Sambutan Ketua Umum PWRI Prof. Dr. Haryono Suyono pada acara Natal 2019 bersama KESDM Di Kantor Pusat Pertamina , Jl. Perwira 1 Jakarta Pusat Jakarta, 10 Januari 2020
Assalamu’alaikum WW
Salam Sejahtera Bagi kita semua,
Yang kami hormati
Menteri Energi dan S umber Daya Mineral (ESDM), bapak Arifin Tafsrif yang terhormat
Bapak Prof Purnomo Yusgiantoro sahabat kami yang terhormat,
Bapak Jonnan saya kenal dengan sikaapnya yang sangat simpatik
Para Pejabat Madya Utama di lingkungan Kementrian ESDM
Para Direksi Badan Usaha dan Komisaris di sector ESDM
Para Umat Kristiani di lingkungan Kementrian ESDM
Rekan rekan Kristiani dan para Pejabat dari PWRI
Ketua Panitia, Bapak Edy Hermantoro dan Bapak Susetyo Edi Wibowo,
Hadirin yang sangat berbahagia.
Dengan diiringi puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam kesempatan yang berbahagia ini, atas nama Pengurus Pusat PWRI kami menghaturkan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2020. Hari ini kami sungguh sangat berbahagia, PWRI bersama dengan OPI ESDM yang ternyata telah terbentuk sebelumnya sebagai wadah pensiunan Ikapede sejak tahun 2001 bisa menyelenggarakan Perayaan Natal dan tahun baru 2020. Kami lebih berbahagia lagi karena Perayaan Natal tahun ini merupakan pelopor bagi Perayaan Natal untuk tahun-tahun mendatang karena dilaksanakan bersama dengan para pegawai yang masih aktif.
Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwsa PWRI adalah wadah bagi pensiunan, bukan Persatuan Wartawan karena W-nya adalah Wredatama. PWRI didirikan tahun 1962 dengan Ketua Umum pertama dr. Sutardjo Kartohadikoesoemo. Sesuai Keputusan Munas PWRI XIII tanggal 25 Oktober 2016 setiap Menteri berbagai Kementerian/Lembaga dan BUMN secara otomatis adalah PELINDUNG PWRI melalui setiap Organisasi Pensiunan Instandi atau OPPI masing-masing.
Sejak didirikannya, setiap anggota Wredatama berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi dan sosial budaya secara nasional dan daerah sesuai bidang keahlian dan ketrampilannya, sehingga umumnya ikut sebagai motor penggerak kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan acara Natal yang penuh berkah dan Acara Tahun Baru yang penuh harapan ini kami ingin menyampaikan empat hal sebagai rasa syukur bahwa masih bisa mengikuti Acara Natal yang penuh berkah dan bersama-sama menghadapi tahun yang penuh harapan di masa mendatang. Yang pertama adalah petunjuk berdasar pengalaman orang Okinawa di Jepang yang memiliki jumlah lansia yang melimpah. Petunjuk itu berdasarkan Buku terbitan Okinawa di Jepang, dengan judul “IKIGAI” – “The Japanese Secret to long and happy life” yang bagi kita, melalui doa memohon limpahan berkah Ridho dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar diberi usia panjang, sehat dan bisa tetap melakukan kegiatan dengan ceria yang membawa banyak manfaat untuk banyak orang, adalah suatu kesempatan untuk mengabdi bagi kepentingan sosial kemasyarakatan sebagai rasa syukur menikmati karunia Allah yang Maha Besar.
Menurut buku Ikigai disebutkan ada tiga rahasia agar hidup dengan usia panjang, tetap aktif dan menikmati hidup bahagia, yaitu pertama selalu aktif bergerak, kedua, Ikigai artinya tidak memberikan kesempatan kepada pikiran dan tubuh untuk beristirahat dan ketiga, memilih lingkungan yang tepat dalam pergaulan atau dalam bahasa yang indah, usahakan bergaul sebagai ibadah menyumbang kepada kegiatan sosial kemasyarakatan yang luas tanpa batas.
Kita yakini bahwa ketiganya perlu ditambah dengan prioritas pertama sebagai umat beragama, yaitu selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kedua selalu bersyukur atas segala karunia dan nikmat yang diberikan kepada kita dan keluarga, serta ketiga, selalu ceria dan optimis menghadapi masa depan serta banyak lagi yang intinya adalah hidup penuh sikap positif menghadapi segala masalah yang dihadapi.
Prinsip kedua adalah Ikigai artinya pikiran dan badan tidak boleh pensiun, harus tetap bekerja secara teratur, bangun pagi dan siap “pergi ke kantor” atau ke tempat usaha seperti biasa, yang secara tidak langsung memberi pesan kepada otak dan seluruh bagian tubuh untuk menjamin “bagian-bagian”-nya agar tidak berhenti “operasional” karena belum waktunya pensiun tetap hidup seperti sedia kala. Prinsip Ikigai ini, bagi pegawai negeri, menunut setiap orang tidak pensiun sebagai pegawai negeri tetapi menganggap bahwa uang pensiun adalah “gajih” yang tetap dibayar biarpun jumlahnya lebih kecil, waktu pergi ke kantor boleh lebih santai dan kantornya bisa berubah sesuai pilihan sendiri, tempat kegiatan bisa di kediaman sendiri atau kunjungan silaturahmi kepada keluarga atau teman dekat. Atau seperti kita lakukan, aktif menjadi Pengurus PWRI, mengikuti kegiatan sosial bersama sesama lansia secara sukarela untuk rakyat kecil yang membutuhkan uluran tangan yang tidak ada habisnya.
Prinsip Ikigai ketiga adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial tempat kita hidup sehari-hari pada usia lanjut perlu dipilih yang membuat hidup ini nyaman, ceria, tidak memberikan tekanan berlebihan kepada pikiran dan tubuh kita yang karena makin tua, “onderdilnya” makin rapuh dan tidak segar seperti pada waktu masih muda. Pilihan lingkungan hidup ini akan memiliki andil yang besar dalam memelihara struktur tubuh dan pikiran seseorang yang akan menentukan panjang dan pendeknya usia. Penduduk Okinawa ternyata memiliki usia yang paling panjang di dunia, tidak sedikit yang berusia di atas 100 tahun aktif dalam kehidupan sosial di masyarakatnya. Bahkan masih keliling dunia menikmati keindahan ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hal yang kedua, semula dilaporkan kepada kami selaku Ketua Umum PWRI, Panitia Natal 2019 akan memberikan sumbangan talikasih pembuatan Digester Biogas di derah jawa Tengah. Karena ada musibah banjir, tanah longsor dan terputusnya fasilitas infrastruktur di banyak wilayah, maka kami sependapat talikasih itu di pindahkan bagi saudara kita yang sedang terkena musibah di Kabupaten LEBAK Propinsi Banten.
Hal yang ketiga, kami sependapat bahwa di masa depan rekan-rekan dari OPI ESDM atau Ikapede kami ajak bersama-sama terjun ke desa untuk menyegarkan budaya gotong royong melalui wadah Pos Pemberdayaan keluarga (POSADAYA PWRI) bersinergi bersama masyarakat luas ikut mensukseskan pembangunan desa dan masyarakatnya melalui kemitraan dan bantuan teknis keahlian rekan rekan Wredatama ESDM di bidang Biogas di beberapa daerah yang dianggap bisa membantu para kelompok tani dengan pengelolaan kotoran sapi sapi, kambing atau sampah sehingga dapat terselenggaranya penyediaan energi dari bahan yang terbarukan.
Pada tingkat awal kami ingin mengajak Ikapede OPI ESDM dengan modal investasi kecil Rp. 25 juta, atau investasi medium Rp. 100 juta, membangun Kampung berupa penggunaan Kompor Rakyat dengan bahan baku Pellet dari sampah Organik. Kalau Saudara berkenan, dua opsi itu segera dilaksanakan untuk Kabupaten Bekasi atau Bogor yang dekat dari Jakarfta sebgagai wilayah awal, selanjutnya bisa dikembangkan ke desa-desa lainnya.
Penggunaan Kompor Rakyat dengan bahan baku sampah untuk memasak dan usaha kecil bisa mengurangi beban pemerintah dalam pemberian subsidi energi. Selain itu para anggota Wredatama dibidang gas dan kawan wredatama lainnya dengan keahlian di bidang kelistrikan ataupun mekanik yang tinggal di desa dengan potensi pemanfaatan mikro hidro, pikko hidro bisa membantu pengembangan aliran listrik di desa yang belum terjangkau listrik karena jaringan yang belum sampai. Dukungan itu akan memperlancar usaha pemerintah melalukan Pemberdayaan Keluarga melalui program POSDAYA atau pembangunan besar-besaran melalui pembangunan Desa dengan Dana Desa.
Akhirnya, guna mempersiapkan tenaga guna mengisi upaya sinergis dalam pemberdayaan masyarakat itu, PWRI juga mengembangkan Silver College atau Sanggar Lansia Bahagia Sejahtera, yaitu pemberdayaan para lansia agar bisa aktif berpartisipasi sesuai keiklasan dan kemampuannya masing masing melalui kegiatan dalam masyarakat seperti Posdaya atau Bumdes yang ada.
Akhirnya kami sampaikan sekali lagi Selamat Hari Natal dan Selamat Tahun Baru 2020, semoga kita selalu diberikan kesehatan yang prima dan tetap dapat menyumbang demi keberhasilan pembangunan bangsa dan masyarakatnya. Amin
Ketua Umum PWRI,
Prof. DR. Haryono Suyono