Dr. dr. Sugiri Syarief MPh mendahului kita
Dr Sugiri Syarief, mantan Kepala BKKN Pusat, mantan Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, mantan Sekretaris Utama KPK, mantan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, setelah pensiun juga banyak membantu Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan Indonesia (HP TKes), pada hari Minggu tanggal 30 Juni jam 22.20 telah meninggal dunia di RS Ludiro Husodo Yogyakarta karena serangan jantung. Jenazah di terbangkan ke Jakarta dengan City Link berangkat dari Yogyakarta hari Senin pagi jam 9.30 menuju Halim untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka dan menurut rencana segera di bawa ke Krawang untuk dimakamkan di makam keluarga.
Dr. Sugiri Syarief adalah seorang pekerja yang tekun sehingga kariernya melonjak dari Kepala Bagian di dalam lingkungan Biro Kontrasepsi BKKBN melonjak menjadi Kepala BKKBN di Daerah. Akhirnya melejit dipercaya oleh Kepala BKKBN Pusat memegang suatu jabatan Kepala BKKBN di Provinsi strategis di Jawa Timur. Di bawah kepemimpinannya Jawa Timur maju pesat sehingga pada waktu itu beliau digadang siap di tarik ke kantor pusat untuk diangkat menjadi Deputy BKKBN. Entah karena apa, beliau diangkat menjadi Kepala Biro yang akhirnya di lirik KPK dijadikan Sestama di Kantor yang bergengsi tersebut.
Dari jabatan Sestama itu beliau di tarik lagi ke BKKBN untuk menduduki jabatan Kepala BKKBN. Sebagai Kepala beliau ditantang untuk mengembalikan citra BKKBN yang gagah dan berhasil karena setelah tahun 1999 BKKBN selalu merosot dan tidak mendapat perhatian. Dengan usaha yang gigih sebagai Kepala BKKBN belaiau memperkenalkan berbagai pembaharuan, termasuk menggubah logo agar BKKBN dianggap disegarkan dan bisa melejit kembali. Dalam massa jabatannya angka fertilitas yang menurun berhasil di tahan stagnan pada tingkat 2,6 anak sehingga timbul harapan bahwa angka fertilitas itu bisa diturunkan lagi seperti pada masa sebelum tahun 2000.
Persiapan dr. Sugiri Syarief benar dengan perubahan yang dilakukannya semangat BKKBN dan program KB tumbuh kembali dan secara bertahap angka fertilitas bisa diturunkan kembali, antara lain terima kasih pada keadaan dimana pendidikan kaum perempuan telah meningkat sehingga penggunaan kontrasepsi di tolong dengan makin majunya peranan wanita dan jumlah wanita yang berkerja. Peranan BKKBN dengan kontrasepsi mantab di perkokoh dan gerakan KB di pedesaan sebagaian tertologn dengan tumbuhnya kelompok Akseptor dan berkembangnya Posdaya di desa-desa. Sugiri Syarief biarpun tidak langsung memberikan dukungan terhadap Posdaya tetapi tidak melarang Kantor BKKBN di daerah ikut serta memberikan dukungan berkembangnya Posdaya dengan kegiatan ekonomi oleh para ibu yang bergabung dalam Posdaya karena BKKBN tidak mendapat angin segar untuk membangun kelompok ekonomi pada Kelompok-kelompok Akseptor seperti sebelumnya.
Setelah pensiun dr. Sugiri Syarief aktif membantu Organisasi Kebidanan yang banyak jasanya untuk program KB meningkatkan mutu melalaui Sekolah Bidan atau Perguruan Tinggi yang menawarkan program studi Kebidanan bersama dengan Organisasi IBI dan profesi lainnya. Sugiri tidak tinggal diam tetapi tetap berjuang membangun kualitas sumber daya manusia demi peningkatan kesehatan Ibu, anak dan anggota masyarakat umum lainnya. Selamat jalan pak Sugiri yang pada acara Halal Bi Halal yang lalu bersama Prof. Dr. Haryono Suyono sempat memberi sambutan mendorong semangat karyawan BKKBN untuk tetap gigih berjuang karena karyanya sangat diperlukan bangsa untuk membangun masa depan yang cerah dengan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Bapak Sugiri di tempat yang terhormat sesuai dengan jasa perjuangnya untuk kemanusiaan. Amin.