Pengobatan tradisional masih memberikan andilnya

IMG_4354.JPG

Hari Jumat lalu, diantar oleh dr. Rina Mardiana dan dr. Vera, pak Haryono Suyono yang beberapa bulan ini kakinya tidak bisa ditekuk karena kejang, telah mendengar dari kalangan PWRI Sunagi Liat, Babel, bahwa ada seorang  ahli tradional Engkoh A Fat yang konon berhasil menolong rakyat banyak, orang tua lansia yang mengalami hal yang sama atau penduduk biasa yang terkilir atau lainnya.

Secara kebetulan kedua kaki pak Haryono tidak bisa di tekuk sehingga tidak bisa duduk bersila untuk sholat atau melalukan duduk santai bersama cucu dan cicitnya. Kabar kemampuan Engkoh A Fat tersebut menyebar melalui sesepuh PWRI dari Babel Pak Sofyan. Pada hari Jumat lalu dicoba dibuktikan berkunjung ke Sungai Liat di Babel diantar dr. Rina, dr. Vera dan pak Taufik bertemu Engkoh Afat dan mendapat pelayanan sangat akrab yang kabarnya “biasa cuek” dengan “pasiennya” dari segala strata masyarakat yang sederhana karena jatuh, salah urat dan lainnya, sampai Bupati, Walikota dan Gubernur yang mendapat cedera dan tidak sembuh dengan sistem pengobatan modern.

IMG_4363.JPG
IMG_4368.JPG

Sambil mendengarkan cerita yang diucapkan dalam bahasa Indonesia yang sukar dimengerti, untung diterjemahkan oleh pak Taufik, Engkong Afat bercerita tidak disertai rasa rikuh atau kikuk biarpun pasiennya seorang mantan Menko Kesra di jaman pak Harto. Langsung pasiennya disuruh duduk, padahal tidak bisa duduk dan perlu dibantu pak Taufik bisa duduk tanpa bersila, kaki diselonjorkan dan tidak bisa di tekuk lagi karena kaku dan terasa sakit. Kemudian pada lututnya di tempel selembar kain putih yang dicelupkan pada ramuan cairan obat tradisional buatannya. Kain basah dengan ramuan obat itu dibiarkan meresap pada lutut untuk lima sepuluh menit sementara Engkoh Afat merokok sebatang, dua batang, dan setelah itu dengan tepukan tangannya, lutut dengan kain basah itu dipukulnya sambil mengangkat dan menekuk kedua lutut. Alhamdulillah, tanpa disangka, biarpun sedikit sakit, kaki bisa di tekuk dan diulang dengan kaki satunya lagi sehingga dua kaki bisa ditekuk dan didampingkan. Luar biasa, kaki yang beberapa menit lalu tidak bisa di tekuk, dalam beberapa menit saja sudah bisa berjajar di tekuk sampai menyentuh dada.

IMG_4366.JPG

Boleh percaya boleh tidak percaya, tetapi dua kaki sudah menempel pada dada, bukan sulap bukan tipuan karena langsung di foto dan setelah sampai di Jakarta fotonya tidak berubah atau hilang dari rekaman. Semoga tahan lama dan bisa dengan mudah melakukan ibadah sholat dengan sempurna karena kesembuhan itu adalah kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa semata. Terima kasih Engkoh, Pak Sofyan dan pak Taufik yang telah mengantar kami ke Sungai Liat di Babel.

Haryono SuyonoComment