Refleksi: Endorfin

Seorang sahabat dan senior saya yang menekuni dunia pengobatan alternatif bilang untuk hidup  sehat perlu sikap  mental  positif.  Jangan menyimpan dendam, tapi harus bisa untuk selalu memaafkan, serta berpikir dan memandang lingkungan secara positif. Oleh karena itu tersenyum dengan tulus selain bisa membuat diri sendiri bahagia, juga membuat orang lain terbawa atmosfir positif dari senyuman kita. Tidak heran kalau seorang Ajengan kenalan saya selalu bilang bersedekahlah dengan senyuman, kalau tidak ada hal lain yang dapat disedekahkan.

Kembali ke senior saya yang sekarang ahli pengobatan alternatif, ia bilang tubuh sudah memiliki pertahanannya sendiri untuk melawan  sakit. Namun pertahanan diri tubuh bisa diperkuat dengan sikap mental positif kita. Seperti menerima dengan ihlas takdir yang sudah diberikan kepada kita. Tidak meratapi  nasib ataupun sedih secara berlebihan. Sikap menerima penting untuk memudahkan jalan rasa syukur kita. Mensyukuri merupakan akar bahagia.  Namun kalau kita terjebak ke dalam mentalitas tidak puas, maka apa-apa yang kita miliki tidak dapat disyukuri, karena tidak dapat dinikmati.

Mengapa kita bisa membantu menyembuhkan diri kita sendiri? Ternyata tubuh kita dapat menghasilkan hormon endorfin, hormon kebahagiaan, yang bisa memberikan energi positif, berupa senyawa kimia seperti morfin yang dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Endorfin (endorphin) diproduksi oleh kelenjar pituari dan sistem saraf pusat manusia. Kita semua memilikinya, hanya perlu diaktifasi.

Selain berpengaruh sebagai analgesik, yang berarti mengurangi persepsi rasa sakit, hormon  endorfin juga dapat bertindak sebagai penenang. Selain itu, dengan meningkatnya hormon endorfin dalam tubuh dapat berfungsi  mengurangi efek buruk dari  stress dan meningkatkan respon kekebalan tubuh.  Oleh karena itu endorfin dapat membuat tubuh lebih sehat, serta mendapatkan rasa senang dan bahagia.

Untuk memacu memunculkan hormon endorfin dalam tubuh kita bisa dengan olah raga, bisa juga dengan makanan tertentu seperti cokelat atau bahkan cabe (pedas). Namun olah raga sangat dianjurkan. Oleh karena itu untuk sehat tiada hidup tanpa olah raga yang teratur, mulai dari jalan kaki , bersepeda santai, berenang, senam, atau olah raga lainnya yang sesuai. Selain itu sangat penting untuk terus mempertahankan aktifitas  fisik - bergerak, dan tentunya juga menjaga makanan.

Namun olah raga saja tidak cukup, kata senior saya, perlu mentalitas memberi (giving), cinta dan kasih sayang, peduli, empati, serta kemampuan mengontrol  emosi dan rasa marah yang berlebihan, sehingga  hormon endorfin dapat dimunculkan lebih efektif,  untuk meningkatkan rasa senang dan bahagia. Selanjutnya meningkatkan kekebalan tubuh, dapat mengurangi atau  membantu menyembuhkan, bahkan terbebas dari  sakit.

Belajar dari senior saya, dengan mentalitas hidup yang benar kita bisa meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan tentu saja meningkatkan produktifitas.

 

Aam Bastaman (Universitas Trilogi, Jakarta). Anggota Tim Kerja Lembaga Produktifitas Nasional (LPN).

Aam Bastaman.jpg
Aam BastamanComment