Desa Leles yang Strategis Berkembang Dinamis
Desa Leles terletak di Kecamatan Leles, merupakan salah satu desa dari 421 desa di Kabupaten Garut. Desa ini memiliki 2 dusun, 10 RW, dan 39 RT. Jumlah penduduknya sebanyak 4.247 jiwa yang terdiri dari 2.061 perempuan dan 2.186 laki-laki. Desa Leles dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama H. Tatan Tanurudin F, melalui pemilihan secara langsung, terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan 2017.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Leles Tahun Anggaran 2017 terbilang besar. Pendapatan asli desa mencapai 50 miliar rupiah. Sedangkan besaran penyaluran Dana Desa bagi Desa Leles sebesar 794 miliar rupiah. Nampak bahwa pendapatan yang bersumber dari Dana Desa berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan desa yaitu sebesar 50%. Posisi Desa Leles sangat strategis karena dilalui jalan Bandung–Garut serta adanya Candi Cangkuang, Desa Leles menyimpan potensi besar di sektor pariwisata, adanya sumber mata air Cicapar yang airnya tidak pernah surut.
Proritas penggunaan dana desa ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi. Untuk tahun 2016, Pemda Kabupaten Garut merekomendasikan Desa Leles menjadi salah satu contoh desa yang dinilai sukses memanfaatkan dan mengelola Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa demi kesejahteraan masyarakat berdasar Permendes Nomor 21 Tahun 2015. Untuk tahun 2017, Desa Leles menggunakan Dana Desa untuk Bidang Penyelenggaraan Pembangunan Desa sebesar 539 juta rupiah dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sebesar 254 juta rupiah. Alokasi Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan sosial dasar dan peningkatan kapasitas ekonomi desa.
Penggunaan Dana Desa untuk bidang fisik di antaranya untuk pembangunan kavtering dan pipanisasi sumber air Cicapar, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), dan perbaikan drainase saluran air dan MCK. Di bidang nonfisik, penggunaan Dana Desa di antaranya untuk kegiatan bimbingan teknis budidaya pertanian dan tabulampot, Bimbingan Teknis Pengembangan Seni-Budaya lokal, dan Bimbingan Teknis penunjang sarana prasarana kesehatan PHBS dan rumah sehat warga miskin.
Menurut Kepala Desa Leles, pembangunan kavtering dan pipanisasi sumber air Cicapar yang dibiayai dari Dana Desa ini memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat dalam hal penyediaan air bersih. Ke depan, sumber air Cicapar yang saat ini dikelola oleh BUMDes akan terus dikembangkan sehingga menjadi andalan Pendapatan Asli Desa. Selain itu, untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, sebagian Dana Desa dialokasikan untuk membeli mesin jahit sehingga diharapkan taraf kehidupan masyarakat akan lebih meningkat. Semoga.