Traveler Tic Talk: Cina - Kisah Makanan Enak dan Kamar Kecil

Sebenarnya sudah lama mengunjungi Cina. Tapi apa yang paling berkesan dari kunjungan ke Cina? Bagi saya nomor satu adalah orang-orangnya, kedua pembangunannya yang masif, ketiga peninggalan masa lalunya sebagai negara dengan peradaban tua, keempat makanannya yang enak dan satu lagi (“hem”), kondisi kamar kecil (toilet umum) yang luar biasa bau pesingnya.

Bahwa orang-orang Cina pekerja keras bukan menjadi rahasia umum lagi. Dunia mengakuinya. Mereka orang-orang yang tangguh. Namun dalam hal hospitality, nampaknya mereka harus banyak belajar dari orang-orang Brunei atau orang-orang Turki. Bagi pelancong, apalagi dari Indonesia, orang-orang Cina di negeri Tiongkok bisa terkesan kasar dan kurang sopan: Cara bicara yang keras maupun sikap dan perlakuan terhadap orang lain, bahkan dengan sesama orang-orang Tiongkok sendiri, dalam berkomunikasi terkesan tidak ada sopan santun, saling kasar.  Mereka juga terkesan jorok (maaf), sering saya melihat orang-orang kencing sembarangan. Tapi itu kesan pertama, karena temperamen kasar bukan berarti hatinya tidak baik. Banyak diantara mereka yang ternyata suka membantu juga.

Mengenai pembangunan fisik Cina, semua orang yang melihat Cina pasti terkesima, bagaimana mungkin hanya dengan waktu yang pendek bisa membangun infra struktur dan fasilitas ekonomi lainnya dengan  begitu cepat. Ekonomi Cina pun tumbuh dengan pesat. Kini menjadi kekuatan ekonomi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Padahal era sebelum tahun tujuh puluhan Cina dikenal sebagai negara miskin, dengan seragam biru para pekerjanya, dan sepeda yang menjadi alat transportasi rakyat yang dominan. Sehingga di era sebelum tahun 1970 an sepeda sempat menjadi ciri khas Cina.

Kini mengunjungi Cina seperti mengunjungi negara-negara maju di seluruh dunia. Di banyak kota, seperti Beijing, gedung-gedung menjulang. Jalan-jalan luas, lebar dan panjang, dengan beragam mobil Eropa seperti Mercedes Benz, BMW dan VW, jarang kelihatan mobil jepang, seperti Toyota ataupun Honda. Sekarang mereka punya mobil merek mereka sendiri, salah satunya Wuling.

Sebagai pelancong kita terpesona juga dengan Great wall  atau tembok raksasa Cina yang dibangun sebagian besar pada masa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644). Meskipun pembangunan awal sudah dimulai pada saat dinasi Qin (200 SM) dan Han (140 SM-87 SM) berkuasa. Panjang keseluruhan tembok mencapai 8.850 km. Untuk membangun Great Wall Cina ini membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu ratusan tahun, sampai bangunan ini menjadi benar-benar berdiri kokoh. Konon Great wall merupakan karya manusia yang dapat terlihat dari bulan (tapi hal ini dibntah oleh NASA).

Objek lainnya yang menakjubkan di Beijing adalah kota terlarang (Forbidden City), merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing.  Dibangun pada 1406-1420. Istana ini merupakan istana terbesar di dunia, memiliki luas sekitar 720,000 meter persegi, 800 bangunan dan lebih dari 8.000 ruangan. Yang menakjubkan adalah cerita 9.999 selir kaisar yang konon mengisi 9.999 kamar di dalamnya. Bisa dibayangkan istri sebanyak itu, bagaimana Kaisar bisa menggilirnya tidur dengan  adil? Cerita kurang sedap yang muncul adalah perselingkuhan para selir yang lama dapat bagian kunjungan kaisar,  dengan para tukang kebun atau pegawai istana kelas rendahan, meskipun sebagian besar laki-laki pelayan sudah dibuat tak bergairah menghadapi wanita, alias dibuat tidak bernaluri seksual, mandul.

Tempat lainnya yang bisa menimbulkan pesona antara lain lapangan Tiananmen, yang tidak jauh dari Forbidden City, persis di depannya. Lapangan luas ini merupakan lapangan bersejarah di jantung kota Beijing. Beberapa peristiwa penting pemerintahan Tiongkok berlangsung di lapangan ini. Bahkan  pada tahun 1989 di era pemerintahan Deng Xiaoping. di tempat ini para demonstran mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah Cina dilindas tank tentara merah Cina,  3000 orang tewas. Kemudian peristiwa tragis ini disebut sebagai tragedi berdarah Tiananmen.

Lupakan sejarah kelam mengenai kekerasan. Selanjutnya mengenai  makanan, ini favorit saya, luar biasa enak. Cina merupakan bangsa dengan kultur kuliner yang tua  dan maju. Pengaruh makanan Cina dapat diketahui di berbagai  negara mulai  dari Asia Tenggara sampai Eropa. Pengaruh Cina bisa kita temukan dalam makanan bakso kita, siomay, tahu, kecap atau bapau, atau sekedar mie yang biasa kita konsumsi. Sama halnya di Eropa, spaghetti merupakan makanan khas Itali yang dipengaruhi kultur kuliner Cina yang dibawa oleh penjelajah dari Itali, Marco Polo.  Tentu saja di Cina, terutama Beijing makanannya sangat variatif, ada beberapa jenis makanan khas yang menonjol, yang saya suka salah satunya adalah Peking Duck, dan makanan bersumber dari bebek lainnya. Bagi para penggemarnya, soal makanan Cina adalah sorganya.

Hanya saja, setelah menyantap makanan enak, bahkan di sebuah restoran besar, dan kita ingin ke belakang untuk buang air kecil, kadang perut terasa mual setelah berad di dalam WC. Di banyak restoran enak, WC nya luar biasa bau pesing, dan tidak terawat. Aduh,  padahal baru saja menaikmati makanan enak.

Untuk memastikan sekaligus untuk up date masalah kamar kecil ini, saya bertanya ke teman-teman yang baru kembali  dari Beijing, ternyata sekarangpun tidak berbeda dan tidak berubah. WC umum mereka banyak yang tidak terawat dan sangat bau pesing.

Pelajaran bagi kita tentunya untuk menjaga kebersihan kamar kecil di negara kita sendiri (kita pun bisa saja dianggap jorok juga), karena ini sangat mengganggu wisatawan asing (dan masyarakat kita juga tentunya).

Walhasil, meskipun hal-hal  lain berkesan, mengenai bau pesing ini dipastikan selalu teringat, memori baik para wisatawanpun bisa terganggu.

 

Aam Bastaman: Dosen Pasca Sarjana Universitas Trilogi. Anggota Tim Kerja Lembaga Produktifitas Nasional (LPN). Penulis dan Pelancong.

Photo-photo: Istimewa

beijing 1.jpg
great wall1.jpg
Aam BastamanComment