Pencegahan stroke
Apabila seseorang memiliki “bakat” atau kecenderungan bisa atau mudah terkena stroke, maka seseorang dapat melakukan pencegahan dengan mengurangi risiko terkena stroke melalui upaya sadar mengurangi atau menghilangkan unsur-unsur atau kebiasaan yang bisa mempengaruhi atau merangsang serangan stroke tersebut. Apabila diketahui faktor-faktor negatif yang kita miliki, maka seorang dokter dapat memberikan petunjuk yang perlu dikurangi atau sama sekali dihindari agar unsur yang mendorong serangan stroke itu ditiadakan dari diri seseorang.
Salah satu yang terbaik adalah menerima pola hidup sehat dengan mengikuti secara seksama petunjuk dokter secara ketat. Kalau pernah mendapat serangan ringan stroke yang biasa disebut sebagai transient ischemic attack (TIA), maka petunjuk di bawah ini bisa menghindari adanya serangan ulangan. Dengan mengikuti petunjuk di bawah ini dan kontrol yang teratur kepada dokter sangat dianjurkan.
· Secara teratur memeriksa tekanan darah guna mencegah adanya tekanan darah tinggi. Dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah diri sendiri secara teratur maka seseorang dapat mengatur irama hidupnya, yaitu lebih santai, tidak terlalu capai, bahkan mengurangi makanan yang bisa merangsang naiknya tekanan darah seseorang. Pengaturan tekanan darah dapat mencegah terulangnya serangan TIA atau kemungkinan serangan stroke yang mendadak.
· Olah raga ringan yang teratur dapat mencegah stress yang bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Di samping itu ada baiknya dilakukan pencegahan untuk tidak naik berat badan karena kenaikan berat badan seseorang memberi tekanan kepada jantung untuk memberi masukan kepada berat badan yang berlebihan. Pengurangan sodium dan alkohol juga menolong memelihara tekanan darah. Kalau kita memiliki tekanan darah tinggi, dokter bisa memberikan obat untuk memelihara agar tekanan darah lebih teratur dan berada pada rata-rata yang normal.
· Mengontrol kolesterol dan lemak dalam tubuh. Konsumsi makanan dengan nilai kolesterol rendah sangat dianjurkan. Dewasa ini di Mall atau toko makanan sudah umum ada label untuk makanan yang disajikan dengan nilai kolesterolnya sehingga kita bisa memilih makanan yang kandungan kolesterolnya rendah. Kalau kita tidak bisa melakukan kontrol makanan yang kita makan rendah kolesterol, dokter Anda bisa memberikan resep untuk menurunkan nilai kolesterol dalam tubuh kita.
· Mengurangi konsumsi tembako. Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke. Karena itu dianjurkan agar mereka yang memiliki risiko terkena stroke sama sekali menghentikan kebiasaan merokok.
· Kontrol diabetes. Kita dapat mengontrol tingkat gula dalam darah kita melalui diet, olah raga, pemeliharaan berat badan dan kalau perlu dengan menggunakan obat secara teratur.
· Memelihara Berat Badan yang sehat. Kalau seseorang kelebihan berat badan yang sekaligus terkait dengan risiko stroke maka kemungkinan terkena stroke menjadi lebih tinggi. Karena itu seseorang dianjurkan tidak memiliki berat badan yang berlebihan agar tidak menambah risiko terkena stroke karena biasanya ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung kardio vaskuler, penyakit gula atau diabetes. Pengurangan berat badan bisa mengurangi tekanan darah dan posisi kolesterol yang sehat buat seseorang.
· Diet makanan sayur dan buah. Diet pada pilihan makanan sayur dan buah biasanya menolong seseorang dari risiko terkena stroke.
· Olah raga secara teratur. Olah raga Aerobic atau jantung sehat mengurangi risiko terkena stroke. Olah raga menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol yang positif (high-density lipoprotein cholesterol) dan menurunkan tekanan darah dan umumnya memperbaiki tingkat kesehatan seseorang. Kalau kita kehilangan berat badan, bisa mengurangi nilai kadar gula dalam darah, kontrol diabetes, dan mengurangi stress. Oleh raga itu bisa dalam bentuk jalan, jogging, berenang atau bersepeda secara santai dan teratur.
· Mengurangi atau sama sekali tidak minum alkohol. Alkohol dianggap positif dan negatif untuk risiko stroke. Konsumsi alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko stroke karena pengaruh tekanan darah tinggi. Minum alkohol dalam jumlah minimal bisa mencegah adanya serangan stroke dan mencegah sumbatan karena pembekuan darah.
· Pencegahan tidur mendengkur (ngorok) (OSA). Dokter bisa menolong mereka yang apabila tidur bernafas tidak teratur, termasuk mendengkur karena supply oksigen yang tidak teratur. Upaya kontol bisa mencegah adanya kemungkinan drop oksigen pada malam hari yang bisa menyebabkan sukar bernafas.
· Mencegah penggunaan Napza atau Narkoba. Narkoba seperti kokain dan lainnya adalah obat yang sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki bakat stroke karena mengurangi tekanan darah dan mempersempit arteri atau saluran darah. Bagi mereka yang memiliki bakat stroke sama sekali dianjurkan menjauhi penggunaan Narkoba. (Prof. Dr. Haryoho Suyono, Pembina Yayasan Stroke Indonesia).