.
Apabila Desa ini ingin mengembangkan penggunaan sampah dan hasil olahannya untuk bahan bakar kompor rakyat untuk keperluan sehari-hari dapat berhubungan dengan Adi Wibowo dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta yang terkenan dengan pembuatan dan pemakaian Kompor Rakyat yang makin populer.