Eduwisata Lontar Sewu Potensi Alam Desa Hendrosari

Lontar.png

Foto: detik.c

Gedhe Nusantara melpaorkan dari Desa Hendrosari yang berhasil mengembangkan potensi alam wilayahnya Wahana Eduwisata Lontar Sewu. Selain keindahan alam, para pengunjung dapat menikmati minuman legen (minuman hasil produksi dari air nira yang berasal dari pohon lontar).

Destinasi wisata ini menjadi salah satu usaha yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lontar Sewu.

Desa Hendrosari terletak di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Awal 2020, Desa Hendrosari meresmikan Wahana Eduwisata Lontar Sewu. Acara peresmian cukup fenomenal karena dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.

Wahana Edu Wisata Lontar Sewu menjadi salah satu tempat liburan alternatif bersama keluarga maupun teman. Tempat wisata yang ramah lingkungan ini memiliki keindahan pemandangan alam dengan hijaunya sawah dan pohon lontar yang bisa dinikmati oleh para pengunjung yang datang.

Selain itu, objek wisata ini menawarkan wahana wisata air, arena bermain anak, taman rumah unik, jajanan kuliner, fasilitas area santai keluarga, dan sejumlah titik spot untuk berswafoto di kawasan yang memiliki ribuan pohon lontar ini.

Wahana Edu Wisata Lontar Sewu banyak dikunjungi para wisatawan. Sedikitnya ada 3.000 pengunjung saat akhir pekan dan 300 pengunjung saat hari biasa. Usaha BUMDes Lontar Sewu mampu meningkatkan Pendapatan Anggaran Desa (PADes) Hendrosari. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat desa juga makin bergairah.

Pilihan usaha BUMDes Lontar Sewu dirasa tepat karena bergerak di dua jenis bisnis yang tidak terdampak oleh krisis, yakni wisata dan kuliner. Terlebih, dua pilihan bisnis tersebut dikembangkan berdasarkan potensi wilayah dan sumber daya manusia yang ada di desa.

Pada 2019, Kementerian Desa PDTT mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Desa Hendrosari dengan dukungan Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL). Program ini mendorong fasilitasi peningkatan kapasitas dan permodalan lembaga ekonomi desa melalui konsep kemitraan yang dikenal dengan konsep kerjasama Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat (Public-Private-People-Partnership).


Haryono SuyonoComment