Pulang Kampung ke Panggungharjo Nikmati Kuliner Suasana Kampung Tempo

Dari tahun ke tahun pulang kampung untuk sebagian anak-anak yang tidak memiliki nostalgia kampung menimbulkan rasa bosan. Untuk mengatasi hal ini, menurut laporan Gede Nusantara menulis laporan yang terbaca Ketua Tim Pakar \Menteri Desa PDTT, Haryono Suyono, bahwa Desa Panggungharjo memanfaatkan tanah desa menjadi pusat kuliner perkampungan ala Mataram tempo dulu.

 Desa Panggungharjo terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini berada di di jalur Ring Road Selatan Yogyakarta yang sangat sibuk. Area Kampung Mataraman sekitar 6 Hektar, sehingga suasana rumah makan mirip suasana kampung, ada pepohanan rimbun, tanah yang lapang, pelayannya mengenakan pakaian khas Yogyakarta.

 Kampung Mataraman berdiri pada 29 Juni 2017. Pemerintah Desa Panggungharjo mengembangkan pusat kuliner dan wisata edukasi budaya agraris khas Kampung Mataram. Kampung ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari bersama masyarakat lokal dan menyajikan makanan lokal, dengan menu yang ditawarkan asli kampung, seperti sayur lodeh, oseng pare, tempe goreng, lele goreng, ayam goreng, dan ayam bersayur. Begitu pula minumannya seperti teh, es teh, kopi dengan pilihan gula yakni gula pasir, gula Jawa/aren. Semua menu merupakan makanan dan minuman yang biasa hadir di meja makan warga Yogyakarta. Istimewanya, seluruh menu dimasak tanpa bahan kimia sehingga menghasilkan makanan yang sehat.

 Selain menu makanan, pesona Kampung terletak pada tempat makannya. Kampung Mataraman mampu menghadirkan suasana alam desa. Pengunjung dapat memilih makan sambil lesehan di pendopo, bisa juga makan sambil menikmati se milir angin dari pelataran terbuka sembari duduk di deretan meja di bawah pohon yang sejuk. Udara di Kampung Mataraman masih bersih dan terlindung dari debu-debu udara perkotaan.

 Sebagian besar meja dan kursi merupakan barang antik. Pengunjung bisa duduk di atas kursi yang dipahat dari batang pohon sambil menikmati kemilau air kolam. Sebuah jembatan bambu yang cantik berada tepat di depannya. Jembatan bambu memang dirancang sebagai tempat yang paling dicari orang zaman sekarang: selfi. Kampung Mataraman memang disain menjadi tempat yang cocok untuk berselfi. Tak heran, setiap hari ada rombongan datang untuk makan, bercengkerama sekaligus mengabadikan keceriaan di tempat ini. Kampung Mataraman menjawab semua itu.

 Mereka yang pulang kampung tidak perlu memaksa keluarganya masak khusus karena ingin nostalgia, karnea dengan  harga yang ditawarkan harga rakyat, harga murah, tempat dan pelayanan istimewa inilah yang membuat Kampung Mataraman langsung melejit dalam beberapa hari ini menampung pulang lebaran. Lebaran tahun ini di Yogyakarta bisa menjadi suatu pengalaman yang berkat pembangunan desa dan masyarakatnya mengubah pulang kampung sesuatu yang indah dan penuh pesona, juga bagi anak muda yang dilahirkan oleh keluarga migran bukan asli Yogyakarta atau asli desa.

Haryono SuyonoComment