Mendorong Kampung KB menjadi Desa Sejahtera
Dalam kesempatan memberi semangat kepada Program KB yang dirasakan “berhenti”, tidak maju dan tidak mundur, pada awal Jokowi menjadi Presiden RI, beliau memberi petunjuk kepada Kepala BKKBN agar membuat program KB tetap menarik seperti pada tahun-tahun 1980-an - 1990-an di mana rakyat di desa dilibatkan secara masif dan ceria dalam pengelolaan program KB. Kepada Kepala BKKBN dianjurkan agar di desa dilakukan berbagai kegiatan yang menarik sehingga pasangan usia subur berjubel kembali ikut program KB. Pada awal lima tahun lalu itu keadaan program KB seakan berhenti dengan tingkat kelahiran berada pada posisi sekitar 2,6 anak, padahal sebelumnya sudah berhasil diturunkan pada tingkat yang lebih rendah.
Presiden Jokowi memberi contoh misalnya dibuat Kampung KB sebagai ciri dari desa yang kegiatan KB-nya masih tertinggal sebagai upaya memicu aparat semua dipacu memberi perhatian, termasuk beramai-ramai mengajak pasangan usia subur yang belum ber-KB segera ber-KB dan yang sudah KB hidup gotong royong memelihara kesehatan melalui Posyandu atau bergerak dalam kegiatan ekonomi mikro membentuk kelompok ekonomi, makin rajin bertani atau berdagang dengan membuat warung di tingkat desanya. Ajakan itu ternyata merangsang dan diikuti secara sungguh-sungguh sehingga di desa yang KB-nya masih tertinggal mulai beramai-ramai membentuk Kampung KB.
Melalui kampung KB di stimulir berbagai kegiatan sehingga makin banyak kampung yang semula kurang bergairah makin menunjukkan gairahnya. Di tempat lain yang keadaan KB-nya bagus makin menuju ke suasana kabupatennya memasuki era bonus demografi, yaitu penduduk usia produktif makin marak dengan melipatnya anak muda, mengecilnya proporsi anak di bawah lima tahun, makin munculnya kepentingan memberi perhatian kepada angkatan kerja baru dibanding daerah lainnya. Untung Presiden menggerakkan pembangunan Desa dengan mengucurkan dana desa langsung ke desa sehingga pemuda desa terserap dalam pembangunan desa bekerja keras membangun desa dan masyarakatnya.
Dalam kunjungan ke Kalsel Haryono memberikan masukan pada Rapat Kerja Daerah tingkat Provinsi bersama jajaran penggerak pembangunan secara lengkap, agar fasilitas desa yang dibangun dengan Dana Desa segera dimanfaatkan. Selanjutnya Haryono berkunjung ke Kampung KB Desa Sungai Tiung di Banjar Baru. Setelah empat tahun di gerakkan kembali, di Kampung ini gerakan KB-nya sudah “normal” sehingga keluarga umumnya telah mengejar rekan dari desa lain yang maju dalam KB-nya. Dewasa ini keluarga di Kampung Banjar Baru siap bekerja keras membangun dan menyempurnakan delapan fungsi keluarga dan melengkapi hidupnya selain ber-KB menjadi keluarga yang makin maju dan mandiri. Kampung ini siap menjadi Desa Sejahtera karena keluarga di desa itu tidak saja ber-KB tetapi semua anak balita sudah masuk PAUD, keluarga muda rajin berkunjung ke Posyandu, anak-anak sudah sekolah dan para ibu banyak yang melakukan usaha ekonomi produktif, bapaknya sudah bekerja keras sehingga kampungnya tidak lagi kumuh tetapi sudah menjadi kampung yang lengkap dan makin maju sehingga makin pantas disebut sebagai Kampung Sejahtera. Semoga rakyat tidak saja bangga hidup di desa secara sederhana tetapi makin menjadi manusia dan keluarga sejahtera yang bersatu, hidup gotong royong, mandiri dan sejahtera. Semoga.